Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Polusi udara Jakarta (instagram/@hebohdotcom)

Kualitas udara yang buruk di Ibukota membuat banyak pihak berpikir cara untuk menangani hal ini agar tidak menjadi semakin parah. Dilansir dari unggahan akun instagam @hebohdotcom, DKI Jakarta diketahui memiliki nilai indeks kualitas udara hinga 163 dan polutan utama dominan adalah PM 2.5. Hal ini menandakan bahwa kualitas udara di Jakarta masih tidak baik dan tidak aman untuk kesehatan.

Pemerintah pun berupaya untuk mencari solusi. Salah satunya dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC demi menangkal polusi udara yang sedang parah untuk pertama kalinya.

Dikutip dari perkataan Menteri LHK, Siti Nurbaya, hujan buatan akan segera dilaksanakan di Jakarta untuk menangani masalah polusi ini.

“Terhadap situasi seperti ini, kita lakukan hujan buatan di lokal sehingga udaranya jadi dibersihkan. Kita sudah minta hari ini atau besok sudah dilakukan, harus ada hujan buatan, agar sedikit membersihkan,” ujar Siti Nurbaya, dikutip dari unggahan akun instagram @hebohdotcom pada Selasa (23/08/2023).

Pada hari Sabut, tepatnya tanggal 19 Agustus kemarin, satu sorti penerbangan penyemaian awan dilakukan selama 2 jam penerbangan pada jam 14.15 hingga 16.00 WIB. Penerbangan ini menaburkan 800 kg garam semai di atas ketinggian 9.000 hingga 10.000 kaki.

BACA JUGA: Pengendara Bingung Parkir Mobil ke Garasi, Endingnya Malah Repot Sendiri

Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yakni Budi Harsoyo, mengungkapkan dalam keterangan tertulis di situs BRIN bahwa telah dilaksanakan penerbangan di beberapa titik lokasi.

“Sabtu Kemarin sudah dilaksanakan satu sorti penerbangan dengan target penyemaian di wilayah Kabupaten Cianjur, Depok, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat,” ujar Budi Harsoyo.

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC ini dilakukan untuk ‘mengganggu’ stabilitas atmosfer dengan cara menebarkan atau menaburkan bahan semai dalam bentuk dry ice atau es kering pada ketinggian tertentu yang memiliki hamparan awan seperti karpet panjang.

Berdasarkan data dari radar hari Sabtu sore tanggal 19 Agustus, hasilnya menunjukkan bahwa wilayah Ciomas, Bogor, terpantau mendung. Wilayah Bogor Barat, Bogor Selatan, Bojong Gede, Kemang, serta Tenjolaya berhasil hujan dengan intensitas ringan.

Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa Sabtu lalu, berdasarkan Iktisar Cuaca Harian BMKG, wilayah Jabodetabek nihil catatan hujan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari