Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Budi Prathama
Foto peserta kegiatan kepenulisan yang digelar oleh organisasi TCSC Majene. (Dok.pribadi/@budi.prathama).

Organisasi Technology Computer Study Club (TCSC) Majene, kembali melaksanakan program kerjanya yakni pembelajaran tentang kepenulisan. Hal itu bertujuan untuk menggali potensi kader pada bidang penulisan, dan juga memang hari ini keahlian menulis sangat penting dimiliki setiap orang. 

Kegiatan berlangsung di Sekretariat TCSC Maiene, tepat di kelurahan Lembang, kecamatan Banggae, kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), pada hari Sabtu, 5 Maret 2022, malam. 

Pembelajaran dimulai sekitar pukul 20.20 WITA, yang diikuti peserta sekitar 10 orang dari kader TCSC Majens. Pada kesempatan tersebut, materi dibawakan langsung oleh Budi (kader TCSC angkatan ke-7 dan juga mantan ketua TCSC Majene periode 2017-2018). 

Kegiatan dihadiri ketua TCSC Majene Mansur, Abd. Muid dan Wawan Gunawan selaku senior TCSC Majene, mantan ketua TCSC ke-7 Budi, pengurus TCSC, dan para kader TCSC Majene

Sebelum pembelajaran berlangsung, Abd. Muid selaku senior TCSC Majene, memberikan sambutan pengantar tentang pentingnya komitmen belajar. Ia mulai menceritakan kebiasaannya belajar di organisasi TCSC, hingga hari ini pun karirnya sudah banyak yang lirik. Komitmen dan konsisten belajarlah selalu ditekankan pada kader-kader TCSC Majene. 

Usai Abd. Muid memberikan wejangannya, kemudian diserahkan kepada Budi untuk membawakan materi kepenulisan. Tanpa berlama-lama, Budi pun langsung menyampaikan materinya terkait dengan pentingnya menulis dan gambaran umum tentang suatu tulisan. 

Ia menyampaikan macam-macam tulisan seperti tulisan fiksi dan non fiksi. Namun, pada kesempatan itu, ia lebih banyak menjelaskan tentang tulisan jenis berita, sebagai tahap awal dalam pembelajaran kepenulisan bagi kader TCSC. 

Materi kepenulisan berita dipaparkan, termasuk kode etik jurnalistik, dan peran seorang jurnalis dalam meliput berita. Ia mulai memaparkan bahwa saat menulis berita, penting sekali agar memuat konsep dasar penulisan, yakni 5W+1H. 

Di akhir pembelajaran, para peserta disuruh untuk latihan membuat tulisan berita. Adapun topik yang akan ditulis bagi peserta tentang kegiatan kepenulisan yang dilaksanakan. Para peserta pun mulai berlatih sesuai dengan kemampuan dan kreatifitasnya, dan selanjutnya akan diperiksa oleh Budi selaku mentor dalam kegiatan tersebut. 

Rencananya pembelajaran penulisan itu akan berlanjut, dan akan diberikan tanggungjawab kepada setiap kader untuk konsisten membuat berita usai melaksanakan suatu kegiatan. Nanti setelah selesai materi penulisan berita, akan dilanjutkan materi jenis tulisan esai. 

Budi Prathama