Pelaksanaan program Masyarakat Peduli Iklim yang dilaksanakan oleh Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 telah berlangsung selama empat bulan dengan berbagai program kerja edukasi dan revitalisasi. Selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat Desa Cimenyan, tim yang disebut juga sebagai tim Pimakslim ini melakukan revitalisasi TPS 3R dengan pengadaan fasilitas yang menunjang operasional TPS 3R Desa Cimenyan. Salah satu fasilitasnya adalah insenerator sampah yang berguna untuk mendaur ulang sampah. Insenerator sampah dirancang langsung oleh Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 dan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
Proses pembuatan insenerator dimulai dari membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB) mengenai komponen insenerator dan survei manufaktur yang dapat membantu dalam pembuatan insenerator sampah. Hal ini dilakukan agar pembuatan insenerator dapat disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Selain itu, rancangan ineinerator sampah mulai didesain setelah mencari referensi insenerator dari berbagai sumber.
Dalam proses pembuatan, ada beberapa tantangan yang dihadapi dari segi anggaran dan kebutuhan lapangan. Untuk menyiasati tantangan tersebut, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh tim manufaktur, tim yang bertanggung jawab dalam pembuatan mesin insenerator sampah. Ada beberapa modifikasi dari rancangan insenerator sampah yang sudah dibuat dari segi fitur dan komponen insenerator. Fitur yang telah didesain memengaruhi komponen insenerator yang akan digunakan, sehingga pertimbangan komponen yang dipilih dari segi kualitas yang layak digunakan dan sesuai dengan anggaran.
Pemasangan Insenerator Sampah Berhasil di TPS3R Desa Cimenyan
Pada hari Sabtu (21/9), alat insenerator berhasil dipasang oleh Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 bersama masyarakat dan KPP (Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat) TPS3R Desa Cimenyan. Pemasangan tersebut bersamaan dengan uji penggunaan alat serta bongkar pasang insenerator. Beberapa hari setelah pemasangan, tim melakukan pemeriksaan alat pada hari Rabu (25/9) untuk meninjau penggunaan alat insenerator sampah. Ada kendala yang dihadapi dalam penggunaan insenerator, yaitu suhu alat yang mengalami kenaikan tidak terkontrol sebesar di atas 600 derajat celsius. Tim kembali mengingatkan dan menjelaskan ulang mengenai kapasitas pemuatan sampah pada insenerator secara spesifik pada KPP dan Karang Taruna. Hal ini bertujuan agar lembaga operasional mengetahui kapasitas maksimal sampah yang masuk ke dalam insenerator per menitnya dan mencegah adanya kenaikan suhu yang melebihi batas.
Sampah-sampah yang masuk ke dalam insenerator tidak meliputi sampah organik. Sampah organik akan diolah dengan maggot sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Tim melaksanakan diskusi bersama Kepala Desa Cimenyan, yakni Pak Supratman Taryana untuk meminta pengajuan pematerian lanjutan TPS 3R oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 menyampaikan keinginan untuk adanya pemberdayaan mengenai sampah organik dengan maggot. Pihak Desa sangat terbuka atas harapan ini dan siap membantu tim dalam merealisasikan hal tersebut.
Apresiasi Dosen Pembimbing kepada Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024
Perihal pembuatan insenerator sampah oleh Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 diapresiasi oleh dosen pembimbing PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024, Apri Wiyono, M.T. “Untuk insenerator hari ini, saya pikir (insenerator) sudah bekerja. Kemarin (insenerator) beroperasi, itu sudah luar biasa. Walaupun kekurangannya kapasitasnya lebih kecil,” ujar dosen yang akrab disapa Pak Apri.
Dosen pembimbing yang dikenal sebagai staf ahli di PT. Akar Tajuk Indonesia dan pembina Yayasan Menara Bumi Cendekia ini juga berharap agar program tersebut dapat dimaksimalkan, “Ini sudah kontribusi yang luar biasa dari Tim Pimakslim. Nanti kedepannya (program) dimaksimalkan, dan lagi-lagi istiqomah tetap berkontribusi,” ujarnya. Ia juga memberikan pesan kepada tim agar tetap konsisten dalam berkontribusi pada masyarakat, khususnya Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung. (Alzena Nabiilah Zufar)
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Penggunan Sistem Sirkular Dinilai Pelaku Industri Bisa Kurangi Sampah Plastik
-
Peduli Lingkungan, 75 Persen Perusahaan Besar Dunia Mulai Terapkan Laporan Keberlanjutan
-
Jurnalisme Hijau di Era Digital: Membumikan Isu Lingkungan Nan Kompleks Agar Tak Membosankan
-
Etika Menjaga Kelestarian Destinasi Alam
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Jesse Eisenberg Resmi Jadi Sutradara Film Musikal Bergenre Komedi
-
Hanya Hadapi Anders Antonsen, Jonatan Christie Berpeluang Raih Gelar Juara
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
Hakikat Kebebasan, Novelet Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub