Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta ajak masyarakat Desa Mundu aware terhadap kesehatan dengan berkolaborasi bersama Posbindu (Pos Pembinaan Individu) Mundu. Dengan tujuan awal untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Proyek Sosial, Sumber Makmur atau biasa disebut SUKMA berupaya dalam menyebarluaskan informasi mengenai Posbindu Mundu kepada masyarakat.
Posbindu adalah Pos Pembinaan Individu yang merupakan program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendeteksi dini dan memantau faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Posbindu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dilakukan secara terpadu, rutin, dan periodik. Posbindu Mundu merupakan salah satu Posbindu aktif yang terletak Mundu, RT 05 RW 02, Tempel, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 18 dan 19 Desember dengan acara “Strategi Komunikasi Pemasaran” dan acara “Sehat Bersama Posbindu Mundu” bertujuan membantu Posbindu untuk melakukan strategi komunikasi kepada masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan mendorong partisipasi aktif dalam Posbindu.
Dalam kegiatan “Strategi Komunikasi Pemasaran” berfokus untuk Kader Posbindu dengan narasumber profesional yang ahli dibidang komunikasi pemasaran yaitu Anggun Anindya selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta menyampaikan “komunikasi tidak hanya berbentuk verbal, melainkan juga berbentuk nonverbal. Maka dari itu penggunaan logo juga penting untuk meningkatkan sosial media."
Selain itu, beliau memaparkan materi mengenai cara meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat melalui Word of Mouth serta pemanfaatan Instagram dan Whatsapp.
Sedangkan “Sehat Bersama Posbindu Mundu” berfokus pada penyampaian informasi kesehatan mengenai Penyakit Tidak Menular (PTM) kepada masyarakat.
Ninik Poncowati, selaku narasumber yang telah lama berkecimpung di dunia kesehatan. Beliau memaparkan materi dengan santai dengan membahas Penyakit Tidak Menular (PTM) terutama penyakit Hipertensi dan Diabetes mengenai penyebab, pencegahan, dan pemeriksaan kesehatan di Posbindu Mundu.
“PTM memang tidak menular, namun PTM menjadi penyebab kematian paling tinggi. Merokok, makan sembarang, kurang olahraga, dan gaya hidup ambur-amburan jadi penyebabnya,” ujar Ninik.
Khalifa, selaku ketua Posbindu Mundu mengatakan “Acara ini memberikan banyak manfaat bagi Posbindu Mundu, harapannya kami bisa menerapkan materi yang telah disampaikan.”
Sosialisasi ini hanyalah langkah awal. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan masyarakat sehat. Sehat berawal dari diri sendiri, kalo bukan kita siapa lagi?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Air sebagai Simbol Kesucian dan Landasan Kehidupan yang Lebih Baik Bagi Masyarakat Muslim
-
Amnesti Napi Bersyarat Dijadikan Komcad, LBH Masyarakat: Seperti Dihukum Dua Kali
-
YLKI Nilai Diskon Listrik 50 persen Beri Manfaat untuk Pemulihan Ekonomi Masyarakat
-
Amnesti Prabowo Bukan Solusi Kurangi Jumlah Napi Narkoba, LBH: Kalau Ganti Presiden Penjara Penuh Lagi
-
Kupas 15 Stimulus Kebijakan di Bidang Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat di Tahun 2025
News
-
Lindungi Diri di Media Sosial: Panduan Praktis Menghindari Penipuan
-
Lestarikan Bahasa Daerah, Mahasiswa Unila Gelar Layar Sastra Dua Bahasa
-
Akuntansi Keuangan, Manajemen, atau Perpajakan: Mana yang Cocok untuk Anda?
-
Fenomena Gen Z Rela Kerja Lembur Demi Bisa Berlibur, Tren yang Sepadan?
-
Bukan Drama, Ini 5 Respons Penyintas Trauma yang Sering Disalahpahami
Terkini
-
Ulasan Novel Norwegian Wood: Haruki Murakami Tulis Kenangan Manis dan Pahit Masa Remaja
-
Ulasan Novel Kembara Rindu: Pengingat Lembut Karya Habiburrahman El Shirazy
-
Jordi Cruyff Hengkang dari Jajaran PSSI, Timnas Indonesia Masuki Era Baru?
-
Dari Harga Beras hingga Jam Kerja: Semua Berawal dari Keputusan Politik
-
Lebih dari Sekadar Cocok, Ini Ciri-ciri Pasangan yang Sefrekuensi