Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizky Gura Saputra
Atlet bela diri campuran Swedia Khamzat Chimaev mengecam aksi Rasmus Paludan (Instagram/@khamzat_chimaev)

Atlet bela diri Khamzat Khizarovich Chimaev atau dikenal Khamzat Chimaev yang berkewarganegaraan Swedia menuliskan kecaman atas aksi ekstremis Rasmus Paludan yang membakar salinan Al-Quran di depan kedutaan Turki yang berada di Stockholm.

Dalam akun media sosial Instagram pribadinya, Khamzat terpantau memajang foto Rasmus Paludan yang sedang memegang kitab yang bertuliskan 'The Holy Qur'an'.

Masih dalam fotonya, tampak juga sebuah narasi teks yang berbunyi 'Pemerintah Swedia mengizinkan Islamofobia (Rasmus Paludan) yang terkenal untuk membakar Alquran di depan umum'.

Kemudian dalam keterangan tertulisnya Khamzat Chimaev pun mengecam tindakan Rasmus Paludan dan menyebutnya sebagai teroris. Baginya, apa yang dilakukan oleh politisi sayap kanan Denmark-Swedia itu merupakan tindakan yang tidak dapat diterima.

Menurut Khamzat Chimaev, sudah seharusnya setiap orang dapat menjaga diri untuk tidak menentang atau menghina agama siapa pun.

"Dia adalah teroris bagi kami, saya seorang Muslim tetapi tidak pernah menentang agama orang lain, tidak pernah melakukan (seperti) yang dia lakukan terhadap agama orang lain." tulis Khamzat Chimaev seperti dikutip penulis dari akun Instagram pribadinya, pada Selasa (24/1/2023).

"Mengapa Anda membiarkan dia melakukan itu (Swedia)?" tambahnya.

BACA JUGA: 6 Pengakuan Eks Karyawan Jhon LBF, Gaji Dipotong Semena-mena Cuma karena Tanya Asuransi

Lebih dari itu, Khamzat Chiamev pun mengatakan bahwa pembakaran aksi tidak bertanggung jawab yang dilakukan Rasmus Paludan dengan membakar Al-Quran, kini telah memanggil muslimin untuk menentang tindakan intoleran tersebut.

"Kita semua tidak boleh diam, kamu memanggil kami saudara jadi tunjukkan rasa hormatmu." kata Khamzat Chimaev.

Hingga kini, terpantau unggahan Khamzat Chimaev di Instagram telah mendapat lebih dari 139 ribu suka warganet dan lebih dari 7,9 ribu komentar beragam.

"Kita harus menghormati semua agama dan orang juga. Damai dan cinta untuk semua!" ujar akun @alex***

"Tidak Benar Swedia!" ujar akun @sheck***

"Ini adalah kejahatan rasial, ini bukan 'kebebasan berbicara', ini adalah serangan terhadap miliaran Muslim yang percaya pada Al-Qur'an." tulis akun @hamza***

BACA JUGA: Soroti Foto Bareng Bos TV, Rudy Salim Malah Salfok Lihat Senyum Lesti Kejora: Kek Tertekan Ya?

Sementara itu perlu juga diketahui bahwa aksi Rasmus Paludan itu hingga kini telah mendapat kecaman di berbagai negara seperti Arab Saudi, UEA, Iran, Turki, Malaysia, hingga Indonesia.

Indonesia melalui Kemlu RI bahkan mengutuk keras tindakan Rasmus Paludan yang dinilai telah menodai toleransi antar umat beragama. Terlebih kebebasan ekspresi juga seharusnya dapat bertanggung jawab.

Sementara itu akun resmi Twitter Perdana Menteri Swedia (Swedish PM) juga telah menyampaikan ungkapan simpatinya kepada muslimin dan menyebut tindakan Rasmus Paludan sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan atas nama kebebasan berekspresi.

"Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku-buku yang suci bagi banyak orang merupakan tindakan yang sangat tidak sopan. Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm." tulis akun Twitter Sweedish PM.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rizky Gura Saputra