Lagu Garuda Pancasila mengumandangkan dengan jelas bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Dilansir dari hukumonline, Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti bahwa Pancasila menjadi landasan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai warga negara Indonesia mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama nilai inklusi.
Dalam Pancasila, nilai inklusi tertuang pada sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini menekankan pentingnya memanusiakan manusia tanpa memandang segala identitas yang melekat pada individu.
Realitanya, nilai inklusi pada sila kedua belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh teman-teman Tuli. Mereka sering kali dipandang sebelah mata karena dianggap tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh teman dengar.
Berbagai stigma dan stereotipe negatif yang ditujukan bagi teman Tuli menyebabkan mereka kehilangan banyak kesempatan. Teman Tuli acap kali tidak dapat berpartisipasi penuh dalam kehidupan sosial bermasyarakat maupun dalam hal-hal lain seperti bersekolah dan bekerja. Padahal sebenarnya, mereka sama seperti teman Dengar yang juga memiliki potensi untuk berkarya.
GERKATIN sebagai Organisasi yang Memberdayakan Teman Tuli
Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) adalah organisasi Tuli pertama di Indonesia yang hadir untuk mewadahi teman-teman Tuli agar dapat berdaya dan berkarya. Pemberdayaan yang dilakukan oleh GERKATIN dalam bentuk pelatihan keterampilan seperti pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO), kegiatan sosial yaitu buka puasa bersama, dan berpartisipasi aktif menjadi pengurus maupun menjadi panitia dalam setiap acara yang diselenggarakan oleh GERKATIN contohnya perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesa dan Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII).
Estadila Tiariza Widi atau yang akrab disapa Esta menjadi contoh nyata bahwa GERKATIN memberikan kesempatan besar bagi dirinya sebagai teman Tuli. Esta yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman menjadi ketua, dipercaya oleh GERKATIN DPD DIY untuk memimpin berjalannya acara HBII DIY 2023.
Berkat kesempatan ini, Esta belajar untuk memimpin banyak orang, berkoordinasi dengan banyak pihak, serta mengelola jalannya suatu acara. "Aku senang bisa diberi kesempatan yang sebelumnya tidak pernah diberikan kepadaku," tutur Esta.
Kisah Esta menjadi bukti bahwa GERKATIN mampu menjadi ruang di mana inklusivitas dapat diwujudkan. Melalui kehadiran GERKATIN, teman Tuli dapat menunjukkan potensi diri dan memperlihatkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang setara dengan teman dengar. Selain itu, GERKATIN juga memperkuat bahwa Tuli bukanlah suatu keterbatasan, melainkan identitas unik yang harus dibanggakan oleh teman Tuli serta harus dihargai dan dihormati oleh teman Dengar.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
Melalui Bahasa, GERKATIN Junjung Tinggi Nilai Inklusif
-
Ulasan Buku The Story of My Life: Kisah Perempuan dengan Netra yang Menginspirasi
-
Sebarkan Cinta Budaya Indonesia, Hotel Mercure Karawang Ajak Komunitas Membatik Bersama Komunitas Tuna Rungu
-
Gadis Tuna Rungu yang Ditipu Bos Curang dalam Novel Love Risk Management
Rona
-
Menu Makanmu Selamatkan Bumi? Pola Makan Ini Pangkas Emisi Lebih Efektif dari Teknologi Mahal
-
Menjaga Penyu, Menjaga Warisan Laut Kita
-
GEF SGP Gandeng Ghent University dalam Program Ketahanan Pangan dan Ekologi
-
Kisah Mama Siti: Perempuan Adat Papua yang Menjaga Tradisi Lewat Pala dan Membawanya ke Dunia
-
Pariwisata Hijau: Ekonomi Sirkular untuk Masa Depan Bumi
Terkini
-
Resident Evil 5 Dapat Rating Baru, Remaster Diam-diam dari Capcom?
-
Penangkapan Garp Picu Terjadinya Perang Terakhir One Piece, Gimana Bisa?
-
Review Way Back Love: Romansa Fantasi tentang Berdamai dengan Masa Lalu
-
Ironi Perjuangan PSS Sleman, Tetap Turun Kasta Meski Hajar Madura United
-
James Arthur Tak Mau Ditinggal Sang Kekasih dalam Lagu Say You Wont Let Go