Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bisnis Perjalanan Wisata, Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil menyelenggarakan Olimpiade Pariwisata #13 tingkat nasional. Olimpiade dengan berbagai kategori ini berlangsung di di Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) dan Sekolah Vokasi UGM, 2 November 2024.
Olimpiade Pariwisata #13 mengusung tema The Magical Chapter: Cultivating Everlasting Beauty Through Tourism. Tema tersebut diangkat dengan harapan mendorong pengembangan pariwisata di Indonesia agar dapat tereksplorasi seluruhnya.
Penyelenggaraan Olimpiade Pariwisata bertujuan untuk membantu dan mewadahi siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di seluruh Indonesia untuk menyalurkan bakat dan kreativitasnya.
Hadir dalam kegiatan Olimpiade Pariwisata #13 antara lain Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, ketua Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya, sekretaris prodi Bisnis Perjalanan Wisata, wakil dekan Bidang Kerja Sama dan Alumni, dosen Bisnis Perjalanan Wisata, ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY, dan pihak Keraton Yogyakarta. Sementara itu kepala pusat Pengembangan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi keatif yang hadir melalui daring.
Kirab panitia dan simbolisasi pemekaran bunga oleh Gusti Kanjeng Ratu Bendoro selaku ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY sekaligus pihak Keraton Yogyakarta membuka kegiatan secara resmi.
Terdapat sembilan cabang lomba yang diperlombakan pada Olimpiade Pariwisata #13 yaitu cerdas cermat pariwisata, film pendek, infografis pariwisata, story telling, pemanduan, karawitan, gagasan tertulis, tari kreasi, dan debat pariwisata.
Sebanyak 1008 peserta yang berasal dari 110 sekolah di seluruh Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan itu. Mereka terbagi dalam 189 tim. Ajang bergengsi ini memperebutkan Piala Bergilir Sultan Hamengkubuwana X.
Tim SMA Negeri 1 Wonogiri, Jawa Tengah, berhasil meraih dua medali emas dari cabang karawitan dan tari kreasi sehingga menjadi juara umum.
Para pemenang Olimpiade Pariwisata #13 berhak mendapatkan medali, piagam penghargaan, dan uang pembinaan.
Baca Juga
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Ada Annabelle, 5 Film Hits Ini Ternyata Diproduksi dengan Budget Rendah
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
Artikel Terkait
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
-
Apa Pekerjaan Widi Wardhana Sebelum Jadi Menpar? Kualitas Public Speaking Ramai Disorot
-
Psikolog Lita Gading Kritik Tajam Kemampuan Bicara Menteri Pariwisata Widiyanti di Depan Umum
-
Grogi Berbahasa Inggris, Harta Kekayaan Menteri Pariwisata Widiyanti Sentuh Rp 5,4 Triliun
News
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
-
Kode Redeem Free Fire MAX dan Cara Klaim Sebelum Habis
Terkini
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Ada Annabelle, 5 Film Hits Ini Ternyata Diproduksi dengan Budget Rendah
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya