Memang tak salah kalau Indonesia punya banyak bahasa daerah dan menjadi ciri khas pada tiap daerah tersebut. Begitulah yang bisa saya jumpai saat berteman dekat sesama mahasiswa di Kampus Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).
Perbedaan bahasa dan logat daerah telah banyak saya temukan selama menjadi mahasiswa. Terlebih saat di organisasi maupun di dalam lingkungan kelas. Pertemanan tak pandang lagi bulu, suku, daerah, dan agama. Semua sudah lumrah dan menjadi satu, bahkan membuat kami bisa berteman lebih dari saudara.
Contohnya perbedaan bahasa saya temukan semenjak masuk di organisasi GMNI Cabang Majene. Di organisasi itu, saya berteman akrab dengan mahasiswa yang berasal dari Enrekang, Mamuju, Mamuju Tengah, Majene, Polewali Mandar, Pasangkayu, Palopo, Pinrang, Mamasa, dan beberapa daerah lainnya.
Tiap daerah memiliki bahasa tersendiri, umumnya kalau di kabupaten Majene dan Polewali Mandar tentu mereka tidak asing terdengar memakai bahasa Mandar. Sementara yang berasal dari Sulawesi Selatan, ada yang memakai bahasa Enrekang dan bahasa Bugis. Di daerah lain juga begitu, seperti Mamasa dan Toraja juga memakai bahasanya sendiri.
Awalnya pada saat kami ngumpul sangat jarang memakai bahasa daerah, melainkan bahasa Indonesia. Namun lambat laun beberapa bahasa daerah orang lain perlahan ada yang saya tahu, walaupun masih sangat sedikit.
Termasuk bahasa Enrekang karena saya banyak bergaul dengan mahasiswa asal di daerah itu, bukan lagi sekadar pertemanan biasa bahkan sudah anggap bersaudara. Ketika para mahasiswa Enrekang berkumpul tidak jarang juga saya terlibat dalam perkumpulan mereka.
Pada perkumpulan itu sering kali memakai bahasa Enrekang, awalnya saya hanya jadi pendengar saja. Namun perlahan saya bisa mengerti maksud pembicaraan mereka. Untuk hari ini saya belum bisa berbahasa Enrekang, tetapi saya sudah banyak faham bahasa Enrekang ketika ada orang yang berbicara memakai bahasa Enrekang. Artinya sudah bisa mengartikan tetapi belum bisa mengucapkan.
Begitupun sebaliknya, teman-teman Enrekang juga sudah banyak mengerti bahasa Mandar termasuk bahasa daerah saya. Sehingga kadang kala saat kami kumpul, teman-teman Enrekang sering memakai bahasa Mandar. Walau menurut kami agak ganjil sedikit ketika teman-teman Enrekang memakai bahasa Mandar, karena sering ada perbedaan pengucapan tata bahasa.
Lagi-lagi itu adalah keberagaman yang membuat perkumpulan kami makin harmonis dan romantis. Kadang kala pula keberagaman bahasa menjadi bahan lelucon saat kami berkumpul sambil bercerita. Namun dibalik perbedaan itulah, sehingga saya banyak mengerti tentang budaya pada tiap-tiap daerah.
Pertemanan kami yang berbeda daerah justru membuat kami saling menguatkan, kepedulian antara sesama sangat saya rasakan selama menjadi mahasiswa dan berkawan dengan mahasiswa yang beda daerah. Tak ada sekat bagi kami dan konsep gotong royonglah menjadi panutan kami dalam perkumpulan.
Baca Juga
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Estafet Jokowi ke Prabowo, Bisakah Menciptakan Rekrutmen Kerja yang Adil?
-
6 Alasan Kenapa Banyak Orang Lebih Memilih WhatsApp Dibanding yang Lain
-
6 Pengaturan di Windows yang Dapat Memaksimalkan Masa Pakai Baterai Laptop
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
Artikel Terkait
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Mengulik Dinamika Persahabatan Dewasa dalam Novel 'Museum Teman Baik'
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Bahasa Gaul di Era Digital: Perubahan atau Kerusakan?
-
75 Idiom Bahasa Inggris Kekinian, Bikin Obrolan Jadi Lebih Menarik
Rona
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Mengintip TPA Tamangapa, TPA Terbesar di Pulau Sulawesi
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
Pandam Adiwastra Janaloka Peduli Lingkungan dengan Beralih ke Pewarna Alami
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat