Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Dini Hariyani
Ilustrasi memilah sampah (Unsplash/Lenka Dzurendova)

Akhir-akhir ini Sustainable Living sering digaungkan di berbagai kesempatan. Hal ini karena tak lepas dari keadaan bumi yang semakin megkhawatirkan. Sustainable Living ini dianggap sebagai salah satu metode yang dapat mengurangi dampak kerusakan yang terjadi di bumi.

Mengutip dari laman Indonesiasustainability, Sustainable merupakan kemampuan hidup dan berkembang tanpa menghabiskan sumber daya alam untuk masa depan. Maka, sebisa mungkin kita harus bisa memastikan keseimbangan dalam berbagai bidang.

Seperti halnya keseimbangan pertumbuhan ekonomi, lingkungan dan juga kesejahteraan sosial, hal ini akan tetap membuat kita bisa memenuhi kebutuhan saat ini dan tetap menyisakan untuk generasi mendatang. Jangan sampai karena ketamakan kita generasi mendatang tidak bisa menikmati sumber daya yang ada.

Sayangnya baik disadari ataupun tidak banyak orang yang terburu-buru dan kurang mempelajari lebih dalam mengenai penerapan Sustainable Living ini. Hal ini membuat penerapan Sustainable Living menjadi kurang maksimal dan terdapat beberapa kesalahan.

Apa saja kira-kira? Langsung simak ulasan berikut yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pemahaman yang minim mengenai sustainable living

Setiap hal yang ingin kita lakukan pastinya ada ilmu atau panduannya tersendiri. Tak terkecuali pada penerapan sustainable living. Jika kita ingin menerapkan Sustainable Living maka diperlukan pemahanam yang mendalam agar sesuai dan tidak salah kaprah.

Minimnya pemahaman Sustainable Living bisa saja membuat kita salah membuat keputusan dan bahkan bertentangan dengan konsep Sustainable Living. Sebaiknya lakukan riset dari berbagai sumber untuk meminimalisir kesalahan dan memaksimalkan penerapan Sustainable Living. 

2. Lakukan perubahan secara drastis

Kesalahan selanjutnya yang umum dilakukan yaitu melakukan perubahan secara drastis. Misalkan kita tidak ingin menggunakan produk plastik lagi. Kita lalu membuang semua produk plastik yang ada di rumah dan mengganti dengan bahan ramah lingkungan.

Nah, perubahan secara drastis ini juga akan menimbulkan masalah yang lain seperti penumpukan sampah plastik dan juga membuat diri kita kewalahan. Alangkah lebih baiknya kita pahami Sustainable Living ini sebagai proses yang kita lakukan perlahan dan konsisten.

3. Kurang konsisten dan sabar

Tenyata dua kesalahan sebelumnya juga berdampak pada kesalahan selanjutnya yaitu membuat kita kurang konsisten dalam menerapkan Sustainable Living.

Apabila kita tidak paham betul akan konsep Sustainable Living dan melakukan perubahan secara drastis bukan tidak mungkin kita cepat bosan dan bahkan berhenti sama sekali.

Pahami bahwa Sustainable Living merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran. Lakukan dari hal kecil dan jadikan sebagai kebiasaan yang lambat laun bisa ditambah dan diterapkan dalam jangka panjang.

4. Memilih metode yang tidak tepat

Metode tidak tepat menjadi kesalahan umum lainnya yang sering terjadi dalam penerapan Sustainable Living. Misalnya saja, kita ingin menggunakan panel surya untuk pengganti listrik tetapi ternyata daerah kita tidak cocok karena cahaya matahari yang tidak terlalu banyak.

Nah, agar kita tak mengalami kesalahan demikian, kita perlu memahami setiap metode yang ada dan lihat lingkungan kita sendiri. Sesuaikan metode yang ada dengan keadaan real yang ingin diterapkan.

Jika kita menggunakan metode ini apakah sudah cocok atau belum? Pertanyaan ini akan membuat kita terhindar dari kesalahan dalam memilih metode penerapan Sustainable Living.

Itulah beberapa kesalahan yang sering terjadi saat kita memulai untuk menerapkan Sustainable Living. Jadi, pahami berbagai aspek untuk memulai Sustainable Living secara menyeluruh dan terencana sebelum mengadopsi dan melakukan perubahan tertentu.

Selain itu, tanamkan dalam diri untuk bersabar dan konsisten karena Sustainable Living merpakan proses yang panjang dan tidak instan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Dini Hariyani