Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Alifia Nabila
Foto Kegiatan MTKD Arcamanik (Dokumen Pribadi/Alifia Nabila)

KUA Arcamanik rutin melakukan penyuluhan agama berupa Majelis Taklim Konversi Diniyah (MTKD) setiap pekannya untuk seluruh masyarakat yang menempati daerah Arcamanik dan sekitarnya. Sejak didirikan pada tahun 2018, hingga saat ini Majelis Taklim Konversi Diniyah (MTKD) selalu aktif dan banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam mengikuti serangkaian kegiatan belajar Islam yang selalu diadakan setiap hari Selasa mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.45 WIB.

MTKD tersebut diselenggarakan oleh Binaan Inti MTKD Penyuluh Agama Islam Kecamatan Arcamanik. Penyuluh agama tersebut bekerjasama dengan pihak KUA.

Ani Sumarni, selaku Ketua Majelis Taklim Konversi Diniyah menjelaskan bahwa sejarah MTKD bermula saat diadakannya studi banding di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat yang berbarengan dengan studi banding untuk Pentasi Qur'an pada tahun 2018 silam. Dari situlah muncul MTKD yang sebelumnya belum ada majelis taklim yang memiliki kelas-kelasnya. Dahulu majelis taklim hanya satu kelompok saja tidak seperti saat ini yang memiliki tingkatan.

MTKD Kecamatan Arcamanik mempunyai 3 tingkatan yang biasa disebut Fatimah (tingkat satu), Aisyah (tingkat dua) dan Khadijah (tingkat tiga). Adapun tiap tingkatannya memiliki mata pelajaran yang berbeda-beda. Misalnya pada Tingkat Fatimah mempelajari pelajaran Islam seperti Munakahat, Aqidah, Akhlak, Muhadhoroh, Mahfuzhot, Fiqh Ibadah, BTQ, dan Tarikh. Adapun untuk Tingkat Aisyah mempelajari TTA, Aqidah Akhlak, Tarikh, Muhadhoroh, Mahfuzhot, dan Mawarits. Sedangkan pada tingkat Khadijah mempelajari Mawarits, Fiqh Muamalah, Amaliyah Tabligh, Amaliyah Tadris, Munaqosah, SBM (Strategi Belajar Mengajar), dan Mawarits 2.

Selama 4 tahun aktif berjalan, MTKD Kecamatan Arcamanik ini telah mengeluarkan alumni 1 angkatan yang berjumlah 17 orang. Sementara itu MTKD Kecamatan Arcamanik pun memiliki silabus dan 12 pengajar yang berbeda-beda pada tiap mata pelajarannya. Biasanya dalam sebuah majelis satu guru mencakup beberapa mata pelajaran.

"Setiap kelasnya ada ujian seperti kita mengerjakan ujian saat sekolah. Kalau sudah menyelesaikan tingkat Fatimah, Aisyah, dan Khadijah akan ada Amaliyah Tadris, Amaliyah Tabligh, dan Munaqosah sebelum di wisuda. Untuk umur peserta yang mengikuti MTKD ini tidak terbatas. Ada yang masih muda, ibu rumah tangga, bahkan orang yang sudah tua pun juga ada. Tetapi mereka sangat bersemangat setiap mengikuti MTKD ini," ujar Ani Sumarni.

Video yang mungkin Anda suka

Alifia Nabila