Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus
Ilustrasi burnout (pexels.com/Anna Shvets)

Burnout atau kelelahan berlebih secara fisik dan mental acapkali menghampiri perempuan. Psikolog Psiaga, Ilma Putri Istianda, menyebutkan burnout adalah tanda yang muncul akibat tekanan dan peran tanggung jawab yang berlebihan. “Perempuan yang memasuki umur 20-45 tahun itu sedang berada pada masa-masa produktivitas yang tinggi. Di mana, banyak tuntutan dan tanggung jawab yang dipikul. Secara enggak sadar, burnout, atau kelelahan fisik dan mental yang kronis dialami oleh mereka.”

Banyak perempuan yang merasa, apa yang dijalaninya adalah sebuah tanggung jawab yang harus dikerjakan sendiri. Tidak perlu ada campur tangan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan burnout itu terjadi. Padahal, support system adalah salah satu elemen yang paling dasar bisa menekan risiko terjadinya burnout.

“Support system ini enggak melulu soal bantuan dalam rutinitas kehidupan ya. Tapi support system ini juga bisa berupa dukungan secara emosi. Biasanya perempuan lebih mudah mendapatkannya dari circle pertemanannya.”

“It’s okay not to be okay. Mengakui sedang kelelahan, membutuhkan jeda, itu bukan hal tabu,” jelas Ilma Putri Istianda.

Pound Pro Farah, instruktur poundfit yang juga aktivis perempuan, membenarkan pentingnya  dukungan sesama perempuan. “Woman support woman, itu hal yang sedang mulai dinormalisasi belakangan ini. Gencar digaungkan. Karena memang perempuan terkadang hanya butuh didengarkan, didukung dengan cara tersebut.”

Ia menjelaskan setiap usai mengajar kelas pound, ia mengupayakan untuk bisa sesekali mendengarkan cerita dari rekan-rekan peserta kelas, atau yang biasa disebut pound posse. 

“Pengalaman saya selama aktif di dunia aktivis perempuan, membuat saya menyadari penuh pentingnya sebuah dukungan bagi perempuan.”

Selain dukungan secara lisan, perempuan yang mengalami burnout perlu mencoba aktivitas olahraga yang dinilai tepat untuk dapat merilis emosi yang tersumbat. Pound, merupakan olahraga yang memang didesain dengan salah satu tujuannya adalah memberikan irama yang selaras komunal dengan ketukan stik, atau dikenal sebagai ripstix.

“Poundfit, olahraga yang bukan hanya terbukti baik bagi kesehatan jantung. Di komunitas pound saya bisa menemukan bukti nyata woman support woman. Dan yang enggak kalah penting, ada sensasi pelepasan emosi saat ripstix berbunyi bersamaan.”

Bila kamu, perempuan yang berada di kategori umur 20-45 tahun dan merasa dekat dengan gambaran kondisi burnout dan membutuhkan jeda, jangan ragu untuk memulai olahraga. 

Gunakan kesempatan terbaik untuk mengikuti acara yang membangun kesadaran penuh atas jiwa dan raga yang sehat lewat Mindfulness dan Pound di Healthy Body and Soul persembahan Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 20 Oktober 2024 mendatang.

Pada acara ini kamu akan belajar mengenali lebih dalam cara mengontrol kesadaran diri atas emosi dan stres bersama Psikolog. Diikuti dengan olahraga Poundfit bersama Pound Tour Crew Rina Rengganis dari Jakarta. 

Segera daftarkan diri di bit.ly/POUNDBODYSOUL , jangan sampai kehabisan!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.