Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Shinta Ci
BTS saat menghandiri Grammy 2021. (Koreaboo)

Sudah 8 tahun berkarier di industri musik ditemani dengan jutaan fans yang membanjiri mereka dengan begitu banyak cinta tentu merupakan pengalaman yang luar biasa bagi ketujuh member BTS. Mereka awalnya hanyalah 7 pemuda biasa dari Korea Selatan yang suka bernyanyi, menari, dan jatuh cinta dengan hip-hop. Dan sekarang, mereka telah menjadi salah satu grup musik paling sukses di dunia.

Menilik kembali bagaimana mereka bertujuh bisa bertemu, semua berawal pada 2010, awal dekade baru di abad ke-21. Saat itu Bang Si-Hyuk, CEO Big Hit Entertaiment memiliki rencana untuk mendebutkan grup idol baru untuk menyelamatkan perusahannya dari kebangkrutan. Singkat cerita, seorang anak laki-laki tinggi dengan lesung pipit dan kejeniusannya menarik perhatian Bang Si-Hyuk saat audisi. Dia menulis puisi yang kemudian dia menjadi lagu rap. Dia sangat menyukai industri hiburan Amerika sehingga dia bahkan belajar bahasa Inggris. Dia adalah Kim Namjoon.

Beberapa bulan kemudian setelah menemukan Namjoon, Bang Si-Hyuk bertemu dengan Min Yoongi (Suga), seorang remaja pekerja keras, yang menulis lagu dan menjualnya untuk mendapatkan uang supaya dia bisa membeli makanan. Sesorang pemuda yang telah melalui kehidupan yang sulit di usia muda, dan satu-satunya impiannya untuk menjadi produser musik. Dia juga seorang rapper yang luar biasa.

Sementara itu, orang-orang telah lama megenal Jung Hoseok (J-Hope) sebagai penari yang luar biasa. Hoseok sudah memangkan banyak penghargaan di bidang tari. Awalnya tidak pernah memiliki rencana sedikit pun untuk mengikuti audisi di Big Hit, dia hanya ingin bergabung dengan agensi JYP Entertaimment tapi ditolak. Untungnya, dia tidak menyerah dan bertemu dengan Bang Si-Hyuk yang tanpa ragu sedikitpun langsung mengangkatnya sebagai trainee. Dua rapper, satu penari hebat. Bang Si-Hyuk tidak berhenti di sana. Dia terus mencari bakat-bakat lain. Saat stafnya melihat Kim Seokjin (Jin) di jalan, dengan perawakan yang unik, bibir tebal dan mata berwarna almond yang menakjubkan, tentu saja mereka ingin wajah mahal itu berada di tim mereka.

Seokjin memang bisa bernyanyi, tapi tidak seperti Namjoon, Yoongi, dan Hoseok, dia tidak memiliki ikatan yang begitu spesial dengan musik. Dia justru lebih tertarik ke dunia akting dan kuliah di jurusan akting. Dia bahkan sempat ragu ketika Big Hit menawarinya untuk menjadi trainee. Tapi untungnya, dia memutuskan untuk menerima tawaran itu dan mencoba peruntungannya sebagai vokalis.

Bagi Jeon Jungkook, menjadi penyanyi adalah impiannya dari dulu. Itu sebabnya dia mengikuti audisi Supertar-K saat usianya masih 15 tahun. Sayangnya, dia tidak lolos. Tapi itu sudah cukup membuatnya dilirik oleh berbagai agensi musik, termasuk Big Hit Entertaiment. Dan melihat Namjoon yang sangat jenius dalam bermusik membuat Jungkook yakin jika dirinya tidak salah memilih Big Hit dibandingkan agensi musik lain.

Hampir sama sepeti Jungkook, Kim Taehyung (V) juga memiliki mimpi ingin menjadi penyanyi. Tapi dia belum terlalu percaya diri dengan suaranya untuk mengikuti kompetisi bernyanyi. Karena itu, dia hanya datang ke Big Hit untuk menemani sahabatnya audisi. Untungnya, salah seorang staf berhasil meyakinkan Taehyung untuk ikut audisi juga. Dan dia lolos dengan mudah.

