Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 meminta maaf buntut acara pembukaan Olimpiade yang memparodikan "Perjamuan Terakhir" hingga menyinggung umat Kristiani di seluruh dunia.
Sebelumnya dalam acara pembukaan Olimpiade Paris 2024, publik dibuat geram dengan sebuah adegan yang memparodikan lukisan terkenal karya Leonardo Da Vinci yang bertema "Perjamuan Terakhir".
Parodi tersebut mengisahkan salah satu adegan Alkitab yang terkenal tentang Yesus Kristus dan kedua belas rasulnya yang berbagi makanan terakhir sebelum penyaliban. Akan tetapi adegan tersebut dinodai dengan kehadiran waria, model transgender, dan juga penyanyi telanjang yang dibuat sebagai Dewa Anggur Yunani Dionysus.
Parodi tersebut akhirnya menjadi perhatian publik di seluruh penjuru dunia, terutama para pemuka agama Kristen. Kaum konservatif religius dari seluruh dunia mengecam segmen itu, para uskup Gereja Katolik Prancis menyesalkan "adegan-adegan cemoohan" yang mereka katakan mengolok-olok agama Kristen.
Komuni Anglikan di Mesir juga turut menyampaikan penyesalan yang mendalam dengan mengatakan upacara itu dapat menyebabkan Komite Olimpiade Internasional kehilangan identitas olahraganya yang khas dan pesan kemanusiaannya.
Karena kegaduhan yang ditimbulkan dari parodi "Perjamuan Terakhir" tersebut, penyelenggara Olimpiade Paris 2024 menyampaikan rasa penyesalannya dan permohonan maaf.
Juru bicara Paris 2024, Anne Descamps, memberikan klarifikasinya saat ditanyai tentang protes tersebut dalam konferensi pers Komite Olimpiade Internasional pada hari Minggu (28/07/2024). Menurut Descamps, pihaknya tidak bermaksud sedikitpun untuk merendahkan agama manapun.
"Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama manapun. Sebaliknya, saya pikir (dengan) Thomas Jolly, kami benar-benar mencoba untuk merayakan toleransi masyarakat,” kata Descamps dikutip dari AP News pada Senin (28/07/2024).
Descamps sama sekali tidak menyangka jika parodi di acara pembukaan Olimpiade Paris 2024 itu justru membuat pihak-pihak tertentu merasa tersinggung.
“Melihat hasil jajak pendapat yang kami bagikan, kami yakin bahwa ambisi ini tercapai. Jika orang-orang tersinggung, tentu saja, kami sangat, sangat menyesal," lanjutnya.
Descamps menyebut jika pihaknya hanya ingin mengirimkan pesan cinta dan saling menghargai, bukan untuk mengejek atau mengolok-olok agama tertentu.
"Yang terpenting, saya ingin mengirim pesan cinta, pesan tentang inklusivitas, dan sama sekali tidak untuk memecah belah," pungkasnya.
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Patrick Kluivert Mau Tambal Kegagalan Shin Tae-yong, Bukan Cuma Lolos Piala Dunia 2026
-
Shin Tae-yong: Nggak Tahu Mau Ngomong Apa...
-
3 Fakta Timnas Indonesia Sepanjang 2024: Hampir Lolos Olimpiade Paris
-
Kisah Atlet India Alami Depresi Hingga Nyaris Bunuh Diri Gara-gara Tak Lolos ke Olimpiade Paris
-
Menpora Janjikan Kasih Bonus Pribadi ke Rizki Juniansyah, Reaksi Deddy Corbuzier Tak Terduga
News
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
San Diego Hills Memorial Park: Pemakaman Rasa Resort, Begini Sejarahnya
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?