Tahukah kalian, dibandingkan dengan generasi sebelumnya, minat Generasi (Gen) Z untuk membeli produk daur ulang masih tergolong rendah. Gen Z yang dimaksud merupakan kalangan orang yang lahir pada kisaran tahun 1997-2012. Lantas, bagaimana pemilik usaha produk daur ulang dalam menanggapi fenomena ini?
Cemara Trashion merupakan usaha yang bergerak dalam pengelolaan sampah plastik multilayer pasca konsumsi menjadi berbagai macam barang fesyen seperti, tas, dompet, shopping-bag, laundry-bag, dan lainnya. Dikelola oleh Maria Halim selaku founder dan pemilik sejak tahun 2009, sampai saat ini usaha tersebut masih aktif dalam memproduksi. Lokasi produksi Cemara Trashion berada di rumahnya yang terletak di daerah Pringwulung, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain aktif memproduksi, Cemara Trashion juga sering mengikuti bazar yang diadakan oleh berbagai instansi di sekitar Yogyakarta. Dalam bazar tersebut, selain berbagi pengalaman, Cemara Trashion juga berkesempatan untuk menjajakan produk-produknya. Kebanyakan pembeli yang datang pada booth Cemara Trashion merupakan orang-orang yang memang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan.
Kurangnya Minat Beli Gen Z terhadap Produk Daur Ulang
Selain menarik pembeli yang peduli akan isu lingkungan, Cemara Trashion juga menarik perhatian dari Gen Z. Dari pengakuan Maria Halim, kebanyakan Gen Z yang datang ke booth Cemara Trashion, hanya untuk melihat-lihat dan mengagumi semata karyanya, namun tidak untuk membelinya. Baginya, antusiasme pengunjung saat bazar selalu menjadi semangat tersendiri bagi Cemara Trashion. Meski banyak yang belum membeli, rasa kagum mereka sudah cukup membuatnya merasa puas.
Beberapa tahun yang lalu, Cemara Trashion sempat menciptakan kreasi tas ransel untuk kalangan anak-anak hingga remaja. Tas tersebut awalnya hanya diperuntukkan bagi anak sang pemilik saja, namun karena banyak yang berminat, Cemara Trashion pun merilis tas backpack tersebut untuk ditambahkan ke koleksi. Selain itu, Cemara Trashion juga menciptakan dompet-dompet kecil dengan harga yang murah. Banyak anak kecil yang tertarik dengan produk tersebut. Langkah ini terbukti menarik perhatian Gen Z dengan produk daur ulang.
Faktanya, ada juga Gen Z yang tertarik untuk membeli produk daur ulang, salah satunya Miracle, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sampul buku merupakan barang yang diincarnya saat datang ke booth Cemara Trashion. “Produk yang dihasilkan oleh Cemara Trashion unik-unik”," ungkapnya. Miracle juga menggarisbawahi mengenai Cemara Trashion yang berhasil memanfaatkan limbah plastik.
Melalui produk-produk fesyen, Cemara Trashion masih terus berinovasi untuk dapat menarik minat beli dari semua generasi termasuk Gen Z, terhadap produk hasil daur ulang. Cemara Trashion juga terus menggaungkan mengenai isu sampah, terutama penggunaan plastik sekali pakai. Hal ini juga menjadi bentuk pergerakkan dalam mengurangi sampah plastik sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.
Artikel Terkait
News
-
Cara Membuka Video HEVC di Laptop dengan Mudah
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Lantik Pengurus GRADASI 20252030, Dave Laksono Soroti Ruang Digital dan Kendali Algoritma
-
Indonesia Siap Ukir Sejarah Baru Triple Crown Indonesia di IHR-Indonesia Derby 2025
-
Audiensi GEF SGP Indonesia dan Wabup Sabu Raijua, Buka Kolaborasi Kembangkan Potensi Lokal
Terkini
-
Ulasan Novel Summer in the City:Cinta Tak Terduga dari Hubungan Pura-Pura
-
Kulit Glowing Bebas Noda Hitam! 4 Moisturizer yang Mengandung Symwhite 377
-
Semifinal Piala AFF U-23: 3 Pahlawan Skuat Garuda saat Mengempaskan Thailand, Siapa Saja?
-
4 OOTD Soft Chic ala Kang Hanna, Bisa Buat Ngampus Sampai Ngopi!
-
Review Anime Tasokare Hotel, Kisah Sebuah Penginapan Antara Dua Dunia