Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia, adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam sektor pendidikan semakin meningkat. Penggunaan AI di sektor pendidikan mengalami peningkatan signifikan sebesar 40% dalam dua tahun terakhir (Katadata, 2024). Teknologi ini berpotensi menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan adaptif bagi siswa. Menyadari hal ini, WEWAW, sebuah komunitas perempuan, mengadakan acara puncak bertema #AccelerateActionInDigital di Yayasan Bina Anak Pertiwi dengan mengajarkan para Ibu guru membuat inovasi Alat Pembelajaran Edukatif (APE) menggunakan AI.
Kegiatan yang bertema Inovasi APE dengan AI: Lebih Kreatif, Lebih Interaktif ini merupakan bagian dari program Dari Kita Untuk Kita, yang bertujuan memberdayakan Pejuang WEWAW agar turut berbagi ilmu dan pengalaman kepada komunitas lain, terutama di bidang inovasi digital. Selain menjadi ajang berbagi keterampilan, acara ini juga menjadi momen kebersamaan di bulan Ramadan yang diakhiri dengan buka puasa bersama.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Founder WEWAW, Jessica Carla, yang menegaskan pentingnya peran perempuan di ranah domestik sekaligus publik. "Perempuan punya peran besar di dalam rumah untuk mendidik generasi penerus menjadi generasi yang membanggakan. Tapi perempuan juga harus berkarya agar dampak dari apa yang dilakukan bisa dirasakan oleh banyak pihak," ujar Kak Carla. Sambutan juga disampaikan oleh perwakilan Yayasan Bina Anak Pertiwi, Umi Kiki, yang mengapresiasi inisiatif WEWAW dalam mendukung pengembangan keterampilan digital bagi para pengajar.
Dalam sesi utama, Pejuang WEWAW, Inezsya membawakan materi mengenai pemanfaatan AI dalam pembuatan APE dan media pembelajaran. Materi ini menyoroti bagaimana teknologi dapat membantu menciptakan materi ajar yang lebih interaktif, kreatif, dan mudah diakses. Sesi ini menjadi bukti komitmen WEWAW dalam memberikan ruang bagi para anggotanya untuk berkembang dan berbagi melalui semangat Dari Kita Untuk Kita.
Para ibu guru didampingi oleh Pejuang WEWAW untuk belajar mengoperasikan AI melalui berbagai tantangan kreatif. Mereka dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing menyelesaikan tantangan berbasis AI, di antaranya: Membuat dongeng interaktif dengan AI, Membuat komik edukatif dengan AI, Membuat lagu sederhana dengan AI, dan Membuat lembar mewarnai kreatif dengan AI.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya di hadapan peserta lain. Co- founder WEWAW, Octaviniant Aspary, memandu sesi praktik dan memberikan bimbingan langsung selama proses pembuatan materi ajar berbasis AI. Setelah presentasi, Kak Carla memberikan masukan dan apresiasi terhadap kreativitas para tenaga pengajar dalam memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Yayasan Bina Anak Pertiwi, Sisterhood WEWAW yang terdiri dari mentee, mentor dan pejuang juga turut menggalang dana dan berkontribusi untuk mendukung kegiatan. Yayasan ini berfokus pada peningkatan taraf hidup serta kesejahteraan sosial masyarakat fakir miskin, terutama anak yatim, anak jalanan/terlantar serta anak kurang mampu untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Sebelum acara puncak ini, WEWAW juga telah menggelar serangkaian kegiatan Road to IWD yang memperkuat komitmen terhadap pemberdayaan perempuan di era digital. Beberapa kegiatan tersebut meliputi SistersDate Main ke Bandung yang berkolaborasi dengan Sujiva Art Space, aktivasi media sosial melalui peluncuran beragam konten edukasi digital, hingga memperkenalkan wajah baru Kak WAW yang tampil lebih berani dan stylish sebagai representasi Kak WAW dalam membimbing WAWgirls berkembang meraih ambisi di dunia karir dan bisnis.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Satu-satunya Naturalisasi, Beban Jens Raven di AFF U-23 Dipastikan Berat!
-
Ulasan Pump Up the Healthy Love: Ketika Patah Hati Berujung Cinlok di Gym
-
Perang: Naluri Purba atau Kecelakaan Peradaban?
-
Satori Mochizuki Buka Suara Soal Naturalisasi Djenna de Jong, Ada Apa?
-
Gandeng Hyundai dan 225 Figuran, aespa Rilis Teaser Hot untuk MV Dirty Work
Artikel Terkait
-
Canggih! Juara MasterChef Indonesia Cheryl Gunawan Pakai Teknologi AI untuk Memasak
-
Apakah AI Bisa Atasi Banjir dan Kemacetan Mudik seperti Ide Gibran?
-
TLKM Bidik Bisnis Artificial Intelligence
-
MediaTek Hadirkan Platform IoT Genio 720 dan Genio 520, Spesial untuk Aplikasi AI Generatif
-
Gibran Dorong AI di Sekolah, Tapi Apakah Ini Langkah yang Tepat?
News
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Tari dan Diplomasi Akademik di Medan, Beginilah AP2TPI Disambut
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 Jadi Event Sport Berbalut Kampanye Lingkungan dan Kearifan Lokal
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 dan Misi Keberlanjutan Mandiri Looping for Life
-
Tak Sekedar Ajang Lari, Mandiri Jogja Marathon 2025 Jadi Ladang Rezeki bagi UMKM
Terkini
-
Satu-satunya Naturalisasi, Beban Jens Raven di AFF U-23 Dipastikan Berat!
-
Ulasan Pump Up the Healthy Love: Ketika Patah Hati Berujung Cinlok di Gym
-
Perang: Naluri Purba atau Kecelakaan Peradaban?
-
Satori Mochizuki Buka Suara Soal Naturalisasi Djenna de Jong, Ada Apa?
-
Gandeng Hyundai dan 225 Figuran, aespa Rilis Teaser Hot untuk MV Dirty Work