The Kissing Booth (2018) secara resmi merilis seri terakhirnya, The Kissing Booth 3, di layanan streaming film Netflik, 11 Agustus 2021. Berikut adalah sinopsis The Kissing Booth 3 beserta penilaiannya.
The Kissing Booth diadaptasi dari seri novel berjudul sama milik Beth Reekles. Menceritakan kisah yang berawal dari kebingungan Elle Evans (Joey King), saat dihadapkan pada dua pilihan, apakah dia akan mengikuti pacarnya, Noah (Jacob Elordi) ke Harvard, atau menepati janji ke sahabatnya Lee (Joel Courtney) untuk bersekolah di UC Berkeley.
Sebelum memasuki tahun ajaran baru dan menjadi mahasiswa di kampus pilihan mereka, Elle, Noah, Lee, dan Rachel menikmati liburan musim panas di rumah pantai milik keluarga Flynn untuk terakhir kalinya, sebelum bangunan tersebut dijual.
Elle dan Lee berkeinginan untuk menciptakan liburan musim panas yang tidak terlupakan. Elle teringat bahwa sewaktu kecil, dirinya dan Lee pernah membuat daftar impian yang akan mereka lakukan bila berlibur di pantai, seperti membuat pesta hingga melakukan flash mob di sebuah fine dining restaurant. Oleh karena itu, mereka sangat bersemangat dan antusias.
Namun, kebahagiaan musim panas itu tidak berlangsung lama, karena mulai banyak konflik yang terjadi di kehidupan Elle, mulai dari pertengkaran dengan Noah karena bertemu Marco (Taylor Zakhar Perez). Marco sendiri merupakan masa lalu Elle yang datang lagi di kehidupannya.
Lebih lanjut, ada pula pertengkaran antara Elle dan sang ayah yang dekat dengan seorang wanita. Elle takut wanita tersebut akan menggantikan tempat ibunya.
Tidak berhenti sampai di situ, Elle juga mengalami pertengkaran dengan Lee, hingga konflik sekolah yang akan dipilih olehnya.
Satu persatu berhasil Elle selesaikan. Namun, Elle menemui ujung perpisahan dengan kekasihnya, Noah setelah melewati konflik yang bertubi-tubi.
Memiliki ending yang tidak memuaskan, membuat beberapa penikmat berpendapat bahwa isi dari film The Kissing Booth 3 mengecewakan.
Namun, menurut pendapat saya pribadi, The Kissing Booth 3 ini memberikan pelajaran untuk percaya dan mengikuti kata hati, jangan memilih jalan menuju masa depan karena orang lain.
Di sini juga diceritakan bagaimana merelakan orang terkasih untuk meraih impiannya, tidak egois dan menuntut, semua demi kebahagiaan orang tersebut. Apabila orang yang kita kasihi bahagia, maka kita pun bisa ikut gembira.
Walaupun memiliki ending yang tidak bahagia antara Elle dan Noah, namun menurut saya, ujung cerita tersebut sangat realistis. Saya ikut bahagia ketika melihat Elle sukses dengan jalannya, begitu pula dengan Noah. Mereka sama-sama tahu bahwa keduanya saling mengasihi, karena itu berani melepaskan satu sama lain demi kebaikan keduanya.
Seperti seri-seri sebelumnya, konflik yang diangkat tidak terlalu berat, cocok untuk dinikmati di akhir pekan.
The Kissing Booth (2018) berkisah tentang awal mula hubungan Elle Evans dengan Noah Flynn yang merupakan kakak sahabatnya, Lee Flynn. Elle dan Noah menjalin hubungan ketika mereka bertemu di sebuah acara 'Kissing Booth' sekolah mereka.
The Kissing Booth 2 (2020) menceritakan tentang Noah yang sudah mulai berkuliah dan mereka melewati hubungan jarak jauh, namun Elle memutuskan datang ke kampus Noah.
Seri The Kissing Booth terbilang sukses dan disukai remaja karena mengangkat konflik yang relate dengan kehidupan remaja dan tidak terlalu berat.
Baca Juga
-
Makin Blak-blakan, Aaliyah Massaid Akui Bucin Ke Thariq Halilintar: Kamu Juara di Hati Aku
-
Mengenal Li Ran, Princess Eropa dari Asia Pertama, Istri dari Pangeran Charles Belgia
-
Fans Fuji Kecewa Konten Eksklusif Tersebar: Jadi Percuma Bayar
-
Nyanyi 'Cundamani' di Hadapan Happy Asmara, Celetukan Niken Salindry Bikin Ngakak Satu Venue
-
ARMY Next Level! Wanita Ini Pamer Rumah Berkonsep BTS, Semua Serba Ungu
Artikel Terkait
-
Sinopsis Weapons, Film Horor tentang Hilangnya Sekelompok Anak Karya Sutradara 'Barbarian'
-
Tak Kunjung Lulus Sensor, Film Thailand The Red Envelope Batal Tayang di Indonesia?
-
Ada Berapa Post-Credit Scene di Film Thunderbolts*? Ini Penjelasannya!
-
5 Film Wajib Tonton di Bioskop Mei 2025, Ada Final Destination: Bloodlines!
-
Review Film Thunderbolts*: Sisa-Sisa Harapan dari Semesta Marvel yang Letih
Ulasan
-
Ulasan Drama Study Group vs Weak Hero Class 2: Mana yang Lebih Keren?
-
Review Anime Suicide Squad Isekai, Petualangan Para Villains di Isekai
-
Secawan Kopi, Menikmati Kopi dan Hidangan Khas Bengkalis di Pekanbaru
-
Kesenian Bantengan: Antara Warisan Budaya dan Keresahan Sosial
-
Review Film Thunderbolts*: Sisa-Sisa Harapan dari Semesta Marvel yang Letih
Terkini
-
Ironi Sandy Walsh: Kian Terpinggirkan di Klub, Peluang di Timnas Indonesia Kecil?
-
Akun Resmi AC Milan Berikan 3 Kode, Bakal Tikung Jay Idzes dari Inter Milan?
-
Di Balik Teriakan Aksi: Apa yang Masih Diperjuangkan Kaum Buruh?
-
Menyambut Hari Buruh dengan Refleksi dan Harapan untuk Perubahan
-
Katseye 'Gnarly' Ekspresikan Rasa Percaya Diri Lewat Satu Kata yang Kuat