Dalam rangka meningkatkan kesadaran siswa mengenai keamanan dan keselamatan diri, Sukma Ihsanti G, salah satu anggota KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Bulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri menyelenggarakan kegiatan di SDN Krapyak.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 25 Juli 2024 ini berfokus pada pentingnya mengajarkan siswa tentang keterampilan keselamatan pribadi atau biasa disebut dengan personal safety skill.
Personal safety skill yang diajarkan berfokus untuk mengenalkan siswa tentang 3R yaitu recognize (mengenali), resist (menolak), dan report (melaporkan) dalam situasi berisiko.
Pada kegiatan ini, Sukma menyampaikan penjelasan kepada wali kelas dan kepala sekolah SDN Krapyak mengenai materi personal safety skill dan konsep permainan ular tangga.
Pemahaman mengenai keterampilan keselamatan diri sangat penting diajarkan pada anak anak agar mereka memiliki bekal dan kemampuan untuk melindungi diri sendiri di masa depan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Sukma juga mengajak siswa kelas 4,5, dan 6 melakukan permainan interaktif ular tangga dengan tema personal safety skill. Permainan ini khusus dirancang untuk para siswa agar dapat memahami konsep keselamatan diri dengan cara yang menyenangkan.
Materi disampaikan dalam 8 konsep dasar seperti kepemilikan tubuh, jenis-jenis sentuhan, serta cara mengatasi ancaman kekerasan seksual pada anak-anak. Para siswa terlihat sangat berantusias saat selama melakukan permainan ular tangga.
Selama permainan berlangsung, Sukma menegaskan konsep 3R agar para siswa mampu mengenali situasi tidak aman, menolak ajakan atau tawaran dari orang yang tidak dikenal, serta melaporkan pada orang tua, guru, atau orang yang dipercaya ketika bertemu dengan situasi berisiko dan berbahaya. Mereka secara bergantian mengikuti aur permainan ular tangga yang sudah ditentukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan personal safety skill.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para guru di SDN Krapyak dapat meneruskan pengajaran mengenai Personal Safety Skills kepada generasi siswa berikutnya.
Sukma dan anggota KKN Tim II Universitas Diponegoro berharap program ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan siswa merasa terlindungi dari ancaman berbahaya.
Artikel Terkait
-
Guru Besar FH UI dan Unpad Buka Suara, Ungkap Kejanggalan Kasus Mardani Maming
-
Nama Soeharto Dihapus dari Tap MPR, Tutut: Mohon Maaf Kalau Selama Ini Bapak Ada Kesalahan
-
Mirip Kasus PPDS Anastesi Undip, Dokter Muda di Malaysia Diduga Bunuh Diri Akibat Bullying Senior
-
Dilaporkan Nyebar Hoaks Kasus Dugaan Perundungan PPDS Undip, Menkes Budi: Aneh!
-
PPDS Anestesi Undip Terancam Tak Dibuka Kemenkes: Kalau Belum Dilakukan, Kita Nggak Akan Kembalikan
News
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
5 Hero Marksman Jungle Terbaik di META Mobile Legends November 2024
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade