Tentu sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar tentang Covid-19. Kilas balik pada Hari Senin 2 Maret 2020, Indonesia dinyatakan masuk ke dalam bagian negara yang terpapar virus Covid-19, setelah ditemukan dua warga Indonesia terkonfirmasi terpapar dari seorang warga Jepang. Disadur dari covid19.go.id, hingga kini ada 4.262.351 terkonfirmasi positif Covid-19 dengan 4.113.742 pasien dinyatakan sembuh.
Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Akibat dari pandemi ini, pemerintah memutuskan untuk sistem pendidikan saat itu dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal dengan School From Home (SFH) baik itu dimulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dengan melakukan sistem ini, materi dan tugas sekolah diberikan secara online untuk tidak memperluas penyebaran virus Covid-19.
Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) juga serius dalam melakukan pencegahan Covid-19 dengan memberlakukan perkuliahan secara daring atau online melalui Zoom, Gmeet, atau website LENSA UNISA, namun setelah Covid-19 melanda UNISA mulai memberlakukan kuliah secara tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan; pendafataran mahasiswa baru yang dilakukan melalui online website UNISA Yogyakarta; membatasi akses masuk wilayah UNISA jika tidak ada kepentingan; penyemprotan disinfektan guna mensterilisasi; dan juga penggalangan dana sebagai wujud dari mahasiswa dan alumni UNISA Yogyakarta menjadi sukarelawan Covid-19.
Seiring dengan berjalannya waktu, mulai dilakukan pengembangan vaksin dan masyarakat mulai bangkit dari dampak-dampak yang sangat merugikan dari Covid-19. Terdapat banyak komunitas, organisasi, dan kelompok-kelompok yang memanfaatkan keadaan ini dengan berbagi masker kepada masyarakat untuk meringankan beban masyarakat yang mana harga masker sempat melonjak tinggi.
Akibat dari pandemi Covid-19 inilah yang menjadikan UNISA Yogyakarta tidak bisa tinggal diam. UNISA Yogyakarta mulai melakukan pergerakan-pergerakan untuk membantu dan memudahkan masyarakat Yogyakarta dalam bidang kesehatan. Seperti, dekontaminasi di LLDIKTI wilayah IV, pembagian hand sanitizer di beberapa sektor pariwisata secara gratis, pemberian sosialisasi sebagai bentuk pusat informasi dan konseling di beberapa sekolah, dan UNISA Yogyakarta juga membuka shelter guna memenuhi kebutuhan Ruang Isolasi Khusus (RIK).
Shelter yang dibuka oleh UNISA Yogyakarta menyediakan 50 kamar yang di tempatkan di asrama kampus. Selain itu, terdapat fasilitas ambulans 24 jam, pendamping psikolog, dan berbagai alat yang mendukung untuk isolasi mandiri. Shelter ini dibuka juga untuk masyarakat umum, siapapun yang terpapar Covid-19 dan ingin melakukan isolasi mandiri, dapat melakukannya di shelter UNISA Yogyakarta ini.
Selain membuka shelter, UNISA Yogyakarta juga baru-baru ini mengadakan vaksinasi dengan jatah 6.500 dosis pertama dan telah didukung oleh TNI, POLRI dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan ini ditujukan kepada mahasiswa, keluarga dosen dan tenaga kependidikan UNISA Yogyakarta, para pelajar SMA/SMK, dan tentunya kepada masyarakat umum.
Hingga saat ini, Covid-19 masih menghantui kita semua. Bahkan, saat ini Covid-19 mulai bermutasi menjadi varian yang lebih kuat yaitu Omicron. Namun, kita tidak perlu cemas dan takut karena kita semua pernah berada di keadaan yang sebelumnya. Jadikanlah keadaan yang sebelumnya sebagai pembelajaran dan evaluasi bagi kita semua untuk masa yang akan datang.
Jika imun tubuh kita kuat dan pikiran kita tetap positif, maka InsyaAllah semuanya akan berjalan dengan baik-baik saja dan selalu berserah diri kepada Tuhan yang telah menciptakan kita semua dengan sempurna dan segala pemecahan masalah ada pada-Nya. Kita hanya perlu berusaha semampu kita, bagaimana hasilnya hanya Tuhan yang tahu.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Here We Go! Elkan Baggott Muncul Kasih Kode ke Marselino Ferdinan Usai Timnas Indonesia Gilas Arab Saudi
-
Harga Lebih Terjangkau, Ternyata Ini 5 Mobil yang Paling Dicari di Balai Lelang Otomotif
-
Ilustrator di Balik Koreo Gundala vs Godzila di Laga Indonesia Lawan Jepang, Karyanya Curi Perhatian Dunia!
-
FIFA 'Rayakan' Timnas Indonesia Hajar Arab Saudi: Magis Marselino Ferdinan!
-
Maarten Paes Masuk Daftar 10 Kiper dengan Save Terbanyak, Lampaui Penjaga Gawang Bahrain
News
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
-
Tingkatkan Kompetensi, Polda Jambi Gelar Pelatihan Pelayanan Prima
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg