Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | e. kusuma .n
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (instagram.com/badminton.ina)

Yonex All England Open Badminton Championships 2025 telah rampung digelar. Sayangnya, hasil yang kurang maksimal didapat Indonesia dan harus kembali tanpa gelar. Satu-satunya wakil yang lolos ke partai puncak turnamen Super 1000 ini juga harus kandas di hadapan ganda putra Korea Selatan.

Dalam laga final pada Minggu (16/03/2025), Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana memang cukup sulit menembus determinasi Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Terlebih Kim/Seo sedang dalam tren positif beberapa turnamen terakhir dan sukses sabet tiga gelar tahun ini, termasuk di All England.

Leo/Bagas dipaksa menyerah dalam dua gim langsung dengan skor akhir 21-19, 21-19 di hadapan Kim/Seo. Meski hanya jadi runner up All England 2025, tetapi perjuangan Leo/Bagas tetap layak mendapat apresiasi. 

Jika menilik dari perjalanan Leo/Bagas selama melakoni sederet pertandingan menuju final, bisa dikatakan perjuangan mereka tidak mudah. Leo/Bagas harus melakoni dua laga perang saudara dan juga melawan dua unggulan Taipei.

Hasil drawing selama menjalani laga di Utilita Arena Birmingham, Inggris, membuat Leo/Bagas bertemu dengan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin di babak kedua. Bahkan Leo/Bagas juga berebut tiket final dengan Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani. 

Dua ganda Taipei yang dikalahkan Leo/Bagas juga bukan lawan yang mudah. Di babak pertama, Leo/Bagas bertemu si kembar Lee Fang Chih/Lee Fang Jen. Sementara di perempat final, Leo/Bagas menghadapi unggulan ke delapan, Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan lewat rubber game yang sengit.

Apresiasi untuk Leo/Bagas juga banyak didengungkan badminton lovers tanah air. Runner up turnamen Super 1000 memamg tidak terlalu buruk mengingat Leo/Bagas juga tidak masuk top 8 seed di sektor ganda putra dalam All England 2025.

Jika ingin fair, sebenarnya beban menjadi juara lebih besar diterima oleh Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang back to back juara untuk edisi 2023 dan 2024. Sayangnya, Fajar/Rian malah kandas di babak kedua saat melawan Kang Min Hyuk/Ki Dong Ju.

Terlepas dari kegagalan naik podium juara, sebenarnya lolosnya Leo/Bagas ke final saya sudah melanjutkan tradisi ganda putra Indonesia. Sejak All England 2017, setidaknya satu wakil ganda putra Indonesia selalu amankan tiket di partai puncak.

Meski begitu, langkah evaluasi tetap harus diambil oleh pelatih ganda putra Pelatnas agar anak didiknya bisa tampil lebih baik lagi. Terlebih setelah ini, Leo/Bagas dan Fikri/Daniel akan melanjutkan tur Eropa di Swiss Open 2025.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

e. kusuma .n