Cryptic Pregnancy: Hamil Tanpa Gejala, Kok Bisa Nggak Ketahuan Sama Sekali?

Bayangin kamu lagi sibuk kerja, olahraga, atau bahkan liburan, dan tiba-tiba kamu melahirkan. Padahal selama ini nggak ada tanda-tanda hamil sama sekali. Kedengarannya absurd, tapi ini bukan cerita fiksi. Fenomena ini disebut cryptic pregnancy alias kehamilan samar, dan ternyata, kasus seperti ini beneran ada.

Salah satu kisah yang sempat viral datang dari Charlotte Summers, perempuan asal Australia yang baru tahu dirinya hamil 17 jam sebelum melahirkan. Sepanjang kehamilan, tubuhnya nggak kasih sinyal khas seperti mual atau perut membesar drastis. Yang ada, berat badannya naik pelan-pelan dan dia pikir itu karena happy relationship. Ternyata, ada bayi yang tumbuh di dalam tubuhnya

Apa Itu Cryptic Pregnancy?

Cryptic pregnancy adalah kondisi ketika seseorang hamil tapi nggak menyadarinya sampai usia janin sudah cukup besar—bahkan bisa sampai menjelang persalinan. Gejalanya minim banget. Nggak ada morning sickness, nggak ada perubahan bentuk tubuh yang mencolok, dan kadang masih mengalami pendarahan ringan yang dikira menstruasi. Padahal, menurut penjelasan medis, itu bisa jadi pendarahan implantasi atau perdarahan abnormal.

Gerakan bayi juga bisa nggak terasa kalau posisi plasenta berada di bagian depan (anterior). Jadi, tubuh seolah-olah “menyembunyikan” kehamilan. Mengutip dari Cleveland Clinic, kondisi ini disebut juga stealth pregnancy dan tergolong sangat langka. Hanya sekitar 1 dari 475 kehamilan baru terdeteksi setelah usia janin lebih dari 20 minggu, dan 1 dari 2.500 kasus baru diketahui saat persalinan.

Kenapa Bisa Terjadi?

Ada banyak faktor yang bisa memicu cryptic pregnancy. Salah satunya adalah fase penyangkalan mental—di mana seseorang secara psikologis menolak atau nggak percaya bahwa dirinya sedang hamil. Ini bisa terjadi karena stres, trauma, atau kondisi emosional tertentu.

Selain itu, faktor medis dan hormonal juga berperan. Menurut Cleveland Clinic, cryptic pregnancy lebih mungkin terjadi pada orang yang:  

- Baru saja melahirkan  

- Mengidap PCOS (polycystic ovary syndrome)  

- Menggunakan alat kontrasepsi  

- Sedang dalam masa perimenopause  

- Belum pernah hamil sebelumnya

Kondisi-kondisi ini bisa bikin tubuh nggak menunjukkan tanda-tanda kehamilan secara normal, sehingga seseorang nggak sadar kalau dirinya sedang mengandung.

Gejala yang Sering Dianggap Sepele

Walaupun disebut kehamilan tanpa gejala, sebenarnya ada beberapa tanda yang bisa muncul—hanya saja sering diabaikan atau disalahartikan. Menyadur dari Healthline, gejala cryptic pregnancy bisa sangat ringan dan mirip dengan gangguan pencernaan atau kelelahan biasa.

Beberapa gejala yang sering dianggap sepele:  

- Telat menstruasi  

- Bercak ringan yang dikira haid  

- Tes kehamilan negatif palsu  

- Berat badan naik pelan-pelan  

- Perut terasa buncit tapi nggak disadari sebagai tanda kehamilan

Karena gejalanya nggak mencolok, banyak orang yang nggak merasa perlu memeriksakan diri ke dokter. Padahal, tubuh sedang memberi sinyal halus yang penting banget untuk diperhatikan.

Bahaya yang Bisa Muncul

Cryptic pregnancy bisa berisiko karena ibu tidak mendapatkan perawatan prenatal yang seharusnya. Tanpa pemeriksaan rutin seperti USG, tes darah, dan konsumsi vitamin penunjang, risiko komplikasi bisa meningkat.

Selain itu, ibu yang nggak sadar sedang hamil bisa tetap melakukan aktivitas berat atau pola makan yang nggak sesuai untuk kehamilan. Mengutip dari Cleveland Clinic, perawatan prenatal sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah risiko selama kehamilan—termasuk pada kasus cryptic pregnancy.

Tubuh itu punya cara unik buat kasih sinyal. Kalau kamu ngerasa ada yang beda, jangan cuek. Lebih baik cek ke klinik atau rumah sakit daripada menyesal belakangan. Kenal tubuh sendiri itu langkah pertama buat hidup sehat dan aware.

Sumber:  

- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24428-cryptic-pregnancy  

- https://www.healthline.com/health/pregnancy/cryptic-pregnancy