M. Reza Sulaiman
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. [Antara]

Pada tanggal 8 September lalu, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Indonesia. Pelantikan ini menggantikan Sri Mulyani Indrawati yang sebelumnya telah menjabat sejak tahun 2016.

Sosok Purbaya diharapkan menjadi babak baru dalam pengelolaan keuangan negara. Ia dikenal sebagai ekonom yang lugas serta memiliki jejak yang panjang di bidang keuangan dan birokrasi.

Namun, di balik profilnya sebagai ekonom handal, ada perjalanan karier yang sangat unik.

Anak Elektro ITB yang 'Banting Setir' Jadi Pakar Ekonomi

Purbaya lahir di Bogor pada 7 Juli 1964. Uniknya, ia menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengambil jurusan Teknik Elektro, sebelum akhirnya benar-benar "banting setir" ke dunia ekonomi.

Berdasarkan laman resmi Kementerian Keuangan, Purbaya melanjutkan studi pascasarjana dan akhirnya memperoleh gelar Master of Science dan Doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Perpaduan latar belakang pendidikan yang berbeda ini berhasil menciptakan cara pandangnya yang analitis dan praktis, menggabungkan logika eksak dari teknik dengan teori ekonomi yang kompleks.

Dari Ruang Riset ke Pusat Kekuasaan

Perjalanan kariernya cukup panjang dan berlapis. Ia mengawali jalannya di dunia riset ekonomi dan pasar modal, sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute serta Direktur di Danareksa Securities. Dari situ, namanya mulai dikenal sebagai analis yang kritis terhadap dinamika ekonomi Indonesia.

Di sektor pemerintahan, Purbaya pernah menduduki berbagai jabatan penting. Berdasarkan Suara.com, ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2018–2020).

Selain itu, ia juga sempat menjadi Staf Khusus di beberapa kementerian ekonomi, Deputi III di Kantor Staf Presiden, serta anggota dalam struktur Kemenko di periode yang berbeda.

Puncak kariernya sebelum menjadi Menkeu adalah saat dipercaya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak September 2020. Di posisi ini, Purbaya memegang peran vital dalam menjaga stabilitas perbankan nasional dan melindungi simpanan masyarakat, terutama saat menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Tantangan Berat di Kursi 'Bendahara Negara'

Pelantikan Purbaya sebagai Menteri Keuangan langsung menuai perhatian luas. Menurut Suara.com, rekam jejak akademis dan kariernya yang mentereng menjadi alasan kuat mengapa Presiden memilihnya.

Langkah ini sekaligus menjadi sinyal perubahan arah kebijakan fiskal. Publik menaruh harapan besar pada Purbaya agar mampu menjaga kredibilitas keuangan negara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan inklusif.

Dalam pernyataan awalnya, Purbaya menegaskan pentingnya menjaga disiplin fiskal dan memastikan anggaran negara benar-benar digunakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, jalan yang ia hadapi tidak mudah.

Tantangan utamanya adalah mengembalikan kepercayaan publik, memenuhi tuntutan kebijakan pro-rakyat, serta menjaga stabilitas keuangan di tengah kondisi global yang tidak menentu.

Purbaya Yudhi Sadewa hadir dengan perpaduan latar belakang akademis yang kuat, pengalaman praktis di sektor swasta, serta rekam jejak birokrasi yang matang. Dengan gaya kepemimpinan yang lugas dan analitis, ia diharapkan mampu menavigasi Indonesia melewati tantangan fiskal.

Publik kini menantikan gebrakannya: apakah sang "anak teknik" ini mampu membawa terobosan baru untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia di masa depan?

Penulis: Flovian Aiko