Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen berbahaya yang ada di laboratorium kesehatannya demi mencegah penyebaran penyakit. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan Rusia ke laboratorium yang bisa terjadi kapan saja.
Patogen merupakan istilah medis dari organisme kecil penyebab infeksi. Jenisnya beragam mulai dari virus, bakteri, hingga jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan.
Dikutip dari Channel News Asia, Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang bekerja meneliti cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya yang menyerang hewan dan manusia termasuk Covid-19.
Laboratorium semacam ini pasti dimiliki oleh setiap negara untuk keperluan penelitian medis. Laboratorium kesehatan Ukraina telah menerima dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan WHO dalam meneliti patogen.
Melalui email yang dikirim ke Reuters hari Kamis (10/3/2022), WHO memastikan pihaknya telah berkolaborasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat Ukraina selama bertahun-tahun untuk mencegah kebocoran patogen yang tidak disengaja atau disengaja.
Di tengah situasi konflik seperti sekarang, WHO menyarankan agar otoritas kesehatan Ukraina segera memusnahkan patogen untuk mencegah kebocoran yang disebabkan oleh serangan pasukan Rusia.
"WHO sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk segera memusnahkan patogen ancaman tinggi dalam mencegah potensi kebocoran," ungkap WHO.
WHO tidak menjelaskan secara spesifik tentang jenis patogen atau racun apa saja yang disimpan di laboratorium Ukraina. Mereka juga tidak menjawab pertanyaan tentang apakah rekomendasinya akan dijalankan oleh Ukraina.
Fasilitas laboratorium sains Ukraina telah menjadi sorotan Rusia sejak invasi terjadi. Rusia mengklaim bahwa Amerika Serikat ikut mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina untuk mengembangkan senjata kimia dan biologis.
Maria Zakharova selaku juru bicara kementrian luar negeri Rusia menyatakan bahwa, pihak Rusia mengklaim telah menemukan bahwa Ukraina telah melakukan upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer dengan menghancurkan sampel laboratorium.
WHO memastikan pernyataan terbarunya sama sekali tidak mengacu pada biowarfare. Pihaknya justru mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam pemusnahan patogen berbahaya dengan cara yang aman dan terjamin.
Artikel Terkait
-
Mengharukan! Mengungsi Sendirian Saat Dibombardir Rusia, Bocah Asal Ukraina Ini Akhirnya Selamat dan Sampai Slovakia
-
Disuruh Sang Ibu Pergi, Kisah Bocah Ukraina Berjalan Seorang Diri Mengungsi ke Slovakia
-
Rusia Sebut Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina dapat Dukungan Penuh dari Amerika, PBB: Omong Kosong
News
-
Istana Ajak Mahfud MD Perkuat Reformasi Polri, Mampukah Ubah Citra Polisi?
-
'Papapz-Mamamz' Bikin Heboh: 5 Fakta Skandal Dugaaan Perselingkuhan Irjen Krishna Murti
-
Viral Ngaku Mau Rampok Uang Negara, Ini Sosok Wahyudin Moridu Kader PDIP
-
Oknum Kemenag Diduga Peras Ustaz Khalid Basalamah Demi Kuota Haji, KPK Turun Tangan!
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Dony Oskaria Ungkap Peluang Peleburan BUMN dan Danantara, Presiden Setuju?
-
Review Film Afterburn: Petualangan Epik di Dunia yang Rusak!
-
DPR Dorong Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya: Itu Bukan Sinyal yang Bagus!
-
KPK Ungkap Khalid Basalamah Cicil Uang Korupsi Haji, Pengembalian Dana Tak Hapus Pidana
-
Rumah Baca Komunitas: Membaca, Menulis, Menanam, dan Hidup Bersama Literasi