Beberapa waktu yang lalu, Panglima Dayak Jilah diketahui ikut melaporkan Rocky Gerung ke Bareskim terkait dengan kasus dugaan penghinaan Presiden Joko Widodo terkait rencana pembangunan IKN atau Ibu Kota Negara.
Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Besar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) setelah didatangi Bareskim Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (09/08/2023) lalu. Panglima Dayak Jilah juga menambahkan bahwa dirinya mewakili masyarakat Dayak merasa marah karena IKN merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan.
“Kami masyarakat Dayak marah, tidak boleh lagi ada yang menghina Presiden. Kami juga tidak terima orang orang yang menganggu pembangunan IKN. IKN itu kebanggaan masyarakat Kalimantan,” ujar Panglima Jilah seperti dikutip dari salah satu unggahan yang ada di akun instagram @kamidayakkalbar.
BACA JUGA: Harta Kekayaan Ismail Thomas, Kader PDIP yang Jadi Tersangka Korupsi Izin Tambang
Akan tetapi, Panglima Dayak lainnya yakni Panglima Pajaji justru memberikan pernyataan yang bertentangan dengan Panglima Jilah.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @kamidayakkalbar beberapa waktu yang lalu, Panglima Pajaji dengan tegas menyatakan bahwa dirinya menentang seluruh pernyataan Panglima Jilah seputar pembangunan IKN.
“Anda malah menyetujui mega proyek terbesar yang ada di negara Republik Indonesia ini yaitu IKN. Itu adalah mega proyek besar yang meraup sekian puluh ribu hektar tanah kita yang ada di Kalimantan,” ujar Panglima Pajaji.
BACA JUGA: Profil Bupati Terkaya se-Jawa Tengah, Berikut Kekayaan Sosok Fadia Arafiq
Panglima Pajaji terlihat kesal dengan pernyataan Panglima Jilah yang dinilai tidak sepemikiran dengan masyarakat Dayak Kalimantan. Panglima Pajaji juga menyebutkan beberapa alasan mengapa masyarakat Dayak menolak proyek pembangunan IKN di Kalimantan, seperti adanya perkebunan kelapa sawit dan pertambangan batu bara yang dinilai telah merusak tanah Kalimantan.
“Yang seharusnya anda itu menolak, anda sudah tau dan mengetahui, bahkan melihat dengan mata kepala sendiri, banyak sekali tanah tanah kita yang dirampas, dirampok, dijarah oleh mafia mafia tanah, dijarah, banyak tanah masyarakat yang dirampas tanpa kompensasi, banyak masyarakat yang dirampok, dirampas oleh pihak pihak besar, anda sudah tahu itu, dan kenapa anda membiarkan IKN dengan total sekian puluh ribu hektar, anda setuju,” ujar Panglima Pajaji lebih lanjut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Sempat Digosipkan Cerai, Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Kompak Promosikan Bisnis Kedai Bakmi
-
Profil Bondan Winarno, Kembali Dikenang Dibandingkan dengan Mark Wiens
-
Profil Dan Masa Lalu Mega Aulia, Artis Yang Mohon Sinetronnya Tak Ditayangkan Lagi
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
Gurita Bisnis Shella Saukia, dari Reseller Hingga Usaha Multisektor
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua