Karena pelaut hebat tak pernah lahir di laut yang tenang… Tulisan itu merupakan penggalan lirik sebuah lagu yang asalnya merupakan perkataan dari seorang tokoh bernama Franklin D. Roosevelt, “A smooth sea never made a skilled sailor”. Perkataan dan penggalan lagu tersebut memberikan gambaran dari sebuah perjalanan penting yang dilaksanakan oleh Tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024.
Program PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 telah berlangsung selama tiga bulan sejak bulan Juni 2024. Dalam perjalanannya, banyak hal baru yang ditemukan oleh anggota tim. Hal-hal baru yang ditemukan tersebut menjadi pengalaman yang membentuk diri tiap anggota tim. Tak hanya pengalaman menyenangkan, pengalaman yang kurang menyenangkan pun dirasakan sebagai bagian dari pembelajaran diri.
Program PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 memang memiliki fokus untuk berdampak dalam memberdayakan masyarakat Desa Cimenyan dan TPS3R Desa Cimenyan dalam mengelola sampah. Namun, bagaimana program PPK berdampak untuk Ormawa dan individu anggota tim?
Ketika tim memulai perjalanan Program PPK, hal yang terbayang pertama kali adalah sebuah program yang dirancang untuk membantu masyarakat desa. Namun, seiring berjalannya waktu, kami, tim PPK Ormawa UKM LEPPIM UPI 2024 menyadari bahwa perjalanan ini lebih dari sekadar misi untuk memberi. Program ini, dengan segala tantangannya, ternyata adalah sebuah perjalanan mendalam untuk setiap individu dalam tim kami.
Salah satu pelajaran paling berharga yang kami peroleh adalah seni bersosialisasi dan beradaptasi. Ketika kami pertama kali memasuki desa, kami menghadapi kenyataan bahwa cara berkomunikasi dan berinteraksi kami harus menyesuaikan dengan budaya dan kebiasaan lokal.
Pada awalnya, kami merasa canggung menghadapi situasi tersebut. Seiring berjalannya waktu, kami belajar untuk mendengarkan, memahami, dan menghargai cara hidup masyarakat setempat. Ini menjadi pengalaman yang mengajarkan kami untuk berempati dan melihat lebih dekat sekitar lingkungan melalui perspektif yang berbeda.
Selama program, berbagai acara dan kegiatan program PPK dikelola oleh tim kami. Dari rapat persiapan hingga pelaksanaan acara, kami belajar banyak tentang manajemen waktu, alokasi sumber daya, dan koordinasi tim. Namun, kami belajar bahwa manajemen acara bukan hanya soal menjalankan agenda; ini tentang memastikan bahwa setiap detail kecil dapat memberikan dampak positif bagi semua orang yang terlibat. Acara yang berjalan lancar dengan melibatkan masyarakat dalam prosesnya memberikan rasa percaya diri dan kekuatan dalam menuntaskan seluruh tanggung jawab kami.
Melalui kegiatan kami di desa, kami juga terlibat dalam proyek-proyek yang fokus pada pengelolaan sampah dan kesadaran lingkungan. Banyak dari kami yang awalnya belum memahami pentingnya pengelolaan sampah yang efektif. Namun, pengalaman langsung di lapangan membuka mata kami tentang bagaimana kebiasaan kecil dapat berpengaruh besar pada kesehatan lingkungan.
Dari belajar tentang pemilahan sampah hingga praktek daur ulang, kami menjadi lebih sadar akan peran kami dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Tidak hanya berdampak pada lingkungan desa, tetapi juga berpengaruh untuk menekan isu global, yaitu perubahan iklim. Kegiatan yang kami adakan tidak hanya berpengaruh pada masyarakat dengan memberikan wawasan dan edukasi, tetapi juga untuk TPS3R. Pada TPS3R, ada barang-barang yang dihibahkan untuk kelancaran operasional TPS3R seperti insinerator dan mesin gibrik.
Berdampak pada Lingkungan dan Masyarakat Desa
Dalam memahami lingkungan desa, kami memahami bahwa tidak ada yang lebih menginspirasi daripada belajar langsung dari masyarakat desa. Setiap interaksi dengan mereka adalah pelajaran berharga. Kami mendengar cerita mereka, memahami tantangan yang mereka hadapi, dan belajar dari kebijaksanaan mereka yang terkadang jauh melebihi apa yang kami pelajari di bangku kuliah.
Masyarakat desa mengajarkan kami tentang ketahanan, kesederhanaan, dan kekuatan komunitas. Hal ini menjadi bahan renungan dan pemikiran kami mengenai kehidupan hiruk pikuk perkotaan, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai warga negara.
Ketika melihat kembali perjalanan ini, kami menyadari bahwa Program PPK bukan tentang memberikan bantuan kepada masyarakat. Lebih dari itu, program ini telah menjadi cermin bagi diri kami sendiri. Kami tumbuh sebagai individu, mengasah keterampilan sosial dan manajerial, serta belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Pada akhirnya, program ini mengajarkan kami bahwa perubahan terbesar dimulai dari dalam diri kita sendiri.
Program PPK lebih dari sekadar inisiatif untuk membantu masyarakat. Ia adalah sebuah proses pembelajaran dan pengembangan diri. Kami tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi juga mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kepedulian yang berharga bagi diri kami sendiri. Dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), PPK berkontribusi pada tujuan-tujuan seperti Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Kehidupan di Darat (SDG 15), dan Komunitas yang Berkelanjutan (SDG 11), dengan memberikan dampak positif yang mendalam baik untuk kami maupun untuk masyarakat yang kami layani.
PPK bukan hanya sebuah program; ini adalah perjalanan transformasi pribadi yang memberi kami pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri kami sendiri. Perjalanan yang kami lalui ini menjadi pelajaran paling berharga sebagai bekal kami di masa depan (Willy Nur Sabila, Alzena Nabiilah Zufar).
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pendidikan Mentereng Hasto Kristiyanto: Berani Bongkar Skenario Jokowi Jegal Anies
-
Peduli Lingkungan, 75 Persen Perusahaan Besar Dunia Mulai Terapkan Laporan Keberlanjutan
-
Jurnalisme Hijau di Era Digital: Membumikan Isu Lingkungan Nan Kompleks Agar Tak Membosankan
-
Pendidikan Adik Irish Bella Sean Ivan Ria de Beule, Diduga Bikin Konten Flexing Mobil Mewah Kakak Ipar
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Kolom
-
Generasi Alpha dan Revolusi Parenting: Antara Teknologi dan Nilai Tradisional
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
Terkini
-
Kurang Berbakat di MotoGP, Aleix Espargaro Membayarnya dengan Kerja Keras
-
Review Film We Live in Time, Kisah Romansa yang Dibintangi Andrew Garfield
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Kurang Menit Bermain, Apakah Sandy Walsh Ikuti Nasib Shayne Pattynama?
-
3 Fakta Menarik F1 GP Las Vegas 2024, Max Verstappen Sah Jadi Juara Dunia