Untuk bisa menghadapi berbagai tantangan dan beradaptasi dalam perubahan, diperlukan mental yang kuat. Namun tak semua orang mampu memilikinya. Dan tak semua orang menyadari bahwa ternyata ia memiliki mental yang lemah.
Di bawah ini beberapa tanda yang bisa menunjukkan seseorang memiliki mental lemah. Apakah kamu punya salah satu tandanya? Yuk, cek sama-sama!
1. Mudah menyerah
Seorang yang bermental kuat, akan sadar bahwa untuk mencapai sesuatu pasti tidak selalu mulus. Untuk itu diperlukan kegigihan, sehingga meski gagal berkali-kali bisa terus bangkit.
Sementara orang yang bermental lemah, mudah sekali menyerah. Saat mendapati hasil tak sesuai dengan ekspektasinya, atau selalu menemui kegagalan, akhirnya ia pilih menyerah. Padahal, boleh jadi apa yang ia inginkan itu tinggal selangkah lagi. Sayang banget, kan?
2. Menuntut untuk selalu dimengerti
Tanda lemah mental lainnya adalah, selalu ingin dimengerti orang lain. Merasa bahwa orang lain punya kewajiban untuk menuruti apa yang ia inginkan dan memahami perasaannya.
Dan biasanya orang yang miliki sifat ini, justru tidak peka. Dan tidak perduli apakah tindakannya akan menyakiti orang lain atau tidak. Ada yang seperti ini?
3. Tak mau mengambil tanggung jawab
Semakin besar posisi seseorang, maka semakin besar pula tanggung jawabnya.
Karena itu, biasanya yang berada di posisi puncak, mentalnya pun telah teruji. Tangguh dalam menghadapi situasi, dan mampu mengemban tanggung jawab yang ada di pundaknya.
Berbeda dengan mereka yang bermental lemah. Takut saat diberi tanggung jawab besar, bahkan lebih buruknya, malah menyalahkan sekitar ketika yang jadi tanggung jawabnya memberi hasil tak sesuai.
4. Minim empati
Tanda lain yang biasa mengikuti orang yang bermental lemah, mereka egois. Demi mencapai tujuannya, rela menghalalkan segala cara, melakukan apa pun, walau harus mengorbankan orang lain.
Tipe orang seperti ini hanya memusatkan perhatian pada dirinya saja, sehingga tak peduli dengan kondisi orang lain atau minim empati.
5. Haus pengakuan
Orang yang mentalnya lemah, meletakkan kebahagiaan dirinya lewat pengakuan orang lain. Ini yang membuat mereka tak punya prinsip dan hanya mengikuti arus, serta mudah dipengaruhi.
Adakah ciri-ciri di atas pada dirimu? Kalau ada, nggak usah marah. Marah saja gak akan ada gunanya. Lebih baik, jadikan poin-poin di atas untuk membuatmu cepat sadar dan motivasimu untuk segera berubah. Nggak ada kata terlambat, kok!
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Dituding NPD, Baim Wong Jalani Tes Kesehatan Mental Sampai HIV
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
-
Kembali Produktif Usai Libur Lebaran: Tips Psikolog agar Semangat Kerja Pulih Tanpa Stres
News
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
Terkini
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Romantisme Fans Indonesia dan Uzbekistan: Dulu Menjatuhkan, Kini Saling Menguatkan
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!