Delapan pemuda di Kabupaten Musan, Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara, dikabarkan divonis penjara seumur hidup setelah dilaporkan kerena menonton film, program TV, dan video musik Korea Selatan.
Daily NK melansir, delapan anak muda tersebut diadili secara terbuka karena menirukan karakter dalam program film atau drama Korea (Drakor) yang mereka tonton.
Menurut sumber tersebut, sejak undang-undang untuk memberantas "pemikiran dan budaya reaksioner" diberlakukan mulai Desember, pihak berwenang mendorong warga melalui aktif melaporkan satu sama lain apabila menemukan kesalahan.
Pihak pelapor mengabarkan kepada Kementerian Keamanan Negara mengenai anak-anak muda yang menyaksikan video Korea Selatan. Mereka lantas diadili di halaman sekolah, 21 Agustus 2021.
“Tujuh petugas hukum mengadakan persidangan publik. Di persidangan, mereka menempatkan delapan pemuda dari Musan dan menyebut mereka ‘geng’ yang meniru karakter dalam video Korea Selatan dan menyampaikan atau menyebarkan konten video tersebut ke penduduk setempat," ungkap sumber seperti disadur dari Daily NK.
Anak muda tersebut dikabarkan berulang kali menyaksikan Drama Korea "The Spy Gone North" dan "Crash Landing On You".
Tak sampai di situ, mereka juga mencari dan melihat program TV yang ada sangkutpautnya dengan tayangan tersebut. Hal itu dinilai membuat kejahatan mereka menjadi masalah yang lebih besar.
"Saat menyebut kejahatan mereka, tidak disebutkan sama sekali isi video yang mereka tonton. (Petugas pengadilan) mengatakan bahwa video Korea Selatan yang berisi kebohongan, manipulasi, dan pemalsuan yang tidak ada yang membahayakan martabat Republik mengancam posisi ideologis kami," tambah sumber.
Kasus pemuda Korea Utara dihukum karena menonton konten Korea Selatan bukan baru kali ini terjadi. Oleh sebab itu, partai dan lembaga hukum Korea Utara menyebut hal ini sebagai penghinaan.
"Mereka menyatakan para pemuda siap untuk hukuman penjara seumur hidup," terang sumber.
Selama persidangan berlangsung, pihak berwenang memperingatkan penduduk Korea Utara tentang pengawasan yang selalu dilakukan. Disebutkan pula bahwa pelanggar akhirnya akan ditangkap karena tidak ada yang luput dari perhatian warga setempat.
Menurut sumber pula, penduduk Musan kini kian berhati-hati dan mulai mengontrol sikap keluarganya, khususnya para generasi muda.
Bukan tanpa alasan, pengetatan ini dilakukan karena sudah banyak pemuda lokal yang ditangkap karena masalah ideologis.
“Setiap anak muda di negara ini akan ditangkap pada tingkat ini. Setiap orang harus menghindari saling menyerahkan (kepada pihak berwenang), bahkan jika mereka telah menonton (film dan drama Korea Selatan).”
Baca Juga
-
Rizky Billar Gendong Lesti Kejora, Caption Fotonya Sindir Menohok Haters: Kasihan Billar...
-
Keluar dari Sekte Terancam Dibunuh, Mongol Stres Tenang: Gue Punya Tuhan
-
Mahar Nikah Surat Ar Rahman Bikin Heboh, Dodi Hidayatullah Kini Cerai Setelah 11 Tahun Menikah
-
Bikin Ibu Nangis Sesenggukan, Tetangga Berulah Main Tutup Akses Jalan ke Rumah Orang
-
Ririn Dwi Ariyanti Kepergok Pesta di Rumah Jonathan Frizzy, Isu Selingkuh Dibahas: Jadi Beneran?
Artikel Terkait
News
-
Pesta Bebas Berselancar (PBB) Kembali Hadir di Bogor, Ada Opick, Juicy Luicy hingga Yura Yunita
-
Tingkatkan Literasi Finansial, Komunitas Cademine Gelar Edukasi di Kasang
-
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
-
PA Jambi Gandeng FKIK UNJA, Hadirkan Psikologi di Proses Hukum
-
Hari Lahir Pancasila di UNJA: Dari Upacara hingga Aksi Nyata Membangun Bangsa!
Terkini
-
Laga Indonesia vs Cina: Jadi Pembuktian Rasa Nasionalisme Bagi Emil Audero
-
Diangkat dari Kisah Nyata, A Widow's Game Puncaki Top 10 Global Netflix
-
3 Hari Lagi Comeback, Ini Alasan Wajib Menantikan Album Doyoung NCT 'Soar'
-
Sinopsis Film Ballerina, Upaya Balas Dendam Anak untuk Kematian sang Ayah
-
Comeback lewat Delusion, 5 Drama Korea Misteri Dibintangi oleh Kim Seon Ho