Sejak pertama kali Olimpiade Barcelona 1992 dipertandingkan, cabang olahraga bulutangkis jarang dimenangkan oleh pemain non unggulan.
Akan tetapi, siapa sangka bahwa 4 pemain ini berhasil menjuarai emas Olimpiade sebagai pemain non unggulan.
1. Kim Dong Moon/Gil Young Ah
Datang sebagai non unggulan, pemain Korea ini tidak masuk seeding. Walaupun begitu, ganda campuran asal Korea ini terus berusaha untuk menang di setiap laga yang dilakoni.
Jalan mulus bagi Kim Dong Moon/Gil Young Ah hingga partai final. Namun, di final, Kim Dong Moon/Gil Young Ah harus bertemu dengan seniornya, Park Joo-bong/Ra Kyung-min.
Tren positif terus menghantui Kim/Gill, sehingga diberikan jalan yang mulus pada laga final. Kim/Gill berhasil menaklukan seniornya dengan tiga gim 13-15, 15-4, 15-12. Kim/Gill berhasil merebut medali emas di Olimpiade Athlanta 1996.
Tunggal putra asal Indonesia, Taufik Hidayat tidak ditargetkan menjadi juara Olimpiade. Tidak memiliki ranking yang baik, membuat Taufik tidak diunggulkan.
Dipandang sebagai non unggulan tidak membuat mental Taufik Hidayat down. Ia malah selalu semangat berjuang melawan lawan-lawannya. Tampil cemerlang, membawa Taufik Hidayat ke laga final Olimpiade Athena 2004.
Taufik harus berhadapan langsung dengan peringkat tujuh dunia asal Korea Selatan, Shon Seung-mo. Tampil ngotot, Taufik berhasil menumbangkan Shon Seung-mo hanya dua gim saja 15-8 dan 15-7.
Berhasilnya Taufik menumbangkan ranking tujuh dunia, membuat emas ada di pangkuannya. Indonesia pun berhasil meraih satu-satunya emas dari cabang bulutangkis di Olimpiade Athena atas nama Taufik Hidayat.
3. Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung
Pasangan ganda campuran Korea Selatan, lagi-lagi mengagetkan para pecinta bulutangkis. Berstatus junior, Lee Yong Dae tampil di Olimpiade Beijing bersama seniornya Lee Hyo Jung.
Turun sebagai non unggulan, Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung berhasil menaklukan dua wakil Indonesia. Pasangan nomer tiga dunia, Flandy Limpele/Vita Marissa dapat dikalahkan oleh Yong Dae/Hyo Jung.
Di partai final, pasangan Korea ini kembali dihadapkan oleh pasangan nomer satu dunia asal Indonesia, Nova Widianto/Liliyana Natsir.
Yong Dae/Hyo Jung hanya perlu dua set untuk mengalahkan pasangan nomer satu dunia dengan skor 21-11, 21-17. Kemenangan ini membuat Yong Dae/Hyo Jung menyabet medali emas.
4. Lee Yang/Wang Chi Lin
Pasangan asal China Taipei ini merupakan pasangan rombakan. Lee Yang semula berpasangan dengan Lee Jhe-huei. Sedangkan Wang Chi Lin berpasangan dengan Chen Hung-Ling.
Namun setelah dipasangkan, pemain China Taipei ini dikomandoi oleh Chen Hung-Ling. Lee Yang/Wang Chilin, satu grup dengan wakil Indonesia, Kevin/Marcus digrup A.
Datang sebagai wakil non unggulan, Lee Yang/Wang Chi Lin tampil perkasa di Olimpiade Tokyo 2020. Pasangan ini hanya kalah sekali dari pasangan India, Chirag Shetty/Satwigsairaj Rankireddy saat fase grup.
Defense yang kokoh, tempo yang cepat dan minim error, menjadi kunci kemenangan Lee Yang/Wang Chi Lin. Mereka berhasil menumbangkan nomer 1-4 dunia sekaligus.
Di laga final, Lee Yang/Wang Chi Lin hanya perlu melakoni dua gim 21-18 dan 21-12 melawan Li Junhui/Liu Yuchen. Lee Yang/Wang Chi Lin pun berhasil menyabet emas pertama kalinya untuk China Taipei cabang olahraga bulutangkis.
Itu dia 4 pemain yang berhasil memberikan kejutan pada kejuaraan bulutangkis di Olimpiade.
Tag
Baca Juga
-
Turnamen di Bali, 5 Pemain Bulu Tangkis Luar Negeri Banjir Hadiah dari Fans Asal Indonesia
-
Jelang Turnamen, 5 Pemain Bulu Tangkis Ini Memboyong Keluarga ke Bali
-
3 Durasi Permainan Terlama di Thomas Uber Cup 2020, Ada Jonatan Christie
-
Tajir Melintir, 4 Bisnis Arief Muhammad dari Makanan hingga Properti
-
Profil Fajar Alfian dan Rian Ardianto, Pebulu Tangkis Berprestasi yang Tak Dikenal Menpora
Artikel Terkait
-
4 Negara Bertanding di Asian School Football 2024, Ini Pesan Wamenpora Taufik Hidayat
-
Sosok Mertua Taufik Hidayat Bukan Orang Sembarangan, Pantas Istri Disanjung Miliki Aura Pejabat
-
Gebyar Olimpiade PPKn ke-XI Fordika FKIP Unila: Tembus 300 Peserta!
-
Pendidikan Taufik Hidayat vs Dito Ariotedjo: Eks Atlet Dinilai Lebih Cocok Jadi Menpora
-
Sama-Sama Jadi Wamen, Beda Perjalanan Karier Giring Ganesha vs Taufik Hidayat di Dunia Politik
News
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
Terkini
-
Resmi Dijadikan Anime, Mr. Yano's Ordinary Days Kisahkan Romansa di Sekolah
-
Rebutan Gelar, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin Merasa Tak Perlu Bermusuhan
-
Ulasan Film The Black Phone: Penculikan Misterius Laki-Laki Bertopeng
-
Tantangan Literasi di Era Pesatnya Teknologi Informasi
-
3 Bek Timnas Jepang yang Diprediksi Jadi Tembok Kokoh Saat Jumpa Indonesia