Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam komunitas Sobat Bumi menunjukkan aksi nyata. Mereka tak hanya menjadi penerima manfaat dari beasiswa, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Sobat Bumi UNY hadir sebagai wadah bagi para penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi untuk berdaya dan berkontribusi langsung terhadap pelestarian lingkungan. Melalui berbagai program, komunitas ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap bumi bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana tapi berkelanjutan.
Sobat Bumi, Wadah Penerima Beasiswa yang Berdampak Nyata
Sobat Bumi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan komunitas yang mewadahi para penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi, khususnya mahasiswa UNY. Komunitas ini dibentuk sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan mendorong para penerima beasiswa agar lebih produktif serta mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Program Sobat Bumi sendiri merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Foundation, yayasan di bawah naungan Pertamina Group yang memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di Yogyakarta.
Sejak tahun 2024, Sobat Bumi telah bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Saat ini, komunitas tersebut beranggotakan sepuluh orang mahasiswa yang berinisiatif memberikan kontribusi nyata di lingkungan sekitar, salah satunya di Desa Iroyudan, Guwosari, Pajangan, Bantul.
Aksi Sobat Bumi: Dari Tanam Pohon hingga Desa Energi Berdikari
Koordinator Sobat Bumi UNY, Nugraha Rizqi Saputra (22), menjelaskan bahwa komunitas ini memiliki salah satu program unggulan bernama Aksi Sobat Bumi.
“Aksi Sobat Bumi itu lebih ke apa yang sudah kita timbulkan ke lingkungan, kita berikan lagi ke lingkungan,” ujar Nugraha pada Jumat (31/10/2025).
Ia menambahkan, aksi tersebut merupakan bentuk tanggung jawab terhadap dampak aktivitas manusia terhadap alam. Dari seluruh komunitas Sobat Bumi di Indonesia, setiap kelompok diberikan tiga pilihan program utama, yaitu aksi tanam pohon, tuntaskan sampah, dan ketahanan pangan. Namun, program ketahanan pangan menjadi kegiatan yang wajib dilaksanakan.
Untuk Sobat Bumi UNY, mereka fokus pada kegiatan penanaman pohon. Dalam satu periode, aksi ini dilakukan dua kali sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan.
Humas dan Media Sobat Bumi UNY, Sabbih Fadhillah (21), menjelaskan bahwa dalam kegiatan penanaman pohon tersebut mereka menanam dua jenis pohon, yaitu jati dan mangga kyojay.
“Yang pertama 100 bibit pohon jati, yang kedua 60 bibit pohon mangga kyojay, sama budidaya ikan lele dalam ember,” ujar Fadhillah.
Program Berkelanjutan untuk Pemberdayaan Desa
Fadhillah menjelaskan bahwa program ini mirip dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN), tetapi di Sobat Bumi UNY, kegiatan tersebut dinamakan Desa Energi Berdikari. Program ini bersifat wajib dan berkelanjutan, dengan jangka waktu pelaksanaan sekitar dua hingga tiga tahun.
“Programnya hampir mirip seperti KKN, cuma waktunya lebih panjang dan dananya juga lebih besar,” ungkapnya.
Desa Energi Berdikari berfokus pada empat sektor utama yaitu Energy, Economy, Education, dan Environment. Pemilihan Desa Iroyudan sebagai lokasi bukan tanpa alasan, karena desa tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Desa Energi Berdikari. Melalui program ini, Sobat Bumi UNY berharap dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, Fadhillah menegaskan bahwa yang membedakan Sobat Bumi UNY dari komunitas lingkungan lain adalah keharusan setiap program memiliki data terukur dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita enggak bisa asal bikin program lalu open volunteer sebanyak-banyaknya. Harus ada proses pitching dulu dan komunikasi dengan pihak pemberi beasiswa,” ujarnya.
Program Desa Energi Berdikari menjadi salah satu ciri khas Sobat Bumi UNY dalam mengintegrasikan nilai keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui program ini, para mahasiswa penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi tidak hanya berfokus pada pengembangan diri, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, Sobat Bumi UNY membuktikan bahwa aksi kecil dari mahasiswa bisa menumbuhkan dampak besar bagi bumi dan masyarakat sekitar. Sebuah langkah sederhana yang perlahan mengakar menjadi gerakan perubahan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Baca Juga
-
Bukan Sekadar Musibah, Ini Alasan Ustadz Felix Sebut Perusak Hutan Pelaku 'Dosa Besar'
-
Mudah Marah ke Orang Tua tapi Ramah ke Orang Lain? Begini Kata Psikolog
-
Punya Mata Batin, Sara Wijayanto Akui Belajar dari Makhluk Tak Kasat Mata
-
Raih 100 M di Usia 19 Tahun, Ini yang Membuat Suli Beda dari Anak Seusianya
-
Stop Victim Mentality! Insights Akbar Abi dari Buku Berani Tidak Disukai
Artikel Terkait
-
Mahasiswa UNY Ciptakan Aplikasi G-Waqf, Inovasi Wakaf Hijau untuk Solusi Ekologis Islam
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
-
Siswa MTS Sukoharjo Dibekali Jurus Ampuh Komunikasi Efektif di Era Digital!
-
UNY Tambah Prodi Baru di SNBP 2025, Cek Kuota dan Persyaratannya
-
3 Alasan Kenapa Kamu Harus Kuliah di Jurusan Tata Boga UNY
News
-
Cerita Ruangkan: Oase di Tengah Hustle Culture Bagi Para Pekerja Kreatif
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Stereotip Mekanik Kotor: Masih Relevankah di Era Modern?
-
Bukan Sekadar Musibah, Ini Alasan Ustadz Felix Sebut Perusak Hutan Pelaku 'Dosa Besar'
-
Teknologi Augmented Reality dalam Meningkatkan Pengalaman Belajar
Terkini
-
Saat Sekolah Jadi Ajang Konten: Tren Makeup di Kalangan Pelajar Tuai Pro Kontra
-
Indra Sjafri Ungkap Suasana Ruang Ganti usai Kandas di SEA Games 2025
-
Han So Hee dan Jeon Jong Seo Lakukan Aksi Kriminal Penuh Risiko di Project Y
-
Rayakan 10 Tahun, Anime Assassination Classroom Bagikan Trailer Film Baru
-
Pencapaian Medali Emas on the Track, Erick Thohir Puas Penampilan Atlet