Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ammy
Leonardo DiCaprio (sumber instagram@leonardodicaprio)

Before the flood merupakan film dokumenter terkait dengan perubahan iklim yang terjadi di belahan bumi. Film ini menceritakan tentang perubahan iklim akibat dari perbuatan manusia yang berdampak pada lingkungan jelas sudah sangat nyata dengan beberapa bukti yang telah terjadi.

Naskah film ini ditulis oleh Mark Monroe kemudian diproduksi oleh National Geographic. Film dokumenter ini disutradarai oleh Fisher Stevens kemudian film ini dirilis pada 21 Oktober tahun 2016 dengan durasi 1 jam 36 menit.

Hal yang menarik, film ini dibintangi oleh aktor sangat terkenal yaitu Leonardo DiCaprio. Pemilihannya tepat karena Leonardo DiCaprio sisi lain aktor ini juga merupakan duta perdamaian PBB terkait dengan lingkungan pada tahun 2014 silam.

Film ini merupakan deskripsi perubahan iklim yang terjadi di belahan dunia ini. Film ini menjelaskan bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di muka bumi ini disebabkan karena aktivitas manusia.

Film ini juga bercerita tentang bagaimana pemerintahan dunia tidak mempercayai mengenai adanya perubahan iklim. Mereka pun berupaya untuk menentang pandangan para ilmuwan tentang perubahan iklim.

Hal tersebut terjadi karena pemerintah hanya berupaya pada kepentingan nasional berdasarkan pada orientasi ekonomi. Sementara keamanan nasional bagi mereka adalah investasi secara besar-besaran yang memberikan pendapatan berlimpah bagi negara dan masyarakat.

Kemudian hal ini diperparah lagi karena kebanyakan penyumbang karbon terbesar adalah para unit-unit politik yang memiliki kepentingan terhadap sumber daya alam. Tidak lain dan tidak bukan atas dasar kepentingan sendiri, sehingga sangat susah untuk mempercayai suatu hal yang berbau perubahan iklim.

Dalam film before the flood diperlihatkan bahwa beberapa pemerintah negara-negara di dunia memang menolak untuk percaya terkait dengan perubahan iklim dan perubahan iklim.

Mereka menganggapnya sebagai alat daripada para ilmuwan untuk mendapatkan uang asas pengetahuan yang dianggap suatu hal yang tidak mungkin atau di luar dari naluri manusia.

Pada kenyataannya bahwa kegiatan mengeksploitasi alam mulai dari pembangunan gedung-gedung tinggi, pabrik, pembakaran hutan, penambangan fosil dan lain-lain yang berorientasi pada pembangunan, menyumbang karbon terbesar yang berefek pada perubahan iklim.

Film before the flood dibintangi oleh Leonardo DiCaprio sebagai aktivis lingkungan dan juga duta lingkungan PBB pada tahun 2014. Leonardo DiCaprio ini mengunjungi beberapa negara yang memang dianggap sebagai negara penyumbang karbon terbesar termasuk China sebagai negara pengekspor manufaktur terbesar dunia yang sangat memerlukan energi fosil untuk pembangunan negaranya.

Kemudian Leonardo DiCaprio ini juga berkunjung ke India sebagai negara penyumbang karbon terbesar ketiga di dunia. Di India Leonardo DiCaprio bertemu dengan salah satu wanita, kemudian mereka memperbincangkan terkait dengan isu lingkungan yang merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan.

Namun respons utama dari wanita tersebut adalah penyumbang terbesar karbon di dunia yakni Amerika Serikat, dilihat dari pada pembangunannya. Pasalnya, di India terdapat 300.000 masyarakat yang belum mendapatkan akses energi listrik. Artinya bahwa hal tersebut tidak terlalu berefek pada perubahan iklim. Namun, masyarakat tersebut terdampak daripada perubahan iklim, dilihat dari hasil pertanian mereka yang gagal akibat banjir.

Kemudian Leonardo DiCaprio juga berkunjung ke Indonesia tepatnya di hutan Sumatera. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hutan merupakan paru-paru dunia dan dalam film ini menyoroti bahwasannya pembakaran hutan di Sumatera dilakukan untuk penanaman sawit secara besar-besaran oleh perusahaan.

Mirisnya adalah pembakaran hutan dilakukan atas izin dari pemerintah. Hal tersebut sangat terlihat jelas bahwa perubahan iklim sangat disampingkan oleh pemerintah atas dasar kepentingan mereka.

Dalam film ini juga diperlihatkan bahwa eksploitasi sumber daya alam dilakukan oleh pemerintah sendiri. Tidak lain dan tidak bukan atas kepentingan mereka sendiri yang berorientasi pada benefit, karena sebagian besar pemerintahan diduduki oleh pengusaha.

Kemudian Leonardo DiCaprio juga mengunjungi beberapa negara industrialisasi yang membangun berbagai teknologi yang dianggap ramah lingkungan, seperti robot yang bisa menghemat baterai. Robot itu dianggap sebagai upaya pengurangan penggunaan fosil.

Namun pada kenyataannya, robot tersebut bukannya mengurangi karbon. Justru sebaliknya, menambah karbon karena perusahaannya berorientasi pada benefit dengan pembangunan perusahaan secara besar-besaran, serta pembangunan cabang di berbagai negara. Artinya ada peningkatan gas rumah kaca akibat pembangunan perusahaan.

Yang paling menarik dalam film ini adalah ajakan untuk mengurangi karbon dimulai dari individu kelompok maupun pemerintah. Dari individu, pengurangan produksi atau mengganti makanan yang telah membudaya bisa mengurangi sumbangan karbon terbesar atau merusak lingkungan. Individu perlu mengonsumsi makanan yang tidak banyak menyumbang kerusakan lingkungan.

Kemudian pemerintah harus mengubah kebijakan politik. Kebijakan politik harus diawali dengan opini publik. Sebab kebijakan akan mudah diubah jika opini publik tentang isu tersebut populer.

Kemudian pada ujung film ini, Leonardo DiCaprio sebagai aktivis lingkungan mendapatkan kesempatan untuk menyuarakan isu lingkungan di forum PBB, dengan statement berbagai fakta yang telah terjadi dan menyadarkan negara bahwa betapa pentingnya lingkungan.

Kemudian dia juga memberikan solusi terhadap global warming dengan cara melakukan perubahan pada diri sendiri baik dari gaya hidup, konsumsi, dan lain-lain.

Ammy