Liga Champions Eropa adalah kompetesi tahunan paling bergensi di benua biru. Tidak semua klub dapat berpatisipasi di liga paling bergengsi ini. Hanya klub dengan peringkat terbaik di negaranya yang dapat berpatisipasi di kompetisi bentukan UEFA ini.
Pertandingan Liga Champions selalu memiliki cerita menarik dan mendebarkan, terlebih pada saat partai Final. Partai ini mempertaruhkan klub terakhir tersisa yang dapat memenangkan pertandingan. Tak heran, partai final menjadi partai yang paling di nanti banyak penonton dari benua eropa, bahkan penjuru dunia.
Seperti pada fase-fase sebelumnya yang sanggup menghadirkan comeback dramatis. Partai Final Liga Champions nyatanya tetap mampu menyuguhkan pertandingan dramatis dan menegangkan. Berikut Pertadingan Final Liga Champions paling dramatis di benua eropa.
1. Manchester United 2 – 1 Bayern Munchen (26 Mei 1999)
Pertandingan Final Liga Champions 1998-1999 mempertemukan Manchseter United melawan Bayern Munchen. Pada saat itu, kedua tim dihuni dengan pemain terbaiknya. Di skuad Manchester United terdapat Peter Schmeichel, Japp Stam, David Bechkam, Andy Cole, dan lain sebagainya. Adapun Bayern Munchen diperkuat Oliver Kahn, Lothar Matius, Mario Basler, dan lain sebagainya
Siapa sangka, MU yang sedikit diunggulkan dibuat kaget dengan gol cepat Mario Basler pada di menit 9. Pertahanan, yang solid membuat skor bertahan 1-0 untuk kemenangan Munchen hingga menit 90. Nampaknya kemenangan Munchen sudah berada di depan mata.
Namun, Sir Alex F. Memutar otak agar dapat mengubah kedudukan untuk MU. Ia memasukan Teddy Sherringham dan Ole Gunnar Solskjaer, keputusan ini terbilang tepat. Diwarnai saat Sherringham menyamakan kedudukan di menit 90 dengan meneruskan tembakan Ryan Gigs, mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Pada saat injury time, Solskjaer sanggup membuat pendukung MU Bergemuruh. Sundulan Sherringham berhasil disambut sontekan Solskajer. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk kemenangan MU. Manchester United Keluar sebagai juara berkat gol-golnya di menit akhir. Pertandingan Final ini menjadi momen bersejarah bagi Manchester United.
2. Liverpool 3 - 3 AC Milan (25 Mei 2005)
Pertandingan ini disebut sebagai Miracle of Istanbul. Bagaimana tidak, Liverpool yang tidak begitu diunggulkan berhasil melakukan epic comeback di Final Liga Champions 2005 melawan AC Milan.
Benar saja, AC Milan menguasai babak pertama. Gol-gol bersarang kegawang Liverpool lewat sepakan Paolo Maldini dan brace Hernan Crespo. Liverpool dibuat tertinggal 0-3 sampai peluit akhir babak pertama dibunyikan.
Namun, siapa sangka, Liverpool mampu bangkit pada babak kedua. Dimulai dari gol tandukan Steven Gerrard, Sepakan Vladmir Smicer, hingga penalty Xabi Alonso. Liverpool pun memaksakan kedudukan 3-3 sampai babak adu penalty.
Memasuki babak adu penalty, tiga eksekutor dari lima penendang AC Milan gagal menunaikan tugasnya. Sedangkan Liverpool, dari empat algojo, tiga diantaranya berhasil dikonversi menjadi gol. Babak Adu penalty ini dimenangkan Liverpool dengan kedudukan 3-2 atas AC Milan.
