Keikutsertaan pekerja migran Indonesia dalam sebuah momentum turnamen sepak bola yang berlangsung di Korea Selatan ini telah melambangkan rasa nasionalisme yang tertuang dalam semangat jiwa muda anak bangsa.
Sebanyak 21 orang pekerja migran asal Indonesia berpartisipasi mewakili negara Indonesia dalam laga turnamen GME Hanaro Football Cup 2022 yang diadakan pada hari Minggu, 21 Agustus 2022 yang lalu di kota Ansan, Korea Selatan.
Pertandingan ini diikuti oleh berbagai negara seperti China, Indonesia, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Kamboja, Mongolia, CIS Nations, Myanmar, Thailand, Western Union, Bangladesh, African Nations, Vietnam, India dan Filipina. GME Hanaro Football Cup 2022 merupakan salah satu turnamen olahraga internasional terbesar di Korea Selatan yang diselenggarakan oleh GME Remittance.
GME Remittance merupakan perusahaan fintech yang memberikan solusi jasa pengiriman uang kirim uang berbasis aplikasi untuk para diaspora di Korea.
Setelah dikumandangkannya lagu Indonesia Raya, pertandinganpun dimulai. Tim Indonesia berhasil mencetak 3 gol pada babak pertama dan 2 gol pada babak berikutnya. Dari 5 gol yang berhasil diberikan oleh pemain Indonesia, Ryan Adi, Gandung Priyo Ismoyo dan Saiful Huda, mereka telah berhasil mengantarkan Indonesia lolos ke babak berikutnya untuk melawan tim Nepal pada babak seperempat final yang akan dilangsungkan pada tanggal 12 September 2022 yang berlokasi di Stadium Hyochang yang terletak di daerah Yongsan, Seoul. Piala dan uang tunai sebesar 5 Juta won atau setara dengan 55 Juta Rupiah siap dibawa pulang jika tim Indonesia berhasil merebut posisi sebagai juara pada turnamen ini.
Deretan Pemain dari Pekerja Migran Indonesia
Nama pekerja migran yang tergabung dalam tim sepak bola Indonesia:
- Misbakhul Muni
- Ari Setyadi
- Pendik sertiawan
- Hartono
- Kholik
- Dendy
- Qirom
- Taufik
- Esa candra
- Sutrisno
- Andi indrawan
- Gandung priyo ismoyo
- Janto Setiawan
- Mutakin jenal
- Dany arisma anshori
- Ulinuha djiko
- Wahyu jianto
- Cep Tahopik
- Ryan adi saputra
- Sri Sulardi
- Saiful Huda
- Ari Widodo
Potret Pertandingan Pekerja Migran Sebagai Perwakilan Indonesia
Dari kegiatan ini kita dapat melihat bahwa para pekerja migran ternyata tidak hanya berperan sebagai pahlawan devisa negara, tetapi juga memiliki andil dalam mengharumkan nama bangsa dengan aktif mengikuti ajang kompetisi olahraga.
Bisa disumpulkan bahwa nasionalisme pekerja migran Indonesia di Korea Selatan dalam konteks olahraga masih tinggi meskipun sikap nasionalisme tidak hanya diartikulasikan dalam bentuk olahraga saja. Namun dalam terlihat bahwa rakyat Indonesia yang hidup di negara orang tetap “mencintai” bangsa Indonesia yang sangat mereka banggakan.
Mereka sadar bahwa posisi mereka sebagai pekerja migran Indonesia di luar negeri seringkali diabaikan dan tidak masuk dalam perbincangan nasionalisme bangsa Indonesia. Tetapi mereka sangat sadar bahwa selama ini para pekerja migran Indonesia telah berkontribusi secara tidak langsung kepada negara meskipun terpinggirkan dalam rasionalitas kebangsaan.
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia Berpotensi Ketambahan Satu Pemain Naturalisasi, Media Vietnam Ketar-ketir
-
Perkara Joget Erotis di Turnamen Golf, PGI Riau ke LAM: Kami Salah dan Teledor
-
PSSI Minta Klub-Klub Sepakbola Setop Kerja Sama dengan Perusahaan Judi
-
PT LIB Buka Suara soal Tudingan Bekerja Sama dengan Perusahaan Judi
-
Makin Nyetel, Momen Asnawi Bikin Assist Cantik Selamatkan Ansan Greeners dari Kekalahan
News
-
Dito Ariotedjo 'Nyeletuk' soal Ijazah di Depan Roy Suryo, Erick Thohir Cuma Bisa Senyum
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
-
JICAF 2025 Resmi Dibuka, Saatnya Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia
-
Pameran Sutartinah, Mengenang Perempuan di Balik Ki Hadjar Dewantara
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Jenderal Pemecat Ferdy Sambo yang Kini Dipercaya Prabowo Reformasi Polri
Terkini
-
Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa: Membongkar Patriarki dan Kekerasan Simbolik
-
3 Film Indonesia yang Tayang Perdana di BIFF 2025: Tembus Panggung Dunia
-
Lagu untuk Ayah! Miley Cyrus Bahas Memaafkan dan Berdamai di Lagu Secrets
-
Shivakorn Pu-Udom, sang Mimpi Buruk yang Kembali Datangi Indonesia di Ronde Keempat
-
Buku Putih UMKM Hijau Diluncurkan, Targetkan Ekonomi Rendah Karbon 2045