Scroll untuk membaca artikel
Arendya Nariswari | Hillary Sekar
Rangkaian Acara Tradisi Ngunduh Mantu dan Waktu Tepat Melaksanakannya

Ngunduh mantu adalah rangkaian dari prosesi pernikahan. Namun, rangkaian acara ini mungkin akan terdengar asing jika Anda bukan merupakan orang Jawa. Pasalnya, Ngunduh Mantu pada dasarnya merupakan adat pernikahan Jawa dan Sunda.

Ngunduh mantu berasal dari dua kata yaitu ngunduh yang berarti panen atau memanen dan mantu yang berarti menantu. Jika diartikan secara kesatuan ngunduh mantu merupakan perayaan yang dilakukan ketika orang tua menikahkan anak laki-lakinya dengan tujuan menunjukkan pada sanak saudara dan tetangga bahwa ada anggota keluarga baru yaitu mempelai wanita.

Kapan ngunduh mantu dilakukan?

Ngunduh mantu umumnya dilakukan oleh pasangan yang tempat tinggalnya berjauhan. Acara ini biasa dilakukan tidak jauh dari prosesi resepsi di pihak wanita. Sebelumnya perlu diketahui, di adat Jawa resepsi pernikahan umumnya dilakukan di pihak wanita. Lalu jika keluarga pengantin pria ingin melakukan serupa, maka itulah saat di mana ngunduh mantu diadakan.

Beberapa pihak mungkin menilai ini merupakan hal yang boros, namun jika tujuannya untuk membuat kebahagiaan tentu saja sah-sah saja dilakukan. Selain itu, ngunduh mantu juga bersifat tidak wajib sehingga bergantung pada dua belah pihak.

Rangkaian acara ngunduh mantu

  • Kedatangan kedua mempelai ke rumah mempelai pria. Prosesi ini juga diikuti pengiring (pangombyong) dari pihak wanita dan tidak jarang diiringi Gendhing Boyong Penganten.
  • Rangkaian ngunduh mantu selanjutnya adalah penyambutan atau imbal wicara, di sini, keluarga mempelai wanita akan menyerahkan anaknya ke keluarga mempelai pria. Selain sepatah dua patah kata dari kedua belah pihak, ibu pengantin pria biasanya akan melingkarkan kain motif di bahu kedua mempelai. Prosesi ini ditutup jabat tangan dengan besan dan iringan Gending Boyong Basuki.
  • Sebelum ke pelaminan, kedua mempelai akan melakukan sungkeman baik pada orang tua atau mertua.
  • Selanjutnya akan dilakukan sindur binayang atau saat di mana ayah mempelai pria menyampirkan kain sindur ke pundak kedua mempelai untuk kemudian digunakan menuntun keduanya ke kursi pelaminan. Ayah berada di paling depan, diikuti pengantin, dan di bagian belakang ada ibu dari kedua mempelai yang mengiringi perjalanan mereka sambil memegang pundak kedua mempelai. Prosesi ini biasa diiringi Gendhing Katwang Boyong Basuki, Pelog Barang.
  • Rangkaian terakhir acara ngunduh mantu adalah ketika kedua mempelai duduk di kursi pelaminan dengan diapit kedua orang tua. Orang tua mempelai pria akan berada di sisi kanan sebagai pemilik hajat dan orang tua mempelai wanita di sebelah kiri.

Demikian informasi mengenai acara ngunduh mantu. Setelah mengetahui makna di balik rangkaian acara ini dan bagaimana ngunduh mantu berlangsung, apakah Anda akan melakukannya?

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

Hillary Sekar