Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari Mitra Kerja Kelompok KKN-Tematik Kabupaten Bekasi-02 yaitu Komunitas HAMPELA (Himpunan Masyarakat Peduli Lemah Abang), dimasa pandemi Covid-19 ini kegiatan belajar dan mengajar yang berubah secara daring menjadi kurang efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak atau generasi muda saat ini. "Banyak perubahan perilaku dan kebiasaan anak-anak yang kurang baik ketika kegiatan belajar dan mengajar berubah menjadi daring. Seperti, waktu jam tidur anak-anak menjadi larut malam, terlalu banyak bermain gawai atau smartphone hingga lupa waktu belajar dan istirahat, serta lupa membantu orang tua". kata Bapak Ending Hasanudin selaku Pimpinan Mitra Komunitas HAMPELA.
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, membuat kami berinisiatif untuk membuat sebuah program edukasi kepada anak-anak dan remaja. Mengingat, dimasa pandemi Covid-19 ini anak-anak dan remaja yang seharusnya sudah mulai aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka ditahun ajaran sekolah yang baru menjadi terhalang atau terhenti. Hal tersebut dikarenakan masih diberlakukan aturan dan himbauan dari pemerintah untuk melakukan kegiatan belajar dan mengajar di rumah guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Di masa pandemi Covid-19 ini, tidak menurunkan produktivitas Mahasiswa IPB University untuk mengabdi kepada masyarakat. Walaupun aktivitas dan kegiatan masih dibatasi, bukan berarti Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) ditiadakan. Program KKN-T adalah salah satu program yang menjadi kesempatan besar bagi Mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui berbagai bidang ilmu yang telah dipelajari serta program-program yang akan diterapkan di lingkungan masyarakat.
Sebanyak sepuluh Mahasiswa IPB University yang berdomisili di Cikarang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik Kabupaten Bekasi, Kecamatan Cikarang Utara, Desa Simpangan. Kami telah membuat sebuah program edukasi berbasis modul kreatif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Program tersebut bernama "Education Pirates".
Program ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu edukasi melalui modul kreatif dengan tema kesehatan dan lingkungan serta bimbingan belajar terkait mata pelajar sekolah. Edukasi dengan tema kesehatan dan lingkungan dilaksanakan setiap sepekan sekali di hari Sabtu, sedangkan bimbingan belajar terkait mata pelajaran sekolah dilaksanakan setiap sepekan dua kali, di hari Senin dan Rabu. Setiap program tersebut tentunya dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan.
Misalkan, anak-anak dan remaja sebelum melakukan kegiatan belajar dan mengajar dihimbau untuk memakai masker dari rumah, mencuci tangan dengan bersih memakai sabun selama 20 detik ditempat yang telah kami sediakan, pemberian multivitamin kepada anak-anak, penyediaan Hand Sanitizer, dan menjaga kebersihan ruangan dengan tidak membuang sampah secara sembarang serta menerapkan etika batuk dan bersin di dalam ruangan.
"Pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar menggunakan berbagai alternatif dan penyesuaian. Misalkan, jika anak-anak yang datang melebihi kapasitas 25 - 50 orang, maka akan dibuat jadwal perkloter untuk menghindari kerumunan banyak orang. Jika anak-anak yang datang tidak terlalu banyak misalkan 10 - 20 oran, makan akan dibuat perkelompok yang artinya setiap Mahasiswa akan memegang setiap anak yang akan diberikan edukasi masing-masing satu sampai tiga orang", kata Rizky Abdullah Falah selaku Ketua Kelompok KKN-T IPB Kabupaten Bekasi 02.
Selain itu, demi mendukung dan meningkatkan budaya literasi dilingkungan Kampung Cibeber, RT 02 dan 03 / RW 04 Desa Simpangan, Mahasiswa IPB University kelompok KKN-T Kabupaten Bekasi 02 juga berinisiatif membangun taman baca untuk mendukung kegiatan produktif anak-anak agar gemar membaca. Misalkan, kegiatan anjuran kepada anak-anak untuk membaca buku dalam sehari minimal tiga sampai lima halaman dengan berbagai jenis-jenis buku. Buku yang tersedia seperti buku cerita anak-anak, buku pengetahuan umum, buku pelajaran sekolah SD, SMP, SMA, dan buku-buku lainnya. Buku-buku tersebut didapatkan dari hasil gerakan penggalangan donasi buku guna membangun taman baca. Taman baca ini diharapkan dapat menjadi program yang berkelanjutan, baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Penyebab Korupsi dalam Buku Menguak Sejarah dan Budaya KKN di Indonesia
-
Nama Soeharto Dihapus dari Tap MPR, Tutut: Mohon Maaf Kalau Selama Ini Bapak Ada Kesalahan
-
Mahasiswa KKN UNS Sukses Memberdayakan Lahan Terbatas Melalui V-Garden
-
Mahasiswa KKN Gelar Kegiatan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Murid SD, Disambut Antusias
-
Mengatasi Ancaman Narkoba dan Media Sosial: Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Sekolah sebagai Tempat Aman: Mengatasi Kekerasan dan Diskriminasi
-
3 Penyerang Filipina yang Perlu Diwaspadai Lini Pertahanan Skuad Indonesia
-
Ulasan Film Horor 'Hutang Nyawa': Misteri Ritual Tumbal di Pabrik Batik Tua
-
Saat Air Menjadi Saksi Kehidupan dalam Novel The Covenant of Water
-
Antisipasi 'Amukan' Persib Bandung, Pelatih Barito Putera Siapkan Rotasi?