Tim pelaksana bersama para volunter PPK Ormawa LEPPIM UPI kembali melanjutkan program KILAS dan Edukasi G-3R di Desa Cimenyan. Kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu (15/9) mulai pukul 10.30 WIB ini dihadiri oleh anak-anak dan ibu-ibu rumah tangga setempat dengan fokus utama pada penguatan pemahaman tentang pemilahan dan pengelolaan sampah.
Sebanyak 18 anak dan 4 ibu-ibu rumah tangga turut serta dalam kegiatan yang dimulai dengan mengulas materi minggu sebelumnya sebagai bentuk recall. Para peserta kemudian diajak untuk melakukan praktik pemilahan sampah menggunakan media flashcard agar pembelajaran lebih interaktif. Anak-anak dibagi menjadi empat kelompok kecil untuk mempermudah pengawasan dan evaluasi pemahaman mereka. Melalui sesi tanya jawab dan kuis, masing-masing kelompok menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Di hari yang sama, tim juga berfokus pada edukasi G-3R dengan pendekatan kepada masyarakat RW 15. Melalui keterlibatan dalam acara pengajian yang dihadiri oleh 42 ibu rumah tangga, tim memperkenalkan pentingnya pengelolaan sampah dan manfaat dari implementasi G-3R di lingkungan mereka.
Pendekatan dilakukan kepada Masyarakat RW 15
Tim pelaksana kembali melakukan pendekatan yang lebih intensif kepada masyarakat di RW 15 pada hari Sabtu (21/9). Bertempat di Desa Cimenyan, tim yang terdiri dari 9 orang pelaksana dan volunter, berdialog langsung dengan warga.
Pendekatan dilakukan dengan metode yang personal dan santai melalui kegiatan mengaji bersama. Tim berdiskusi dengan ibu-ibu mengenai rencana sosialisasi pengelolaan sampah dan menyinggung keberadaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) di Desa Cimenyan. Meskipun masyarakat mengakui masih adanya praktik pembakaran sampah karena keterbatasan alat transportasi, tim menjelaskan bahwa petugas TPS siap membantu pengangkutan sampah.
“Kami berharap sosialisasi ini dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah,” ujar salah satu tim pelaksana. Meskipun sambutan masyarakat masih terkesan kurang antusias, tim tetap optimis bahwa pendekatan yang lebih mendalam dan partisipatif dapat membuahkan hasil.
Tim Melaksanakan Program KILAS kepada Anak-Anak
Tim kembali ke Desa Cimenyan, pada hari Minggu (06/10). Program KILAS kembali hadir di Desa Cimenyan dengan agenda edukasi lanjutan bagi anak-anak. Kegiatan yang diikuti oleh 12 tim pelaksana dan volunter serta delapan anak-anak setempat. Pada sesi kali ini, anak-anak diarahkan untuk mengulas kembali materi tentang sampah dan konsep 3R sambil menikmati makan bersama.
Menariknya, anak-anak ini telah mampu menjelaskan dengan lancar jenis-jenis sampah dan prinsip-prinsip G-3R, menunjukkan bahwa upaya edukasi yang telah dilakukan mulai membuahkan hasil positif dalam pemahaman mereka terhadap lingkungan.
Dosen Pembimbing Memberikan Dukungan untuk Program
Pak Apri, Dosen pembimbing yang dikenal sebagai staf ahli di PT. Akar Tajuk Indonesia dan pembina Yayasan Menara Bumi Cendekia ini memberikan pandangannya tentang keberhasilan program KILAS.
"Program KILAS ini sangat bagus, interaktif, dan menjadi poin penting sebagai humas dari kegiatan Ormawa. Program ini perlu dilanjutkan dan disinergikan dengan kegiatan pemerintah Desa Cimenyan agar dapat terus berkembang," ujar Pak Apri.
Ia juga menekankan pentingnya publikasi kegiatan ini di media massa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang upaya riil yang dilakukan dalam pengelolaan sampah di Desa Cimenyan.
Sebagai langkah lanjutan, tim pelaksana akan mengadakan rapat untuk mempersiapkan penyuluhan di RW 15. Penyuluhan ini akan meliputi metode penyampaian yang lebih efektif, perkenalan program secara lebih rinci, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengkreasikan sampah menjadi produk yang bermanfaat, seperti pagar dan ecobrick.
Dengan berbagai pendekatan dan edukasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat Desa Cimenyan semakin memahami pentingnya pengelolaan sampah dan bisa menerapkan konsep G-3R dalam kehidupan sehari-hari, demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. (Willy Nur Sabilla)
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Teken Petisi Cinta Laura, Pramono Janji Bakal Daur Ulang Sampah Baliho Sisa Kampanye di Jakarta
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
-
Ecofren Tangani 15,92 Ton Sampah dengan Solusi Berkelanjutan Melalui Gelaran JRF 2024
-
Soal Masalah Sampah Jakarta, WALHI Sebut RK Lebih 'Galak' ke Warga daripada Pelaku Industri: Tak Adil!
-
Inspirasi Kampung Setaman: Dari Popok Bekas hingga Bayar PBB Pakai Sampah
Rona
-
Fesyen Adaptif: Inovasi Inklusif di Dunia Mode untuk Penyandang Disabilitas
-
Vera Utami: Pionir Inklusivitas Pakaian Adaptif bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekoregion Pembangunan Wilayah di Papua sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan
-
Rahma dan Segudang Prestasinya, Kisah Inspiratif Dalang Perempuan Melestarikan Budaya
-
Dari Sastrawan hingga Ilmuwan, Inilah Sosok-Sosok Inspiratif Penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2024
Terkini
-
Simak! Ini Pentingnya Penguasaan Calistung dalam Pendidikan Dini
-
Naturalisasi Kevin Diks Disahkan Rapat Paripurna DPR RI, Ini Harapan PSSI
-
4 Rekomendasi Parfum Pria Miniso Terbaik, Aroma Mewah, Harga Ramah!
-
Calvin Verdonk Jadi Bek Kanan di Klub, Bisa Jadi Solusi Bagi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja