Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Ilustrasi Abu yang Diterimakan pada Umat Kristiani untuk Menyambut Masa Prapaskah (pixabay/amplitudy)

Baru saja umat Kristiani menyambut masa Prapaskah yang ditandai dengan perayaan Rabu Abu (17/02/2021). Dalam perayaan ini, umat akan menerima abu di dahi atau di kepala sebagai tanda pertobatan. Rabu Abu juga menjadi hari pertama memasukki masa berpuasa dan berpantang.

Dalam Surat Gembala Prapaskah Uskup Keuskupan Agung Semarang, Gereja mengusung tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2021: “Bertumbuh dalam Kristus, Berbuah dalam Hidup”. Melalui tema tersebut, umat Katolik sebagai paguyuban murid Kristus diharapkan semakin berakar dalam Kristus sendiri, hingga akhirnya dapat berbuah berkah bagi orang lain. Pada APP ini, dana yang dikumpulkan akan berguna untuk membantu mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel yang bersifat karitatif maupun pemberdayaan.

Mgr. Robertus Rubiyatmoko berharap agar umat Kristiani tetap dapat menjalani dan menghayati masa Prapaskah dengan baik dan tekun sebagai kesempatan yang berharga untuk mempersiapkan diri merayakan puncak karya penyelamatan Tuhan dalam perayaan agung Paskah meskipun di masa pandemi. Dalam masa ini, umat diajak untuk tekun mendengarkan sabda Tuhan, berdoa, dan bersedekah.

Kevikepan Yogyakarta sendiri dalam masa pandemi telah melakukan upaya untuk membantu sesama di tengah pandemi ini. Menurut Romo Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur, Adrianus Maradiyo Pr, beberapa gerakan dilakukan, contohnya jual beli online antar Paroki (Jolali) dan Paguyuban Ketahanan Pangan.

Pelaksanaan misa di gereja-gereja Yogyakarta dilakukan secara luring dengan pembatasan umat dan secara daring untuk mencegah penyebaran virus Corona. Meskipun demikian, hal ini sama sekali tidak mengurangi maknanya.

Selamat menjalani masa Prapaskah untuk umat kristiani. Janganlah jemu untuk tetap berbuat baik dan berbagi berkat kepada sesama.

Hayuning Ratri