Jangan sampai kesibukan buat kita, manusia menjadi abai terhadap tanda-tanda kemunduran bumi, rumah kita! Pasalnya, semakin maju peradaban umat manusia, makin banyak pula perubahan wajah dunia. Dulu, jelas bumi jauh lebih ramah, jauh lebih riuh dengan keberadaan fauna dan floranya yang beragam.
Sekarang, kualitas udara terus memburuk, laporan fauna dan flora punah terus bertambah dan tak sedikit dari kita mulai mengeluhkan kondisi bumi yang kian tak ramah sebab cuacanya yang kian tak menentu, sumber daya alamnya yang kian menipis, juga karena banyaknya bencana yang datang silih berganti.
Tidak bisa dipungkiri, bumi dan kemundurannya hari ini adalah respons terhadap tindak tanduk kita selaku manusia yang terus disibukkan ambisi mencapai kemajuan peradaban. Abai terhadap semua tanda kemunduran bumi tentu bakal jadi bumerang untuk kita di kemudian hari.
Jika kita terus abai dan enggan peduli terhadap kondisi bumi, maka kian pelik kehidupan anak cucu kita di tengah masalah lingkungan yang makin mengkhawatirkan nanti! Karenanya, penting untuk kita menyebarkan pesan kebaikan, menggaungkan suara, serta menggalakkan kepedulian dan kecintaan terhadap bumi dan lingkungan.
Dalam semarak Hari Bumi dan YoursayEarthDay ini, mari kita mulai berbenah dan menata kembali gaya hidup ke arah yang lebih arif terhadap bumi dan lingkungan. Lantas, langkah baik yang seperti apa sih yang dapat mendukung kelestarian lingkungan?
Tentu, ada sederet bahasa cinta yang bisa kita lakukan untuk bumi. Jika kita belum memiliki kesempatan untuk menjadi ilmuan yang menghasilkan beragama inovasi teknologi yang mendukung kelestarian lingkungan, tak punya kesempatan atau kuasa untuk proaktif dalam membahas isu-isu lingkungan, maka masih ada sejuta tindakan yang bisa kita lakukan! Satu di antaranya yakni menerapkan konsep less waste dalam keseharian kita!
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, sampah adalah isu lingkungan yang begitu mengkhawatirkan! Permasalahan satu ini melahirkan sederet permasalahan lain seperti penyakit, degradasi tanah, hingga bencana banjir.
Untuk meminimalkan situasi yang tidak menguntungkan ini, gaya hidup berkelanjutan melalui tindakan mengurangi sampah alias less waste sudah barang tentu harus kita biasakan. Untuk menjadi penggiat less waste, kita mesti pandai mengakomodasi kebutuhan dengan diiringi upaya untuk meminimalkan kerusakan lingkungan.
Adapun tindakan yang selaras dengan konsep less waste yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hidup minimalis dengan melakukan hal-hal berikut:
- Menghindari tren fast fashion
- Memasak makanan dan minuman secukupnya untuk menghindari atau meminimalkan adanya sisa
- Mengomposkan sisa makanan di rumah
- Menggunakan barang-barang yang dapat digunakan kembali
- Berbelanja secara lokal guna menghindari pemborosan kemasan
- Membeli barang dengan kemasan yang terbuat dari bahan daur ulang
- Membeli barang bekas berkualitas baik alih-alih membeli barang baru berkualitas rendah
- Menggunakan undangan digital
- Membawa botol air dari rumah ketimbang membeli air mineral dalam kemasan
- Menggunakan serbet kain alih-alih menggunakan tisu
- Melaksanakan tindakan sederhana lainnya yang tujuannya sejalan dengan konsep hidup minimal sampah
Langkah-langkah sederhana ini jika kita lakukan bersama dan konsisten pula, pastinya akan membawa kebermanfaatan yang besar untuk kita, makhluk hidup lainnya, bumi, serta anak cucu kita nanti!
Dengan demikian, kesadaran, kepedulian dan cinta lingkungan melalui tindakan-tindakan yang selaras dengan konsep less waste sudah semestinya kita tumbuhkan, lakoni, dan sebarkan setiap saat, di setiap momentum, tak terkecuali di semarak hari bumi seperti sekarang ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea
-
Termasuk Sorry Again, Ini 3 Drama Korea Jun So Min yang Wajib Disaksikan!
-
3 Film Beragam Genre Dibintangi Austin Butler yang Pantang Buat Dilewatkan!
-
Curi Antensi di Mr. Plankton, Ini 3 Drama Korea yang Dibintangi Lee You Mi
-
3 Rekomendasi Film yang Dibintangi Julia Roberts, Ada Leave the World Behind
Artikel Terkait
-
Misteri Lubang Gravitasi di Samudera Hindia Akhirnya Terpecahkan!
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Mandatalam Earth Run 2024: Lari Menuju Bumi yang Hijau Run For Earth" di Podomoro Park, Bandung
-
Review Novel 'Selena', Mengungkap Identitas Guru Matematika yang Misterius
-
Telkomsel Jaga Bumi Perkuat Implementasi ESG, Tanam 10.600 Mangrove Hasil Donasi Poin Pelanggan, Kurangi Emisi Karbon
Rona
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Fesyen Adaptif: Inovasi Inklusif di Dunia Mode untuk Penyandang Disabilitas
-
KILAS dan Edukasi G-3R di Cimenyan: Membangun Kesadaran Pengelolaan Sampah
-
Vera Utami: Pionir Inklusivitas Pakaian Adaptif bagi Penyandang Disabilitas
Terkini
-
Pedasnya Nendang, Icip Kuliner Cabe Ijo yang Bikin Ketagihan di Kota Jambi
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!