Scroll untuk membaca artikel
Hernawan
Peluncuran Buku Malam Seribu Jahanam (Ist)

Penulis Intan Paramaditha bersama Penerbit Gramedia Pustaka Utama, akan meluncurkan novel terbaru "Malam Seribu Jahanam" pada Selasa (27/6/2023) malam, di Gramedia Sudirman, Yogyakarta.

Peluncuran novel yang dijadwalkan dimulai pukul 18.30 WIB ini akan diisi dengan kegiatan diskusi dan pembacaan cuplikan novel oleh penulis. Selain itu, akan ada banyak hadiah spesial untuk pengunjung yang hadir, serta sesi book signing langsung bersama Intan Paramaditha.

Intan Paramaditha sendiri dikenal sebagai penulis dengan karya sastra dan esainya yang mengangkat topik feminisme. Ia sering mengangkat isu-isu sosial politik dan kaitannya dengan tubuh, seksualitas, serta kekerasan yang dialami oleh kaum perempuan. Melalui kisah-kisah yang ia jalin dalam bentuk dongeng bernuansa horor, Intan menggugat stereotype perempuan di lingkup sosial dan personal.

Kekhasan Intan Paramaditha juga akan muncul dalam karya terbarunya, yakni novel "Malam Seribu Jahanam". Dalam karya ini, Intan mengangkat cerita tentang tiga dara kakak beradik yang tak terlihat, tak terdengar, terlupa.

Ketiga dara ini mendengar ramalan dari sang nenek: cucu yang pertama bertugas menjaga, cucu kedua akan berkelana, dan cucu yang bungsu akan menjadi pengantin. Namun ada satu cucu lagi yang nantinya akan bercerita.

Bukan cuma mengangkat isu seputar kesetaraan gender, Malam Seribu Jahanam mengandung kelindan persoalan kelas, agama, dan keluarga sebagai bagian dari struktur sosial politik yang lebih besar.

Sebagai tambahan informasi, Yogyakarta merupakan kota ketiga setelah Malam Seribu Jahanam didiskusikan di Makassar (MIWF 2023) dan Bandung. Acara peluncuran buku kali ini gratis, terbuka untuk umum.

Peluncuran Buku Malam Seribu Jahanam (Ist)

DATA BUKU MALAM SERIBU JAHANAM

  • Ukuran: 13.5 x 20 cm
  • Tebal: 362 halaman
  • Format: Soft Cover
  • Harga: Rp118.000,-
  • Terbit: 17 Juni 2023
  • Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

SINOPSIS NOVEL MALAM SERIBU JAHANAM

Ini dongeng tiga dara. Bukankah selalu saja tentang mereka, sebab siapa yang tak kenal cerita rumah, keluarga, kita. Tapi ini juga dongeng yang tak kau minta, tentang yang tak terlihat, tak terdengar, terlupa.

Di tahun 1991, Hajjah Victoria binti Haji Tjek Sun meramal ketiga cucunya: satu cucu berkelana, satu menjaga, dan satu lagi menjadi pengantin. Ketika salah seorang berkhianat, dara yang tersisa terperangkap dan menoleh ke belakang, menelusuri dapur berisi kuali-kuali raksasa dan sumur terlarang di Rumah Victoria (kata orang jalan menuju rumah Nenek tak berujung), berhadapan dengan rahasia dan mimpi-mimpi yang macet di tengah jalan. Saat perjalanan dan kitab suci tidak lagi memberi perlindungan, dara yang lain hadir. Ia tak diundang dan menuntut penjelasan.

Malam Seribu Jahanam adalah novel kedua dari Intan Paramaditha. Mengolah kisah-kisah Islami dan mitos nusantara, novel ini merupakan dongeng gelap tentang sesal, malu, dan hantu—sebuah renungan tentang praktik beragama, retakan dan reruntuhan kelas menengah, serta rapuhnya persaudaraan.