Terakhir, Park Jimin. Dia adalah salah satu penari kontemporer paling berbakat di kelasnya. Karena itu, gurunya meyakinkankannya untuk ikut audisi yang diselanggarakan oleh Big Hit. Terlebih lagi, dia bisa bernyanyi. Dengan bakatnya yang luar biasa, tentu saja Jimin juga lolos dengan mudah. Dia bahkan juga mendapatkan periode trainee yang singkat.

Dan pada 13 Juli 2013, Big Hit akhirnya resmi mendebutkan ketujuh pemuda itu dengan nama Bangtan Sonyeondan (), atau lebih dikenal dengan Bangtan Boys (BTS). Grup ini awalnya hanyalah grup hip hop biasa dari agensi yang terancam bangkrut. Tapi mereka berhasil membuat semua orang kagum. Mereka menulis lagu sendiri, berpartisipasi dalam proses produksi, dan mereka juga selalu meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan penggemar, entah itu melalui fancafe, twitter, atau YouTube.

Pada tahun 2014, mereka mendapatkan kesempatan langka untuk pergi ke Amerika, belajar lebih banyak tentang hip-hop di reality show "American Hustle Life". Pada titik ini, musikalitas mereka mulai berkembang, hingga pada akhirnya genre mereka tidak terbatas pada hip-hop lagi. Mereka mulai berani mengeksplor genre musik lain di album-album berikutnya.

Pada tahun 2016, album "Wings" mereka sangat sukses di pasaran melebihi ekspetasi, terutama di Amerika. Kesuksesan mereka menaklukkan pasar Amerika terus berlanjut hingga untuk pertama kalinya dalam sejarah, grup K-pop berhasil memenangkan Billboard Music Award di tahun 2017. Dan mereka terus menang selama 5 tahun berturut-turut. Tidak hanya itu, mereka juga menjadi grup K-pop pertama yang dinominasikan di Grammy Awards.

Mereka juga berhasil menduduki puncak tangga lagu Billboard: Billboard Hot 100, Billboard Global, Billboard 200, Billboard Jepang, dan Billboard K-pop 100. Semua ini dengan 4 single: "Dynamite," "Savage Love (ft. Laxed- Siren Beat, Jason Derulo dan Jawsh 685), "Life Goes On,"  dan "Butter."

Ketika seseorang melakukan pekerjaanya dengan sepenuh hati, orang lain bisa merasakannya, dan itulah yang terjadi pada BTS. Mereka yang awalnya hanya musisi biasa dari agensi kecil, kini telah memenangkan hati banyak ARMY yang membantu mereka untuk  memecahkan banyak rekor dan mencintai lagu-lagu mereka dan pesan-pesan yang ada di dalamnya meskipun berbahasa Korea. Batasan bahasa seolah tidak ada artinya bagi BTS dan ARMY.

Meskipun BTS mendapatkan banyak cinta, BTS juga dibenci oleh banyak orang selama 8 tahun berkarir. Mereka pernah dipermalukan di acara tv, dituduh sebagai plagiat, dan bahkan sering diremehkan karena mereka berasal dari agensi kecil. Tapi mereka berhasil membuktikan jika memang karya-karya mereka layak untuk diapresiasi.

Ketujuh member juga tidak malu untuk menunjukkan kepada para fans bahwa hidup mereka juga tidak sempurna, terkadang menyakitkan. Semua orang bisa merasakan apa yang mereka rasakan dengan lagu-lagu mereka.

BTS memang berbeda dengan grup K-pop lain. Banyak agensi-agensi musik yang sudah pernah mencoba membuat artis mereka menyamai kesuksesan BTS, tapi tidak ada yang berhasil. Yang membuat BTS besar adalah fans mereka, ARMY, bukan agensi. Di sanalah perbedaan yang paling besar dan mencolok.

ARMY yang meminta lagu-lagu BTS diputar di radio-radio Amerika sehingga mereka bisa memucaki Billboard, ARMY yang selalu antusias untuk melakukan streaming party setiap kali BTS mengeluarkan lagu baru, ARMY yang selalu datang ke konser mereka, meskipun itu hanyalah konser gratis tanpa panggung yang megah. Loyalitas ARMY kepada BTS, begitupun sebaliknya adalah sesuatu yang sangat berharga dan jarang dimiliki oleh musisi lain.

Selamat ulang tahun ke-8, BTS dan ARMY! 

Shinta Ci