Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) mengadakan "Training Artificial Intelligence (AI) untuk Akademisi" pada Kamis, 8 Mei 2025 di Gedung Albertus, Kampus 1 SCU Bendan.
Kegiatan kerja sama antara SCU, UGM, UIN Sunan Kalijaga, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia ini dihadiri para dosen FHK.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman para dosen mengenai pemanfaatan AI guna mendukung implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek riset dan pengajaran.
Para dosen dibekali dengan keterampilan praktis untuk mengeksplorasi serta mengolah data penelitian secara etis dengan mempertimbangkan aspek keamanan digital. Selain itu juga meningkatkan literasi media bagi para akademisi terlebih di era digital.
Dalam hal ini, akademisi punya peran penting dalam mengedukasi dan memastikan teknologi tidak disalahgunakan dalam penyebarluasan informasi yang menyesatkan. Oleh karena itu, pendidikan literasi digital dan AI menjadi penting agar bisa memilah informasi yang valid dan menyesatkan.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari berbagai institusi, antara lain Samantha E. Claudya (SCU), Fatma Dian Pratiwi (UIN Sunan Kalijaga), Novi Kurnia (UGM), dan Syifaul Arifin (Solopos).
Melalui latar belakang yang berbeda-beda, para narasumber memberikan penjelasan sesuai bidangnya. Materi yang diberikan meliputi topik yang relevan dengan kebutuhan para akademisi seperti tools AI yang bisa dimanfaatkan dalam riset dan publikasi. Beragam perspektif tersebut memperkaya wawasan peserta mengenai AI, literasi media, serta mis-informasi.
"Bahan reflektif kita saat ini untuk akademisi adalah ruang berpikir. Bahwa saat ini hidup kita bukan hanya tergantung prompt (narasi perintah untuk AI) yang tepat, karena kita seutuhnya adalah manusia dan bukannya AI," terang Samantha dalam sesi paparan.
Sejalan dengan itu, Samantha menekankan bahwa penggunaan AI dalam penelitian seringkali melibatkan pengolahan data pribadi dalam jumlah yang besar, maka dari itu para akademisi perlu memastikan data yang digunakan harus dilindungi.
Memberikan Pengetahuan Baru bagi Akademisi
Selain pemaparan narasumber, peserta juga diajak terlibat secara interaktif melalui sesi sharing, diskusi, pre-test dan post-test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka terkait AI.
Para peserta mengapresiasi pelatihan ini karena memberikan pengetahuan baru. Mereka menilai kegiatan ini bermanfaat dalam memperluas pemahaman tentang AI.
“Pelatihan ini membuka cara pandang baru bagi kami sebagai akademisi, untuk dapat memanfaatkan AI secara bijak dan bertanggung jawab.” ujar peserta sekaligus Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi SCU Fidelis Aggiornamento Saintio, MIKom.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Tag
Baca Juga
-
Intip 4 OOTD Zhao Lusi yang Bikin Daily Look Auto Gemas!
-
Ceraikan Azizah Salsha, Karier Pratama Arhan Diprediksi Kembali Melesat?
-
Kamar Sempit Bukan Alasan Mager: 5 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan di Anak Kos
-
Nggak Ribet, Coba 4 Daily Outfit Chic ala Yoona SNSD yang Super Fleksibel!
-
Hari Jantung Sedunia: Apa yang Bisa Kita Lakukan Mulai Hari Ini?
Artikel Terkait
News
-
Gaji Cuci Nampan MBG Viral Tembus Rp1,8 Juta, Juru Masaknya Bisa Rp5 Juta?
-
Cemarang Radioaktif Cs-137 di Serang, Pemerintah Perketat Pengawasan Lintas Batas
-
Land of Leisures 2025: 90+ Brand Lokal, Barasuara, dan Kolaborasi Kreatif Siap Guncang Yogyakarta
-
Bernadya Rilis 'Lulla Bear': Kolaborasi Musik & Seni Visual yang Wajib Kamu Koleksi di JICAF 2025
-
JEYC Resmi Bermitra dengan Cambridge untuk Pendidikan Usia Dini Berstandar Internasional di DIY
Terkini
-
Intip 4 OOTD Zhao Lusi yang Bikin Daily Look Auto Gemas!
-
Ceraikan Azizah Salsha, Karier Pratama Arhan Diprediksi Kembali Melesat?
-
Kamar Sempit Bukan Alasan Mager: 5 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan di Anak Kos
-
Nggak Ribet, Coba 4 Daily Outfit Chic ala Yoona SNSD yang Super Fleksibel!
-
Hari Jantung Sedunia: Apa yang Bisa Kita Lakukan Mulai Hari Ini?