Jangan pernah putus asa dan putus harapan saat menghadapi persoalan hidup. Ingatlah bahwa akan selalu ada harapan disaat yang paling suliit sekalipun. Optimis dan terus berusaha, pasti Tuhan akan berikan jalan keluar.
Rasa putus asa dan pesimis kerap menyerang saat stres sedang melanda. Namun jangan sampai kamu kalah dengan rasa yang muncul di pikiranmu itu ya. Karena putus asa sebenarnya merupakan tanda bahwa depresi dengan kamu alami.
Depresi adalah suatu keadaan terjadinya pengurangan atau penurunan keadaan emosi dan mood seseorang. Kamu bisa menghindari hal itu dengan beberapa cara yang disarankan oleh psikolog seperti berikut ini:
Sugesti diri sendiri
Berikan sugesti positif pada diri sendiri. Misalnya “semua akan baik-baik saja”, “semua akan berjalan lancar”, “aku pasti bisa”, “yuk, bisa yuk” dan sugesti sejenis. Seringlah berucap demikian pada diri sendiri, agar pikiran positif hadir dan menyingkirkan pikiran negatif.
Istirahat
Beristirahat dan berhenti sejenak dari kegiatan yang memicu rasa putus asa. Rasa lelah yang sangat juga bisa memicu putus asa, sehingga kamu juga butuh rehat dari lelah fisik dan mental itu. Refreshing dengan memandang hal yang membuat pikiran tenang, misalnya pepohonan dan tanaman. Atur napas dan relaks.
Mensyukuri apa yang sudah dimiliki adalah cara lain menghindari putus asa. Lihat, kamu sudah punya hal yang dulu kamu inginkan. Kamu punya hal yang banyak orang lain impikan. Syukuri semua itu bahkan sekedar hal kecil seperti punya segelas air minum.
Lihat kelebihanmu
Pasti ada kelebihan yang kamu punya. Kelebihan itu dapat dikembangkan hingga maksimal dan memberimu kepuasan setelah memilikinya. Percaya diri akan menghindarrkanmu dari putus asa.
Bantu orang lain
Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa dengan memberikan bantuan pada orang lain, maka hatimu akan senang. Memberi juga membantumu bersyukur. Mulailah ikhlas memberi dan membantu, agar efek positif memenuhi hidupmu.
Jangan overtinking
Putus asa kerap terjadi bila kamu terlalu banyak berpikir, meramal kejadian buruk yang akan kamu alami, padahal itu tidak terjadi. Jangan rumit memikirkan kehidupan dan merencakan detail apa yang bakal kamu alami. Jalani saja dengan baik dan sesuai dengan aturan moral.
Realistis
Ekspektasi atau harapan jangan terlalu tinggi. Realistislah dalam berharap agar tidak sakit saat kenyataan tak sesuai harapanmu dan kamu jadi putus asa. Misalnya kamu berharap jadi miliarder, padahal usahamu tidak memungkinkan untuk itu. Maka, kerjakan yang kamu bisa, hasilnya terimalah dengan lapang dada dan penuh syukur.
Jangan putus asa ya!
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Warga Bali Bersyukur Munarman Ditangkap: Satu Provokator Sudah Diringkus
-
Selama Puasa, Konsumsi 7 Makanan Ini Untuk Membasmi Stres
-
Salah Duga, Tingkat Stres Orang yang Sering Menghela Napas Justru Rendah
-
Cemas hingga Ruam, Kenali Tanda Emosional dan Fisik Stres Jangka Pendek
-
Ingin Hidupmu Lebih Berkualitas? Ikuti 5 Tips Ampuh Usir Stres Ini!
News
-
Jakarta IP Market 2025 Siap Digelar, Hubungkan Karya, Bisnis, dan Dunia
-
SATUNAMA Yogyakarta: Rumah Antara yang Mendampingi Pemulihan Kesehatan Jiwa
-
Dukung Ekosistem Kampus, Alumni FISIP Unsoed Inisiasi 'Investasi Kolektif' Kafe dan Bentuk Yayasan
-
Pagi, Siang, atau Malam? Cari Tahu Kapan 'Jam Emas' Otakmu Bekerja Paling Optimal Buat Belajar
-
Spesial Hari Guru! Suara.com Dampingi Guru Ngaglik Pelatihan Menulis
Terkini
-
Jadi Groomsmen Boiyen, Andre Taulany Titip Doa Manis untuk Kedua Pengantin!
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ernest Prakasa Sebut Komedi Jalan Halus Kritik Tajam
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Polemik Helwa Bachmid dan Habib Bahar: Klaim Istri Siri Dibantah Istri Sah?