Kasus kopi sianida yang menjerat Jessica Wongso dengan hukuman penjara 20 tahun kini kembali diperbincangkan. Sejumlah kejanggalan tentang kasus ini ditemukan.
Termasuk mengenai bukti CCTV dalam kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin. Pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat mengungkapkan bahwa bukti CCTV yang diperiksa oleh penyidik bukan berasal dari sumber asli DVR.
BACA JUGA: Bukan Cuma Kamaruddin Simanjuntak, 70 Ribu Pengacara Bakal Pasang Badan Bela Jessica Wongso
Penyidik hanya menerima bukti rekaman CCTV melalui flashdisk.
"Jadi tahu-tahu polisi penyidiknya ngasihnya ke bagian digital forensik berupa flashdisk. (Ini) salah dong," ucap Abimanyu Wachjoewidajat dikutip dari kanal YouTube dokter Richard Lee pada Selasa (17/10/2023).
"Rekamannya DVR, kasihnya hardisk. Kalau nggak bisa kasih hardisk kasihnya flashdisk dengan berita acara bahwa DVR ini sudah disita per tanggal sekian jadi hardisk. Dari hardisk sudah di backup jadi flashdisk," sambungnya.
Seharusnya bukti CCTV tidak boleh didapatkan penyidik langsung dari flashdisk bukan DVR yang menampung keseluruhan rekaman. Diungkapkan ahli digital forensik tersebut bahwa pada tahun 2016 lalu belum ada hardisk atau flashdisk yang memiliki daya tampung 1 tera.
Padahal untuk menampung keseluruhan rekaman CCTV memerlukan flashdisk dengan kapasitas minimal 1 tera.
BACA JUGA: Berkelakuan Baik, Jessica Wongso Bisa Keluar Penjara 2-3 Tahun Lagi
"Enggak boleh karena data realnya masih di sana. Dia masih sanggup untuk mengambilnya itu semua, 2016 loh. Rata-rata kalau kita bilang umpamanya dengan jumlah channel yang segitu banyak pasti hardisknya gede minimal 1 tera," tutur Abimanyu.
"Koreksi kalau saya salah, orang telematika silakan. 2016 belum ada flashdisk yang kapasitasnya 1 tera," imbuhnya.
Abimanyu menduga jika bukti CCTV di Kafe Olivier dalam kasus kopi sianida sudah melalui proses pemotongan sebelum diberikan kepada penyidik kepolisian. Jika benar demikian maka tindakan tersebut sudah menyalahi prosedur pengambilan data.
"Maka itu sekarang kalau flashdisk itu bisa dapat satu dan kemudian bisa meng-cover keseluruhannya, ini kan flashdisk aneh. Nah saat dia tidak ada flashdisk ukuran seperti itu berarti kan sudah dipotong," jelas Abimanyu Wachjoewidajat
"Nah saat ini sudah memotong, ini sudah melakukan tindakan yang tidak benar dalam melakukan pengambilan data," timpalnya
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
Artikel Terkait
-
Profil Abimanyu Wachjoewidajat: Saksi Ahli Ungkap Dugaan Baim Wong KDRT Paula Verhoeven
-
Kronologi Dugaan KDRT Paula Verhoeven oleh Baim Wong, Momen Prank sampai Lapor Polisi Diungkit Lagi
-
Sosok Abimanyu Wachjoewidajat, Pakar Telematika Bongkar Dugaan KDRT Baim Wong ke Paula: Sampai Terpental
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
-
Nyanyikan Lagu Whitney Houston, Jessica Wongso Malah Diledek Kolot
News
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
-
Kode Redeem Free Fire MAX dan Cara Klaim Sebelum Habis
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?