Dunia media sosial kini semakin ramai. Banyak informasi yang dapat kamu peroleh dengan cepat. Banyak interaksi yang terjadi di media sosial. Tidak bisa dipungkiri, likes, views, comments, dan fitur lain semacamnya di media sosial menjadi hal penting bagi sebagian orang, apalagi jika sedang menjalankan bisnis melalui media sosial. Namun, bagaimana dengan kita yang menggunakan media sosial hanya untuk kesenangan pribadi?
Kamu harus tahu dalam beberapa tingkatan tertentu, aktivitas di media sosial bisa mengganggu kesehatan mental. Penggunaan media sosial sangat erat kaitannya dengan slacktivism. Istilah “slacktivism” jika dijabarkan kata “slack berarti malas dan “activism” berarti aktivitas, sehingga dapat diartikan sebagai aktivitas atau partisipasi sosial yang dilakukan secara digital seperti like, share, tanda tangan sebuah petisi, dll. Slacktivism ini memudahkan orang-orang untuk berinteraksi, namun perlu diperhatikan karena pada tingkat tertentu bisa mengancam kesehatan mental.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan jika sudah merasa ketergantungan dengan media sosial? Apa usaha yang dapat kamu lakukan?
1. Batasi penggunaan media sosial
Ketika menyadari bahwa kamu mulai merasa ketergantungan media sosial, maka waktunya untuk menetapkan batasan waktu. Batasi waktu untuk membuka media sosial. Kamu juga bisa membatasi jumlah media sosial yang kamu miliki.
2. Mengalihkan perhatianmu
Kamu perlu mencoba untuk mengalihkan perhatian pada kegiatan lain yang lebih bermakna, misalnya seperti membaca buku, menulis, belajar bahasa baru dan lain sebagainya.
3. Perbanyak interaksi di kehidupan nyata
Apabila kamu mulai merasakan dampak buruk dari aktivitas di media sosial, kamu perlu melupakan sejenak semua aktivitas media sosialmu, luangkan waktumu bersama orang-orang terdekat. Dengan melakukan interaksi nyata, kamu akan merasakan kasih sayang dan kehangatan yang nyata.
Jadim kalau kamu mulai merasakan dampak buruk dari aktivitas di media sosial dan ingin bebas dari kecanduan media sosial, mulailah memperbaikinya. Menjaga kesehatan mentalmu itu penting. Carilah aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian kamu, untuk beristirahat dari dunia media sosial.
Baca Juga
-
5 Cara Sederhana Ini Akan Membantumu Menikmati Hidup, Berpikirlah Logis dan Realistis!
-
7 Tanda Kamu Termasuk Perempuan yang Berkualitas, Apa Saja?
-
Jangan Nikah Dulu Sebelum Diskusikan 5 Hal ini dengan Pasanganmu!
-
Kenali 7 Tanda Laki-Laki yang Beneran Menyayangimu! Jangan Sia-siakan Dia!
-
Gugup Saat Diminta Berbicara? 4 Tips Ini akan Membantumu Mengatasinya
Artikel Terkait
News
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Raffi Ahmad Masuk Bursa Menpora: Dukungan, Kritik, dan Spekulasi Politik
-
Memahami Protes Gen Z di Nepal, Larangan Media Sosial dan "Nepo Baby': Apa Sih Itu?
Terkini
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?