Pemerintah Inggris berencana untuk melarang ekspor barang-barang mewah ke Rusia. Rencana tersebut bertujuan untuk memberikan tekanan kepada pemerintah Rusia dan menjadi langkah terbaru untuk mengisolasi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Mengutip Media Inggris The Independent, Sabtu (12/3/2022), rincian dari rencana tersebut akan ditetapkan dalam beberapa hari mendatang oleh pemerintah Inggris.
Rencana tersebut muncul usai Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menghadiri pertemuan dengan para pemimpin G7 pada Jumat (11/3/2022). Dalam pertemuan tersebut, anggota-anggota G7 berkomitmen untuk meningkatkan tekanan pada rezim Rusia saat ini.
G7 juga setuju untuk mengambil langkah-langkah untuk menolak status Rusia sebagai "negara paling disukai" dalam hal perdagangan. Langkah tersebut dinilai dapat mengurangi kemampuan bisnis ekspor Rusia secara signifikan.
Pada Jumat (11/3/2022) malam, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan bahwa Inggris bersatu dengan mitra G7 dan akan terus memperkuat tanggapan untuk menghentikan agresi Rusia terhadap negara tetangganya, Ukraina.
Nick Thomas-Symonds, pejabat dari partai buruh, menyambut baik rencana pemerintah Inggris untuk melarang ekspor barang mewah ke Rusia.
Namun, Thomas-Symonds juga menyoroti lamanya pemerintah Inggris dalam menanggapi seruan untuk melarang ekspor barang mewah ke Rusia.
“Partai Buruh telah menyerukan selama berminggu-minggu untuk melarang pengiriman barang-barang mewah ke Rusia. Jadi ini sambutan baik bahwa pemerintah Inggris akhirnya mendengarkan (seruan tersebut) – tetapi seharusnya tidak memakan waktu selama ini,” ujar Thomas-Symonds.
“Kami tidak bisa membiarkan Putin dan kroni-kroninya di Moskow menjalani gaya hidup mewah, sementara mereka membunuh orang-orang tak bersalah dalam invasi ilegal mereka ke Ukraina.”
Pengumuman rencana tersebut menyusul sanksi Inggris terhadap hampir 400 anggota parlemen Rusia. Jumat lalu, Truss mengatakan 386 anggota Duma, majelis rendah parlemen Rusia, akan dilarang bepergian ke Inggris dan aset apapun yang mereka miliki di Inggris akan dibekukan.
Tidak hanya menjatuhkan sanksi kepada anggota-anggota Duma, pemerintah Inggris sejauh ini juga telah menjatuhkan sanksi kepada tujuh oligarki Rusia, salah satunya yakni pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich.
Baca Juga
-
3 Rekomendasi Website Kumpulan Sound Effect untuk Bahan Edit Video Lucu
-
Mengunjungi Murame Buaran, Restoran Masakan Jepang dengan Harga Terjangkau
-
Negaranya Dituduh Kanibal, PM Papua Nugini Kesal atas Ucapan Joe Biden
-
PVMBG Minta Evakuasi Masyarakat yang Ada di Radius 6 km dari Gunung Ruang
-
Rekan Setim Juara MotoGP AS 2024, Aleix Espargaro Apresiasi Vinales dan Aprilia
Artikel Terkait
News
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
-
Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Angkat Kisah Desa Wunut Klaten Lewat Dokumenter
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Tari dan Diplomasi Akademik di Medan, Beginilah AP2TPI Disambut
Terkini
-
BabyMonster Usung Energi yang Pedas dan Berapi-api di Lagu Baru 'Hot Sauce'
-
Book Buying Ban: Ujian Terbesar Bagi Pecinta Buku di Era Banjir Diskon
-
Sontek 4 Daily Outfit Minimalis ala IU, Biar Gaya Makin Modis Setiap Hari
-
Super Junior Siap Tunjukkan Sisi Keseksian Dewasa di Lagu Terbaru Say Less
-
Film House of Games Diremake, Gandeng Viola Davis Jadi Bintang Utama