3. FC Barcelona 2 – 1 Arsenal (17 Mei 2006)
Tidak salah memasukan Final Liga Champions 2006 ke dalam salah final dramatis dalam pergelaran Liga Champions Eropa. Arsenal melaju ke final dengan sangat gagah. Mereka menyingkirkan tim kuat seperti, Real Madrid, Juventus, Villareal. Adapun Barcelona pada prosenya mampu menyingkirkan Chelsea, Benfica, dan AC Milan.
Pada laga final, Arsenal memulai babak pertama dengan sangat bagus. Akan tetapi, malapetaka datang pada menit ke-18 saat kiper Arsenal, Jens Lehman mendapat kartu merah. Robert Pires kemudian dimainkan untuk mengisi kekosongan pos gawang. Alih-alih tertekan, Arsenal mampu mencuri gol lewat Sol Campabell pada menit ke-37 lewat tendangan bebasnya.
Barcelona yang tertinggal pada babak pertama mencoba memasukan Henrik Larson dan Juliano Belletti. Hadirnya kedua pemain ini sontak membuat mimpi Arsenal menjadi juara Liga Champions menjadi kandas. Terbukti, dengan dua gol Barcelona yang bersarang ke Arsenal pada menit ke-76 lewat Samuel Eto’o dan Belleti menit ke-80, Arsenal pun kalah dengan skor 1-2 dari Barcelona.
4. Real Madrid 4 – 1 Atletico Madrid (24 Mei 2014)
Pertandingan Final Liga Champions 2014 mempertemukan dua klub asal spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid. Pertandingan ini menjadi pertama kalinya derby Madrid di pergelaran Final Liga Champions.
Atletico tampil mengejutkan sejak awal babak pertama. Permainan defensif yang diperagakan Atletico sanggup membuat Madrid kuwalahan. Bahkan, Atletico sanggup unggul pada menit ke-36 lewat tandukan Diego Godin.
Kesempatan Atletico memperebutkan thropy sepertinya sudah berada di depan mata. Namun, malapetaka hadir pada injury time. Para pemain Atletico cemas, saat Madrid mendapatkan tendangan sudut. Alhasil, Sergio Ramos berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulannya.
Memasuki babak extra time, Atletico tampaknya sudah terkena tekanan mental. Benar saja, tiga gol Madrid bersarang ke gawang Atletico. Mulai dari Bale pada menit ke 110, Marcelo menit ke-118, dan ditutup dengan gol lewat penalty Ronaldo menit ke-120. Real Madrid pun menjuarai Liga Champions dengan skor meyakinkan 4-1 atas Atletico.
Nah itulah, pertandingan paling dramatis saat pergelaran Final Liga Champions. Menurutmu pertandingan final mana yang paling dramatis?
Baca Juga
-
Tantangan Politik Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2021
-
Leicester Tersingkir, Berikut Sejumlah Fakta Menarik Babak 16 Liga Eropa
-
Fakta Menarik Putaran Pertama Fase 16 Besar Liga Champions
-
Menakar Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020
-
Era New Normal dan Perubahan Perilaku Birokrasi
Artikel Terkait
-
Final Liga Champions Asia Boleh Dihadiri Penonton
-
Hukum Mantan Klub dan Jadi Man of The Match, Ini Komentar Kingsley Coman
-
PSG Siap Datangkan Messi sebagai Pelipur Lara Gagal Juara Liga Champions
-
Top Skor Liga Champions, Musim yang Sempurna bagi Robert Lewandowski
-
Perpisahan yang Terasa Getir Buat Thiago Silva
News
-
Indahnya Berbagi! SMA Negeri 1 Purwakarta Laksanakan Program Beas Kaheman
-
Yogyakarta Kota Ketiga Tur SAMA SAMA: Kolaborasi Dere, Idgitaf, Kunto Aji, Sal Priadi, Tulus 2025
-
Redaksi Project: Inisiasi Tiga Wanita Menyemai Cinta Literasi di Bangka
-
Amalia Prabowo Terpilih sebagai Ketua Harian KAFISPOLGAMA 20252029
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
Terkini
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata