Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rizky Gura Saputra
Bendera Negara Korea Utara (Unsplash/Micha Brändli)

Korea Utara dikabarkan telah memberi peringatan keras kepada Korea Selatan dan Amerika Serikat, terkait dengan latihan militer gabungan antara kedua negara yang akan diselenggarakan bulan depan.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara dalam peringatannya, mengungkapkan bahwa rencana latihan militer gabungan yang disebut Freedom Shield itu dinilai dapat memantik perlawanan dari pihak Korea Utara.

BACA JUGA: Bukan Tyna Ratu, Ternyata Ini Sosok Wanita Cantik Terduga Petugas LPSK Pendamping Eliezer

Lebih dari itu, pejabat tersebut juga mengklaim bahwa perlawanan dari pihak Korea Utara akan cukup besar dan tak pernah dilihat sebelumnya.

"Jika AS dan Korea Selatan melaksanakan rencana mereka yang sudah diumumkan untuk latihan militer, mereka akan menghadapi perlawanan yang gigih dan kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara itu seperti dikutip penulis dari Aljazeera pada Jumat (17/2/2023).

Lebih lanjut seperti dilansir dari Yonhap News Agency, juru bicara Korea Utara itu mempermasalahkan rangkaian latihan kedua negara tersebut yang melibatkan pembom strategis dan pesawat tempur siluman.

Adanya latihan skala besar antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang akan berlangsung itu, menurutnya dapat berpotensi memantik kondisi di seputaran semenanjung Korea menjadi panas.

"Ini memprediksikan bahwa situasi di semenanjung Korea dan kawasan itu akan kembali terjerumus ke dalam pusaran ketegangan yang meningkat," ujar pejabat tersebut.

Tidak sampai di sana, pejabat Korea Utara itu juga tak luput menyoroti sikap AS yang dinilai telah menggunakan Dewan Keamanan (DK) PBB sebagai cara untuk memusuhi Korea Utara.

Hal itu lantaran Dewan Keamanan PBB bahkan mau membuatkan sesi untuk membahas masalah terkait Korea Utara atau yang juga dikenal dengan nama resmi DPRK.

"Ini menunjukkan bahwa langkah AS untuk mengubah DK PBB dengan tanggung jawab berat atas perdamaian dan keamanan internasional menjadi alat kebijakan permusuhan ilegal AS terhadap DPRK telah mencapai titik ekstrem yang tidak dapat dibiarkan lagi," katanya.

Sementara itu perlu diketahui bahwa rencananya, latihan Freedom Shield antara AS dan Korea Selatan akan berlangsung selama 11 hari.

BACA JUGA: Sifat 'Tak Terduga' Venna Melinda Dibongkar Habis Ibu Ferry Irawan, Benarkah?

Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam siaran persnya beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa latihan antara Korsel dan AS akan terkait pada kemampuan manajemen krisis bersama sekutu untuk mencegah perang dan meredakan krisis keamanan dalam bentuk apa pun.

Selain itu latihan itu juga akan berisi latihan komando operasional dan prosedur pelaksanaan perang dalam pertahanan gabungan.

Rizky Gura Saputra