Pada 31 Desember 2022 lalu, Tim KKM-DR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi relawan Program Vaksinasi di Desa Pule, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kegiatan relawan itu merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dari mahasiswa. Adanya Program Vaksinasi telah menggelitik minat warga Desa Pule. Program vaksinasi berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 13.00. WIB. Mereka yang datang lebih awal bisa mendaftar nomor antrian di Balai Desa Pule. Pfizer dan Sinovac adalah merek vaksin yang digunakan.
Ini pertama kalinya Abdurrohman Addakhil, anggota tim KKM-DR di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mengajukan diri untuk menjadi relawan vaksinasi. “Senang bisa menjadi bagian dari kampanye vaksinasi ini. Selain bisa membantu sesama, saya juga bisa memahami bagaimana proses vaksinasi dari awal hingga akhir,” ujar Aad, mahasiswa Teknik Arsitektur. Ia melanjutkan, banyak pengalaman yang tak terlupakan selama menjadi relawan, termasuk bekerja di bagian Validasi Data.
Aad juga menyatakan bahwa program vaksinasi dilaksanakan tepat waktu dan tertib. “Alhamdulillah acara berjalan lancar. Polisi juga ikut membantu,” ujar salah satu anggota KKM-DR dari Desa Pule. “Sekitar 300 orang dari berbagai dusun di Desa Pule mengikuti program vaksinasi ini,” tambahnya.
Tim KKM-DR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terlibat dalam acara vaksinasi ini setelah diundang oleh pemerintah desa setempat di Desa Pule, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri.
Tim KKM-DR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang belum mendapatkan vaksin juga bisa ikut, menurut salah satu perangkat desa Pule. “Siapa pun yang belum divaksinasi dapat berpartisipasi dalam vaksin selain menjadi sukarelawan,” pungkas salah satu perangkat desa Pule.
Selain itu, untuk menghindari penularan COVID-19, tim KKM-DR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan tangan. Semakin banyak orang yang peduli untuk menghentikan penyebaran COVID-19, semakin kecil kemungkinan mereka terinfeksi.
Penggunaan ekstrak daun sirih dan jeruk nipis merupakan salah satu alternatif antiseptik alami yang dapat dibuat oleh masyarakat dengan bahan mudah didapat. Pembersih tangan alami ini tidak hanya mudah dibuat, tetapi juga efektif saat bepergian. Disinfektan juga dapat membantu mencegah penyebaran COVID-19.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswi Ini Skakmat Annisa Mahesa: Diskusi Baik-baik Mau Didengar?
-
Pendaftaran UTBK Ditutup, Peserta Diminta Cek Kembali Lokasi Ujian dan Syarat Pembayaran
-
Aksi Tolak UU TNI di Jakarta Berakhir Ricuh
News
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
Terkini
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'
-
Lawan Yaman U-17 Tanpa Gentar, Ini 3 Pemain Indonesia yang Diramal Bersinar