Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Artha Pradhika
Gelandang jangkar Real Madrid, Casemiro (kanan) tampil pada laga Liga Champions kontra Sheriff Tiraspol di Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (29/9/2021) dini hari WIB. [JAVIER SORIANO / AFP]

Kejutan kembali mewarnai matchday kedua Liga Champions 2021/2022. Di atas kertas diunggulkan, tak disangka-sangka Real Madrid malah keok dari Sheriff Tiraspol pada laga lanjutan Grup D, di Santiago Bernabeu (29/09/2021) dini hari.

Sepanjang laga tim tuan rumah, Real Madrid mendominasi permainan. Namun, tim tamu justru unggul lewat Jasurbek Yakhshioev melalui skema serangan balik. El Real menyamakan kedudukan melalui penalti Karim Karim Benzema menit ke-65. Sebastien Thill memberi mimpi buruk Real Madrid dengan golnya satu menit sebelum waktu normal berakhir.

Nah, beberapa fakta unik turut mewarnai kekalahan Real Madrid 1-2 atas Sheriff. Simak lima fakta lengkapnya berikut.

1. Kekalahan perdana Real Madrid

Laga versus Sheriff Tiraspol tak hanya menjadi kekalahan terbesar Real Madrid di Liga Champions. Pertandingan ini juga menjadi kekalahan perdana pasukan Carlo Ancelotti pada musim 2021/2022.

El Real melalui awal musim dengan gemilang, 8 laga diselesaikan dengan 6 kali menang dan 2 imbang. Klub seperti Inter Milan dan Valencia berhasil ditaklukan Benzema dan kolega. Namun, Los Blancos justru menerima kekalahan pertama dari klub kecil asal Moldova, Sheriff.

2. Uang bukan segalanya dalam sepak bola

Pertandingan Real Madrid dan Sheriff Tiraspol mencerminkan laga antara si kaya vs si miskin. Menyadur dari Transfermarkt, nilai pasar klub Moldova hanya 12,38 juta euro (setara Rp207 miliar). Nilai itu berbeda jauh dengan Real Madrid yang mencapai 793,50 juta euro (setara Rp13.22 triliun).

Namun, laga ini seperti membuktikan bahwa uang bukan segalanya dalam sepak bola. Di atas kertas diunggulkan, Real Madrid seperti terlena saat menghadapi Sheriff. Raksasa Spanyol malah dipermalukan 1-2 di markasnya sendiri.

3. Benzema cetak dua rekor individu

Terlepas dari kekalahan Real Madrid, Karim Benzema mencatat prestasi individu tersendiri. Gol penalti menit ke-65, menjadikan Benzema sebagai pemain pertama yang mampu mencetak gol dalam 17 musim beruntun di Liga Champions. Hingga saat ini tak ada pemain yang mampu melakukan hal tersebut

Sejak memulai debut Liga Champions bersama Olympic Lyon tahun 2005, Pemain asal Prancis itu, tak pernah absen mencetak gol. Tak hanya itu, Benzema juga menyalip Raul Gonzalez sebagai pencetak gol terbanyak keempat di Liga Champions.

4. Kejutan Sheriff di Liga Champions berlanjut

Liga Champions musim ini merupakan panggung bersejarah bagi Sheriff Tiraspol. Tim berjuluk The Yellow-Black diprediksikan hanya sebagai tim penggembira di Liga Champions musim ini. Namun, pada pertandingan perdananya di kancah Eropa, secara mengejutkan mengakahkan tim berpengalaman Shaktar Donetsk 2-0.

Kejutan Sheriff berlanjut di matchday kedua Liga Champions. Para pencinta sepak bola mengira tim ini hanya akan menjadi lumbung gol Real Madrid. Siapa sangka, untuk pertama kalinya tim asal Moldova secara dramatis mengalahkan El Real di Santiago Bernabeu.

5. Rotasi gagal Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti menjadi sosok yang paling disorot pasca kekalahan Real Madrid. Usai ditahan imbang Villarreal pekan lalu, Ancelotti merotasi Marcos Asensio, Luca Modric dan Rodrygo. Meski El Real mampu menguasai permainan, hadirnya Eden Hazard dan Camavinga tak begitu efektif.

Keputusan Ancelotti dalam pemilihan line up Los Blancos dipertanyakan. Mengingat Real Madrid punya pemain dengan kreativitas tinggi, seperti Marcos Asensio, Isco, Toni Kroos dan Luka Modric. Pelatih asal Italia ini seperti meremehkan Sheriff dengan keputusannya melakukan rotasi.

Kelima fakta tadi, menjadi catatan tersendiri bagi kedua tim dalam laga ini. Real Madrid menerima pukulan telak dengan kekalahan atas tim debutan. Sementara, kemenangan ini menjadikan Sheriff penguasa Grup D Liga Champions musim ini.

Artha Pradhika

Baca Juga