Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjawab tudingan dari Erick Thohir soal mengganti BUMN dengan koperasi. Jawaban ini disampaikan Anies dalam acara Desak Anies di Semarang pada Senin (5/2/2024).
Anies mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Menteri BUMN tersebut tidak masuk akal.
BACA JUGA: Dituding Jadi Petugas Partai, Mahfud MD: Ini Petugas Konstitusi yang Lain Petugas Oligarki
"Jadi gini ada jenis informasi kalau kita mendengar sudah langsung tahu ini masuk akal atau tidak. Kalau ada jenis informasi yang kita dengar tidak masuk akal dan dikutip oleh yang memegang kewenangan, maka yang memegang kewenangan tidak sedang menggunakan akal sehat," kata Anies dilansir dari kanal YouTubenya pada Selasa (6/2).
Anies Baswedan menilai Erick Thohir tidak bisa berpikir kritis. Menurutnya, BUMN harus ditata ulang ke depan sebab memiliki banyak masalah.
"Mana mungkin BUMN dihapus mana mungkin? Ketika kemudian itu malah pak menterinya yang ngomong. Loh pak menterinya memang enggak berpikir kritis, dimana critical thinking-nya? Gitu kira-kira, ini sebelum ngomong soal substansinya," ungkap Anies.
"Ini jelas tidak masuk akal. Nah apa yang terjadi malah justru harus ditata ulang. Kelihatannya BUMN kita ini sudah banyak yang mengalami problem yang terlalu besa. Kita enggak usah bahas di sini problemnya, nanti kita mengalami penambahan pikiran," lanjutnya.
BACA JUGA: 4 Pernyataan Prabowo Setuju dengan Ide Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Debat Terakhir
Ditegaskan Anies jika pernyataan Erick Thohir soal BUMN diganti koperasi merupakan fitnah.
"Tapi saya ingin sampaikan bahwa itu tidak benar, itu fitnah dan fitnah yang tidak masuk akal," ucapnya.
Anies Baswedan menjelaskan apabila BUMN harus menjalankan fungsi negara sebagai korporasi. Maka dari itu, BUMN tidak boleh dijadikan alat untuk mencari keuntungan.
"Jadi Badan Usaha Milik Negara jangan dipandang sebagai 'badan mencari untung bagi negara'. Negara tidak bekerja mencari untung," tegasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Indonesia Terjebak 76 Ribu Ton Sampah per Hari: Bisakah Limbah Makanan Jadi Solusi Berkelanjutan?
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Demokrasi Digital, Kuasa Influencer dan Krisis Kepakaran
-
Baru Jadi Anak Pejabat, Yudo Sadewa Hina Orang Miskin: Punya Mental Kepiting dan Suka Ngemis
-
Bocoran Wednesday Season 3: Lebih Banyak Rahasia Addams Family akan Terkuak
Artikel Terkait
News
-
Baru Jadi Anak Pejabat, Yudo Sadewa Hina Orang Miskin: Punya Mental Kepiting dan Suka Ngemis
-
Definisi Self Love Level Menteri: Budi Arie Posting Ucapan 'Terima Kasih' Buat Dirinya Sendiri
-
Propaganda Buzzer, Ancaman Doxxing dan Masa Depan Iklim Demokrasi Digital
-
Blunder Klarifikasi Anak Menkeu Baru: Niatnya Minta Maaf soal Agen CIA, Malah Seret Ternak Mulyono?
-
Dunia Terbelah: Media China Puji Stabilitas, Barat Cemas usai Prabowo Copot Sri Mulyani
Terkini
-
Indonesia Terjebak 76 Ribu Ton Sampah per Hari: Bisakah Limbah Makanan Jadi Solusi Berkelanjutan?
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Demokrasi Digital, Kuasa Influencer dan Krisis Kepakaran
-
Bocoran Wednesday Season 3: Lebih Banyak Rahasia Addams Family akan Terkuak
-
Laga Kontra Lebanon dan Statistik Menipu yang Mulai Merambah Timnas Indonesia Senior