Scroll untuk membaca artikel
Haqia Ramadhani
Potret Mahfud MD. (Instagram/ mohmahfudmd)

Mahfud MD mengungkapkan ada informasi mengenai sejumlah rektor ditekan membuat pernyataan baik untuk Presiden Jokowi. Tekanan tersebut muncul seiring dengan gelombang kritik terhadap Jokowi atas keadaan darurat demokrasi Indonesia saat ini.

Cawapres nomor urut 3 itu mengatakan bahwa beberapa rektor perguruan tinggi sedang ditekan untuk membuat tiga poin pernyataan baik tentang Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Dituding Jadi Petugas Partai, Mahfud MD: Ini Petugas Konstitusi yang Lain Petugas Oligarki

Adapun tiga pernyataan yang diminta yakni mengapresiasi kepemimpinan Jokowi dalam menangani Covid-19, pemilu 2024 berjalan baik, dan ada sekelompok orang yang memaksakan kehendak rakyat.

"Setelah sahut-sahutan puluhan perguruan tinggi mengeluarkan petisi karena pelanggaran etik dan ketidaknetralan aparat pemerintah dalam berdemokrasi (pemilu), muncul gerakan," cuit Mahfud MD dalam akun X (Twitter) miliknya pada Selasa (6/2/2024).

"Beberapa rektor di perguruan tinggi lain didekati agar membuat statement (ada yang langsung direkam oleh petugas) bahwa, 1. Mengapresiasi kepemimpinan Pak Jokowi seperti dalam menangani covid-19; 2. Pemilu 2024 berjalan baik; 3. Sekelompok orang tak bisa memaksakan kehendak kepada rakyat," sambungnya.

BACA JUGA: 4 Pernyataan Prabowo Setuju dengan Ide Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Debat Terakhir

Dikatakannya, video pernyataan baik rektor terhadap Presiden Jokowi tersebut akan diviralkan. Namun, ada rektor yang menolak untuk melakukan hal tersebut.

"Ada rektor-rektor yang langsung diminta membuat video template text yang sudah disiapkan lalu diviralkan, ada juga rektor yang tak mau melakukannya dan menolak terang-terangan," ungkap mantan Menko Polhukam ini.

Mahfud MD lantas mengajak semua untuk membangun Indonesia dengan iklim demokrasi yang bermartabat.

"Mari bangun Indonesia ini dengan demokrasi yang bermartabat," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS