SMA Binus Serpong buka suara terkait dengan kasus bullying Geng Tai yang tengah menjadi perhatian publik. Dalam surat pernyataannya, SMA Binus menghargai simpati publik atas kasus ini dan berempati terhadap korban serta keluarga.
SMA Binus dengan tegas menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional. Pihaknya mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam atau luar sekolah.
BACA JUGA: Rocky Gerung Sebut Pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jadi Pertanda Jokowi Mulai Cemas
Sekolah memprioritaskan perhatian dan upaya mendukung pemulihan fisik, psikis, dan emosional untuk korban serta seluruh pihak terdampak. Diungkapkan juga 4 fakta kasus bullying ini:
1. Kekerasan Terjadi di Luar Sekolah
Insiden kekerasan yang melibatkan Geng Tai dilakukan oleh sejumlah siswa di luar lingkungan dan jam sekolah.
"Insiden kekerasan yang dialami oleh siswa kami dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya, yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah." bunyi surat tersebut.
2. Pihak Sekolah Melakukan Investigasi
SMA Binus Serpong telah melakukan investigasi intensif setelah mengetahui insiden kekerasan ini. Pihakn sekolah memberikan hukuman terhadap siswa yang terlibat dalam kasus bullying.
"Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas BINUS SCHOOL. Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanski disiplin keras." sambungnya
BACA JUGA: Netizen Kuliti Identitas Orangtua Pelaku Bullying SMA Binus, Ada Artis Hingga Anggota DPR
3. Pihak Sekolah Berkomitmen Kooperatif
SMA Binus Serpong mengatakan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk kooperatif dalam proses investigasi yang dilakukan kepolisian terkait kasus ini.
"Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib." tulisnya.
4. Himbauan Menjaga Privasi Korban dan Pelaku
SMA Binus Serpong menghimbau publik agar menjaga privasi korban dan pelaku kasus bullying karena masih di bawah umur.
"Menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawar umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini." pungkasnya.
Ditegaskan pihak sekolah akan berkomitmen untuk menjaga lingkungan sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh siswa.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
-
Main Futsal Resmi 2 Babak, Tapi Anak Tongkrongan Tahan Setengah Babak Aja
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika
-
Fakta Unik Makau, Koloni 442 Tahun Portugal yang Timnasnya Tak Warisi Kehebatan Os Navegadores
Artikel Terkait
News
-
Rieke Diah Pitaloka Blak-blakan Soal Kinerja Uya Kuya dan Eko Patrio di DPR
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Pestapora Minta Maaf soal Freeport, Gestur Kiki Ucup Dihujat: 'Minimal Tangan Jangan di Saku!'
-
Babak Baru Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya: 12 Orang Resmi Jadi Tersangka, Terancam 7 Tahun Bui!
Terkini
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
-
Main Futsal Resmi 2 Babak, Tapi Anak Tongkrongan Tahan Setengah Babak Aja
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika
-
Fakta Unik Makau, Koloni 442 Tahun Portugal yang Timnasnya Tak Warisi Kehebatan Os Navegadores