Hayuning Ratri Hapsari
Yudo Sadewa, anak Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (Threads/@nanangdjamaludin)
Baca 10 detik
  • Yudo Sadewa viral karena video yang menyebut 4 ciri orang miskin (mental kepiting, munafik, rasis, pengemis).
  • Ia memicu kemarahan lebih lanjut dengan pamer status sebagai nasabah BCA Prioritas untuk mendukung argumennya.
  • Pernyataan anak Purbaya Yudhi Sadewa dikecam keras oleh warganet yang menudingnya arogan, tidak berempati, dan hanya hidup dari kekayaan ayahnya yang notabene berasal dari pajak rakyat.
[batas-kesimpulan]

Belum reda kontroversi tudingannya terhadap Sri Mulyani, Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, kembali membakar jagat media sosial.

Kali ini, sebuah video viral menunjukkan Yudo dengan percaya diri memaparkan empat ciri orang miskin yang dinilainya perlu "dibasmi", sebuah pernyataan yang sontak memicu amarah dan hujatan massal dari warganet.

Dalam video yang diunggah ulang di berbagai platform, termasuk akun Threads @nanangdjamaludin, Yudo tidak hanya merendahkan, tetapi juga memamerkan statusnya sebagai nasabah prioritas untuk memperkuat argumennya. Sikapnya yang dianggap arogan dan tidak berempati ini langsung menjadi bulan-bulanan publik.

Empat Ciri Orang Miskin ala Yudo Sadewa

Yudo Sadewa (X)

Dengan ekspresi sinis, Yudo Sadewa menguraikan empat karakteristik yang menurutnya melekat pada orang miskin.

Ia menuding orang miskin tidak suka melihat orang lain sukses. "Kalau ada orang sukses tuh mereka pasti benci, iri, dengki, sinis dan pengen ngajak mereka balik ke golongan mereka," ujarnya.

Yudo menyebut orang miskin kerap berkata harta tidak dibawa mati, namun menurutnya itu adalah pernyataan munafik.

"Padahal kan bisa harta dibawa mati. Di Islam aja bisa, disumbangin caranya," lanjutnya.

Ia juga mengklaim bahwa orang miskin cenderung memiliki sifat rasis terhadap sesama.

Sebagai penutup, ia dengan tegas menyatakan mentalitas ini harus dibasmi.

"Terakhir yang perlu dibasmi itu mental ngemis," tegas Yudo.

Pamer Kartu BCA Prioritas dan Badai Kritik Warganet

Puncak dari kontroversi ini adalah ketika Yudo membandingkan sikap "rasis" orang miskin dengan pengalamannya sebagai nasabah prioritas di salah satu bank swasta terbesar.

"Lo kalau ke BCA prioritas kayak gue nih ya BCA prioritas kartu gua ya. Lo kalau datang ke kantornya, gak peduli orang mau kulit lu ungu, item, matanya melotot, sipit tuh gak peduli mereka. Mereka cuman peduli pelayanan," ucapnya, seolah menjadikan status finansial sebagai tolok ukur perlakuan adil.

Sikap pamer dan generalisasi kasar ini langsung menuai badai kritik. Kolom komentar di berbagai media sosial dipenuhi kecaman yang menyoroti arogansi dan mempertanyakan asal-usul kekayaannya.

"Liat kan kenapa kita makin benci sama pejabat? Mau pejabatnya sendiri atau keluarganya ga jauh beda kelakuan mereka," tulis seorang warganet.

"Duit bapaknya juga dari pajak orang miskin kok," sindir netizen lainnya, menyoroti ironi pernyataan tersebut.

"Emang dia udah ngapain aja selama hidup selain jadi anak bapaknya?" tanya pengguna lain, meragukan prestasi pribadi Yudo di luar status keluarganya.

Pernyataan Yudo Sadewa ini dinilai tidak hanya merendahkan, tetapi juga menunjukkan betapa jauhnya jarak antara realitas kehidupan sebagian elite dengan masyarakat yang ayahnya layani sebagai Menteri Keuangan.