Sobat Yoursay mungkin gak asing lagi kalau mendengar Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Betapa tidak, tempat ini dikenal kaya adatnya dan memiliki destinasi wisata yang sampai kini masih eksis dikunjungi orang-orang dari berbagai daerah.
Tana Toraja dengan penduduknya mayoritas non muslim, masih menjujung tinggi nilai-nilai adat dari leluhur, sebut saja beberapa upacara adatnya seperti Rambu Tuka' Toraja, Pemakaman Toraja Rambu Solo', Ma'tinggoro Tedong, dan Ritual Adat Ma'nene. Semua adat tersebut ada nilai-nilai moral yang harus dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Hingga itulah, beberapa tempat di Toraja dijadikan sebagai wisata guna memperkenalkan adat Tana Toraja sendiri. Termasuk desa Kete Kesu yang terletak di kecamatan Sanggalangi, kabupaten Toraja Utara yang kini menjadi pusat perhatian wisatawan untuk mengunjunginya.
BACA JUGA: Objektifikasi Perempuan: Sebuah Kekeliruan Personal atau Industri Budaya?
Kete Kesu merupakan desa tradisional dan desa tertua di kecamatan Sanggalangi yang diperkirakan usianya mencapai 400 tahun.
Saat bertandang di desa Kete Kesu ini, sobat sekalian akan disuguhkan pemandangan rumah adat Tongkonan yang berjajar rapi. Di situlah biasanya dilakukan upacara rambu solo yang merupakan upacara kematian.
Dinding rumah adat Tongkonan ini dihiasi dengan tanduk kerbau dan ukiran indah, serta biasa juga dipasangkan foto orang yang meninggal sebagai tanda tongkonan tersebut miliknya dan keluarganya.
Rumah adat Tongkonan ini memiliki ciri khas yang memiliki atap seperti perahu. Di mana atapnya hasil dari susunan bambu, untuk sekarang ini atap dari rumah Tongkonan tersebut sudah ada yang lapuk saking tuanya.
Rumah Tongkonan di desa Kete Kesu kini telah diubah menjadi museum. Bukan hanya Tongkonan yang akan memberikan candu keindahan pada sobat sekalian, juga ada bantu menhir di tengah sawah sebagai jalan menuju bukit Buntu Kesu.
Saat melewati jalur tersebut, sobat sekalian akan melihat banyak berserakan tengkorak dan tulang-tulang manusia, dan beberapa di antaranya menumpuk pada suatu bejana. Selain itu, ada juga gua yang sobat bisa dimasuki saat berada di bawah bukit Buntu Kesu. Cukup membayar Rp 10.000 sebagai sewa senter, sobat akan dipandu orang yang bertugas di gua tersebut.
Tidak hanya mata yang puas saat berkunjung di Kete Kesu, tetapi sobat Yoursay juga dapat berbelanja di tempat tersebut. Beberapa souvenir yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh antara lain perhiasan, hiasan dinding, senjata tradisional, pakaian tradisional dengan motif lokal, dan masih banyak yang lain. Untuk harganya bervariasi, mulai dari yang murah hingga jutaan rupiah.
Sekarang ini harga tiket masuk di desa Kete Kesu sebesar R. 15.000. Saat berada di Rantepao sebagai titik pusat perkotaan Tana Toraja, sobat Yoursay bisa menempuh perjalanan sekitar satu jam menuju ke desa Kete Kesu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
-
Wisata Kebun Gowa, Tempat Liburan Affordable Cocok untuk Wisata Keluarga
-
Wisata Sendang Kun Gerit, Tempat Liburan Keluarga yang Ideal di Sragen
-
Melihat Burung Terbang Bebas di Tengah Kota: Jelajahi Destinasi Hijau yang Menyegarkan
-
Kai Tak, Destinasi Gaya Hidup Baru di Hong Kong yang Wajib Masuk Bucket List Liburan
-
Taman Wisata Pasir Putih, Objek Wisata Keluarga dengan HTM Murah di Depok
Rona
-
Menu Makanmu Selamatkan Bumi? Pola Makan Ini Pangkas Emisi Lebih Efektif dari Teknologi Mahal
-
Menjaga Penyu, Menjaga Warisan Laut Kita
-
GEF SGP Gandeng Ghent University dalam Program Ketahanan Pangan dan Ekologi
-
Kisah Mama Siti: Perempuan Adat Papua yang Menjaga Tradisi Lewat Pala dan Membawanya ke Dunia
-
Pariwisata Hijau: Ekonomi Sirkular untuk Masa Depan Bumi
Terkini
-
Marvel Resmi Tunda Dua Film Avengers Ini Demi Tingkatkan Kualitas
-
Mengulik Save me Karya Xdinary Heroes: Kala Jiwa yang Terluka Harapkan Pertolongan Tuhan
-
Boy Group AHOF Umumkan Debut Juli, Gandeng EL CAPITXN sebagai Produser
-
Dikabarkan Kembali ke Spanyol, Mampukah Jordi Amat Bersaing di Usia Senja?
-
Marvel Hapus 3 Film dari Jadwal Rilis Usai Doomsday dan Secret Wars Ditunda